Ajaran Kitab Suci tentang Budaya Kasih

137 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

4. Menghayati Budaya Kasih di Tengah Konlik dan Kekerasan Releksi

Buatlah releksi tertulis tentang mengembangkan budaya non violence dan budaya kasih, sesuai ajaran dan suri teladan Yesus, tokoh dan idola iman kita. Rencana Aksi Tulislah niatmu untuk mewujudkan budaya kasih, budaya tanpa kekerasan, dalam hidupmu sehari-hari, mulai dari rumahkeluarga, sekolah, dan dalam masyarakat. Doa: Bapa yang penuh kasih, Yesus Putra-Mu adalah tokoh teladan yang sempurna yang mengajarkan dan mempraktikan dalam hidup-Nya budaya kasih ketika mengalami kekerasan yang dilakukan oleh sesamanya sendiri, bangsa Yahudi dan penguasa kolonial Romawi. Semoga oleh berkat-Mu kami mampu meneladani Yesus dalam menghadapi berbagai persoalan kekerasan dengan budaya kasih itu. Amin. 138 Kelas XI

D. Aborsi

Ajaran Gereja Katolik menegaskan, “Kehidupan manusia adalah kudus karena sejak awal ia membutuhkan ‘kekuasaan Allah Pencipta’ dan untuk selama-lamanya tinggal dalam hubungan khusus dengan Penciptanya, tujuan satu-satunya. Hanya Allah sajalah Tuhan kehidupan sejak awal sampai akhir: tidak ada seorang pun boleh berpretensi mempunyai hak, dalam keadaan mana pun, untuk mengakhiri secara langsung kehidupan manusia yang tidak bersalah” “Donum vitae,” 5. Doa: Allah Bapa yang penuh kasih, Terima kasih untuk berkat penyelenggaraan-Mu bagi hidup kami yang sangat ber- harga. Kami mohon bimbingan-Mu ya Bapa agar kami dapat memahami pelajaran tentang bagaimana seharusnya kami menghargai hidup manusia sesuai kehendak- Mu. Doa ini kami satukan dengan doa yang diajarkan Yesus kepada kami; “Bapa kami yang ada di surga.”

1. Mengamati Kasus-Kasus Pengguguran Kandungan

Simaklah sebuah berita berikut ini Menyusuri Praktik Aborsi Ilegal di Jakarta JAKARTA, KOMPAS.com — Berkali-kali tempat aborsi ilegal digerebek polisi, tetapi keberadaannya tetap saja menjamur. Namanya ilegal, tentu saja tempat praktiknya hanya diketahui orang-orang tertentu. Lokasi tempat-tempat praktik aborsi ilegal ini diketahui dari mulut ke mulut. Pengguna jasanya pun tidak bisa langsung ke tempat praktik aborsi, melainkan harus menggunakan jasa calo. Wartawan Kompas.com dan Seputar Indonesia sempat bertemu dengan calo berinisial aborsi ilegal, sebut saja namanya Irwan bukan nama asli, di Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat. Irwan mengaku menerima komisi Rp 300.000,00 untuk sekali mengantarkan pasien. Uang tersebut diberikan langsung oleh dokter yang menangani. Setelah itu, Irwan mengantar kami ke salah satu rumah tempat aborsi ilegal yang berada di antara perumahan di kawasan Salemba, Jakarta Pusat. Saat memasuki rumah tersebut, tampak lima orang berbadan tegap dan berambut cepak, seperti aparat keamanan memakai baju bebas, berjaga di depan rumah. Para pria berbadan tegap itu tidak sungkan-sungkan menanyakan keperluan siapa pun yang datang. Namun karena sudah mengenal Irwan, mereka memperbolehkan kami masuk menemui dokter.