Releksi dan Rencana Aksi Releksi :

159 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

G. Bebas dari HIVAIDS dan Obat Terlarang

Santo Paulus mengatakan “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah Bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” 1Kor. 3:16. Dengan suratnya ini, Paulus mengingatkan betapa berharganya tubuh kita. Itu berarti kekacauan yang terjadi dalam diri kita juga berarti kekacauan dalam Bait Allah. Karena itu, mengkonsumsi Narkoba berarti awal dari usaha merusak Bait Allah. Begitu juga kalau pergaulan bebas yang mengarah pada seks bebas akan rentan terhadap HIV AIDS, juga merupakan pencemaran Bait Allah. Bila Narkoba dan HIVAIDS telah merusak manusia, manusia sulit untuk menggerakkan akal budi, hati nurani, dan perilakunya yang sesuai dengan kehendak Allah. Kita harus senantiasa menjaga diri kita, termasuk tubuh kita, agar Roh Allah tetap diam di dalam diri kita. Doa: Bapa yang Mahakasih, Pada kesempatan yang baik ini, kami akan mempelajari tentang bahaya narkoba dan HIVAIDS yang kini mengancam kehidupan umat manusia. Bimbinglah kami ya Bapa, agar kami sungguh memahami materi yang akan kami pelajari ini sehingga mampu menjaga kesucian diri kami agar terhindar dari bahaya narkoba serta penyakit HIVAIDS. Doa ini kami sampaikan melalui perantaraan Yesus Kristus, Guru dan Juruselamat kami. Amin.

1. Masalah Narkoba di Kalangan Remaja

Simaklah tulisan berikut ini. Pabrik Rumahan Ekstasi Beromzet 90 Juta Sehari Dibongkar Metrotvnews.com, Jakarta: Kepolisian Resort Metro Jakarta Barat kembali membuka tabir peredaran narkoba. Sebelumnya, dua orang yang diduga sebagai pengedar kurir narkoba, yakni JK dan GY, ditangkap di depan minimarket, Jalan Casablanca Raya, Jakarta Selatan, pada Senin 710. Pada saat ditangkap, polisi menyita barang bukti berupa 1 paket narkotika jenis sabu dan 48 pil ekstasi. Berdasarkan pengakuan JK dan GY, polisi mengendus keberadaan dua orang yang diduga sebagai otak dari jaringan peredaran barang haram tersebut. Berbekal informasi dari tersangka, pada Selasa 810, polisi menggerebek rumah di Jalan Tubagus Angke Gang Siaga 1 RT 009004 Nomor 35 Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Diketahui di rumah seluas 3x20 meter itu dihuni kedua tersangka yang merupakan suami-istri, yakni HY dan HI. Kedua tersangka menjadi DPO karena HY dan HI telah kabur terlebih dahulu sebelum penggerebekan. “Saat tim melakukan penggerebekan, 160 Kelas XI ditemukan sejumlah barang bukti berupa bahan-bahan pembuatan narkoba jenis pil ekstasi, alat-alat produksi dan hasil produksi berupa 1.000 pil ekstasi siap edar, dan senjata berupa sotgun,” papar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Fadil Imran di lokasi kejadian saat melakukan olah TKP, Rabu 1610. Sehari-hari, HY dan HI berhasil meraup omzet sebesar Rp90 juta. Tidak diragukan angka tersebut terbilang fantastis. Pasalnya, harga penjualan narkotika jenis ekstasi dipatok seharga Rp 300 ribu per butir. Dalam sehari, tersangka dapat memproduksi pil ekstasi sebanyak 300 butir. Tesa Oktiana Surbakti Editor: Wisnu AS • Setelah menyimak artikel tersebut, rumuskanlah beberapa pertanyaan untuk didiskusikan bersama temanmu, dengan memperhatikan beberapa hal seperti, isi berita, dan menemukan peristiwa sejenis yang sering diberitakan media massa serta bagaimana pandangan pribadi atas kasus-kasus tersebut. 2. Narkoba apakah itu? Setelah mengamati serta mendalami kasus narkoba yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat, maka kini cermatilah uraian berikut ini.

a. Arti dan Jenis Narkoba Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif

lainnya. Istilah lainnya adalah Napza [narkotika, psikotropika dan zat adiktif]. Istilah ini banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Lebih sering digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa. Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan. UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika bahan ini bisa mengarahkan atau sebagai jalan adiksi terhadap narkotika.

b. Jenis-Jenis Narkoba

Secara umum, yang disebut Narkoba atau Napza adalah sebagai berikut. 1 Narkotika Menurut UURI No. 22 tahun 1997, Narkotika meliputi zat atau obat yang