Keprihatinan Sosial Kaum Pekerja di Sekitar Kita

96 Kelas XI setelah diantar pulang ke kampung halamannya di Desa Blambangan, Blambangan Pagar, Lampung Utara, Minggu 5 Mei 2013. Kondisi Andi sangat lemah dan tampak tirus. Rambutnya telah dipangkas habis, terlihat sebuah luka bekas pukulan benda tumpul. Wajahnya tampak lebam dan bibirnya terlihat bengkak biru kehitaman. Ia mengaku trauma atas kejadian tersebut. Ia juga bercerita saat penggerebekan, ia diajak polisi ke pabrik tempatnya disekap. “Namun, saya tidak berani lagi ke sana, saya trauma sama tempat itu,” ungkapnya kepada wartawan. Sambil sesekali menyeka air mata, ia mengatakan, kegeramannya kepada pemilik pabrik yang telah memperlakukan mereka seperti bukan manusia selama bekerja. Ia mengungkapkan, saat bekerja di pabrik tersebut, kondisi dia bersama pekerja lainnya sangat mengenaskan. “Kami sering disiksa oleh pemilik dan anak buahnya. Kami ditempatkan di satu ruangan bersama, sempit-sempitan, seperti di penjara. Kalau kerja seperti budak, tidak boleh bersosialisasi dengan warga sekitar,” paparnya dengan mata nanar. Kekerasan-kekerasan yang dialami antara lain luka bakar akibat sundutan api rokok, siraman bahan kimia, hingga penyakit kulit. “Badan saya melepuh di kaki kanan dan kiri, serta lengan kiri,” ujarnya. Padahal, sebelumnya mereka bisa memperbaiki kondisi ekonomi keluarga dengan bekerja di Tangerang. Begitu pula harapan seluruh buruh yang disekap yang berasal dari desa mereka. Namun, kenyataan berkata lain, mereka justru dijadikan budak dan disekap. art http:metro.news.viva.co.idnewsperbudakan-tangerang • Setelah membaca artikel tersebut, cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan beri- kut ini. Kamu dapat merumuskan pertanyaan-pertanyaan sendiri a. Bagaimana perasaanmu ketika membaca cerita tersebut? b. Apa pesan dan kesanmu atas cerita tersebut? c. Mengapa terjadi peristiwa seperti itu? d. Apa pendapatmu atas cerita tersebut? e. Apa yang seharusnya engkau kamu, bila kamu seorang pemilik perusahaan? f. Bagaimana pandangan Gereja Katolik tentang nasib kaum pekerja atau buruh.?

2. Makna Ajaran Sosial Gereja

Sebagai orang Katolik, kita harus mengetahui tentang ajaran sosial Gereja yang su- dah berabad-abad diajarkan para Bapa Suci Paus untuk diperjuangkan umat Katolik dalam kehidupan masyarakat manusia. Nah, sekarang cobalah menjawab pertanyaan berikut ini sebelum mempelajarinya lebih lanjut. a. Apa itu Ajaran Sosial Gereja menurut pemahamanmu? b. Apa tujuan Ajaran Sosial Gereja? 97 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

3. Ajaran Sosial Gereja dari Masa ke Masa

Ajaran Sosial Gereja ASG sudah berlangsung berabad-abad, sebagai salah satu bentuk perjuangan Gereja untuk mewujudkan keadilan sosial sesuai semangat Injil. Untuk memahami Ajaran Sosial Gereja ini, simaklah tulisan berikut ini. Rerum Novarum Kondisi Kerja Ensiklik Paus Leo XIII Tahun 1891 Rerum Novarum RN merupakan Ensiklik pertama ajaran sosial Gereja. Menaruh fokus keprihatinan pada kondisi kerja pada waktu itu, dan tentu saja juga nasib para buruhnya. Tampilnya masyarakat terindustrialisasi mengubah pola lama hidup bersama, pertanian. Tetapi, para buruh mendapat perlakuan buruk. Mereka diperas. Jatuh dalam kemiskinan struktural yang luar biasa. Dan tidak mendapat keadilan dalam upah dan perlakuan. Ensiklik RN merupakan ensiklik pertama yang menaruh perhatian pada masalah-masalah sosial secara sistematis dan dalam jalan pikiran yang berangkat dari prinsip keadilan universal. Dalam RN hak-hak buruh dibahas dan dibela. Pokok-pokok pemikiran RN menampilkan tanggapan Gereja atas isu-isu keadilan dan pembelaan atas martabat manusia kaum buruh. Tema- Tema pokok Promosi martabat manusia lewat keadilan upah pekerja; hak-hak buruh; hak milik pribadi melawan gagasan Marxis-komunis; konsep keadilan dalam konteks pengertian hukum kodrat; persaudaraan antara yang kaya dan miskin untuk melawan kemiskinan melawan gagasan dialektis Marxis; kesejahteraan umum; hak-hak negara untuk campur tangan melawan gagasan komunisme; soal pemogokan; hak membentuk serikat kerja; dan tugas Gereja dalam membangun keadilan sosial. Konteks Zaman Revolusi industri; kemiskinan yang hebat pada kaum pekerjaburuh; tiadanya perlindungan pekerja oleh otoritas publik dan pemilik modal; jurang kaya miskin yang luar biasa. Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.2