Gondang Sebagai Pengiring Upacara Tor-Tor

65 Foto 8 Tortor Naposo Nauli Bulung Sumber : Peneliti

4.2.2 Gondang Sebagai Pengiring Upacara Tor-Tor

Gondang juga merupakan instrumen penting dalam adat pernikahan masyarakat Orang Angkola, gondang terdiri dari gondang inang atau disebut gondang siayakon, gondang pangayak, ogung jantan, ogung betina, doal, suling, onang-onang. Selain musik, pemain gondang juga memiliki seorang penyanyi, dimana dia akan menyayikan lagu endeng-endeng. Menurut Sutan Nalobi Alat yang digunakan dalam gondang adalah, tiga gong, dua gendang, 1 suling. Setelah berbunyi Uning- Uning, disitutui Ogung karena sudah cocok, maka akan berkumpul Tondi tu badan dari suhut habolonan, kenapa berkumpul tondi dari suhut habolonan, karena akan dipasang sihat-sihat seperti pisang yang bersusun. Apabila sudah didapat boru pengantin wanita lalu kemudian dibuat godang niroha rasa syukur yaitu dengan membuat hiburan, jika dibawa ke kebudayaan hiburannya adalah Uning-uningan. Disitu sudah termasuk dibuat uning-uningan kemudian di kertek dipukul gondang baru dipukul ogung. Universitas Sumatera Utara 66 Maksudnya pengertian dari uning-uningan agar meresap ke dalam diri tentang asal usul, setelah meresap ke dalam diri kemana pardangolan ni orang tua tai. Gondang juga tidak bisa dipisahkan dari penyanyi. Nyanyian tradisional yang dinamakan Onang-onang. Pada hakikatnya merupakan suatu nyanyian adat, karena pada dasarnya Onang-onang hanya dinyanyikan dengan disertai oleh musik gondang dalam upacara adat, yaitu khusus untuk mengiringi tarian adat tortor yang dilakukan sebagai bahagian integral dari upacara adat tersebut. Penyanyi onang-onang yang biasanya terdiri dari pria dinamakan paronang- onang. Tidak sembarangan orang bisa mendapatkan kedudukan sebagai paronang-onang yang berfungsi dalam upacara adat. Karena untuk bisa jadi paronang-onang yang berfungsi dalam upacara adat seseorang harus menguasai banyak aspek yang berkaitan dengan adat disamping mempunyai kualitas suara yang baik. Selain itu, peronang-onang yang berfungsi dalam upacara adat harus punya kemampuan kreatif untuk secara spontan menciptakan lirik atau teks nyanyian onang-onang dengan menggunakan bahasa atau kata-kata yang relevan dengan konteks adat pada waktu ia menyanyikan onang-onang untuk mengiringi tortor. Universitas Sumatera Utara 67 Foto 9 paronang-onang Sumber : peneliti Lirik atau teks nyanyian merupakan bahagian yang sangat penting dari onang-onang. Karena lirik atau teks onang-onang merupakan semacam narasi tentang tokoh-tokoh yang sedang melakukan tarian adat manortor dalam suatu upacara adat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa lirik atau teks onang-onang sifatnya sangat konstektual, dalam arti harus benar-benar sesuai dengan berbagai aspek yang menyangkut diri orang-orang atau tokoh-tokoh yang melakukan tarian adat manortor dengan diiringi oleh lirik atau teks onang-onang yang dinyanyikan oleh paronang-onang. Oleh karena itu, lirik atau teks nyanyian onang-onang tidak bisa dibuat sembarangan saja, dan teks onang-onang biasanya diciptakan secara spontan oleh penyanyinya paronang-onang ketika ia sedang mengiringi orang-orang atau tokoh-tokoh melakukan tarian adat manortor. Disamping bersifat konstektual dan narratif teks onang-onang juga mengandung unsur-unsur yang puitis. Dari sifatnya yang demikian itu muncul isi teks onang- onang berupa penjelasan mengenai upacara, narasi dan puji-pujian mengenai orang-orang atau tokoh-tokoh yang sedang melakukan tarian adat manortor, nasehat dan doa selamat serta ajaran moral. Universitas Sumatera Utara 68 Setiap paronang-onang terlebih dahulu harus mengetahui maksud dan tujuan pelaksanaan upacara tersebut, selain itu paronang-onang harus tahu kepada siapa nyanyian itu ditujukan agar paronang-onang dapat menyesuaikan isi dan syair lagu yang akan dinyanyikan. Misalnya gondang pertama adalah gondang Suhut Sihabolonan, maka paronang-onang harus menyesuaikan isi onang-onang tersebut sesuai dengan latar belakang Suhut Sihabolonan tersebut. oleh sebab itu syair onang-onang tidak mempunyai teks yang pasti, melainkan diciptakan oleh paronang-onang secara spontan. Semua syair-syairnya hampir semua diciptakan dalam bentuk pantun. Dimana ketika waktu senggang para pargondang akan membawakan lagu- lagu senang, dimana manfaatnya membuat orang-orang yang berada di galanggang akan tersenyum dan membuat rasa capek berkurang.

4.2.3 Prosesi Tapian Raya Bangunan