Parbajuon Sayur Peralatan dan Perlengkapan .1 Mas Kawin

99 Bendera ini didirikan atau dipasang dihalaman sopo godang atau Suhut Sihabolonan.

17. Sia Ra Rabe Ainal Banat

Bendera ini terdiri dari dua warna yaitu putih dan merah. Bendera ini merupakan kesatuan dari seluruh jenis bendera yang ada, karena kesimpulan dari hubungan masyarakat adat adalah yang diikat dan dipertautkan hubungan darah, malah seluruh manusia bila ditelusuri adalah satu keturunan darah yaitu dari darah adam dan hawa. Itulah yang diperlambangkan dengan warna merah dan kemudian terjadinya kerja sama dan kegotong royongan dalam setiap pekerjaan atau usaha, baik dengan siapa saja, adalah dari dorongan kerelaan hati yang suci bersih. Itulah yang diperlambangkan dengan warna putih sehingga benarlah darah semangat perjuangan didorong oleh hati yang suci dan bersih atau berani karena benar.. Tetapi pada saat ini telah terjadi pergeseran, dimana ketika ada horja godang yang dilaksanakan satu hari, bendera tidak digunakan lagi dan jika digunakan Cuma sebatas formalitas, tanpa memikirkan makna yang terkandung di dalamnya. Dan bendera yang digunakan juga hanya beberapa saja, sehingga kesakralan dari brndera berkurang.

4.3.6 Parbajuon

Parbajuon adalah kain sarung yang diberikan atau diminta pihak pengantin perempuan kepada pihak pengantin lelaki. Parbajuon ini nantinya akan diserahkan kepada pihak mora dan kahanggi dari pihak perempuan, bukan hanya Universitas Sumatera Utara 100 mora dan kahanggi yang berada di kampung itu saja, melainkan seluruh mora dan kahanggi yang berada di Luat Halongonan. Banyak dan sedikitnya parbajuon ini ditentukan oleh pihak pengantin perempuan, dimana nantinya ketika pihak perempuan menyebutkan total parbajuon, pihak pengantin laki-laki akan menyanggupinya dan membelinya, biasanya parbajuon ini sampai ratusan, tergantung berapa banyak mora dan kahanggi pihak pengantin perempuan. Dimana maksud dari parbajuon ini adalah manggodangkon membesarkan mora dan kahangginya sehingga nantinya mereka mau bekerja mensukseskan acara horja godang pesta besar tersebut. Mora dan kahanggi yang mendapatkan parbajuon ini selain wajib datang, mereka juga nantinya akan memberikan sebuah barang kepada kedua pengantin seperti lemari, kulkas, dispenser, setrika dan lain- lain, dimana barang-barang ini nantinya dapat berguna bagi kedua pengantin.

4.3.7 Sayur

Sayuran merupakan komponen pendamping nasi atau makanan pokok lainnya yang berkuah cair atau agak kental. Sayuran adalah segala sesuatu yang berasal dari tumbuhan termasuk jamur yang dapat disayur. Begitu pula dalam adat pernikahan Angkola, masyarakat biasa memakai nangka dan ombut kelapa sawit sebagai sayuran untuk mendampingi nasi. Untuk nangka, nangka yang digunakan adalah nangka yang masih muda, masyarakat biasa mengolahnya menjadi gori. Untuk umbut kelapa sawit, biasanya yang bertugas mengambilnya adalah pihak laki-laki. Umbut adalah pucuk kelapa sawit yang masih muda dan terdapat di dalam kelapa sawit, cara pengambilannya juga Universitas Sumatera Utara 101 cukup susah, dimana seluruh pelepah sawit dipotong, kemudian pucuk kelapa sawit dipisahkan dari batangnya, kemudian tinggal mengambil umbutnya. Masyarakat biasa mengolahnya menjadi sayuran berkuah yang dimasak menggunakan santan. Universitas Sumatera Utara 102

BAB V PERUBAHAN ADAT DAN TATA CARA PERKAWINAN ANGKOLA

5.1. Tahapan Perkawinan

Pada saat ini, tahapan perkawinan pada masyarakat Luat Angkola sudah mengalami perubahan, dimana prosesi jalannya upacara adat perkawinan biasanya dilaksanakan 3 tiga hari 2 dua malam. Tetapi saat ini, prosesi tersebut sudah berubah, dimana masyarakat lebih memilih prosesi adat pesta perkawinan hanya satu hari saja. Dimana alasan masyarakat lebih memilih horja sadari adalah dari segi waktu, dimana masyarakat lebih memilih berkebun karena disebabkan kebutuhan hidup semakin tinggi dan untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Selain itu, alasan masyarakat juga memilih horja sadari adalah dari segi waktunya, sebab semakin lama ia mengadakan horja anaknya, maka biaya yang dikeluarkan juga semakin banyak.

5.2 Hak dan Kewajiban

Pada dahulu, pada saat horja godang untuk lembu adalah urusan dari pihak anak boru dan kerbau urusan dari pihak suhut tetapi pada saat ini, hal tersebut sudah berubah dimana semuanya pada saat ini ditanggulangi oleh suhut. Dahulu semua tamu baik anak boru, suhut, maupun mora pulang dari horja godang diberikan membawa daging baik sedikit maupun banyak sebagai tanda oleh-oleh kepada anggota keluarga yang tidak ikut dalam horja godang, tetapi hal tersebut sudah berubah, dimana prosesi ini sudah tidak dilaksanakan lagi. Universitas Sumatera Utara