87
Foto 17 Bendera yang dipasang di rumah pesta Sumber : Peneliti
Karena pada masa dahulupun perang antar desa sering terjadi, jadi masing- masing desa atau huta mempunyai semangat juang dan pendirian. Semangat juang
dan pendirianini, diperlambangkan dengan bendera sesuai dengan corak dan warna sesuatu benda atau kain. Perlambang-perlambang ada yang disebut tonggo,
panji-panji, spanduk, vandel, simbol, lencana dan lain-lain. Demikian juga dalam adat nenek moyang kita, para kelompok yang
bertanggung jawab dalam tugas membuat sesuatu bendera tugas sebagai tanda pertanggung jawaban. Raja mempunyai bendera, sebagai pemimpin dan penguasa,
demikian yang lain-lain. Apabila ada bendera yang tidak berdiri dalam suatu horja godang berarti ada
kelompok yang tidak setuju dalam melaksanakan upacara horja itu.
1. Bendera Si Ara Rabe
Bendera ini terdiri dari tiga warna yaitu merah, putih, hitam. Kata si ara rabe atau i hara rabe mempunyai pengertian kesatuan dan
persatuan yang dipegang teguh dan dipertahankan oleh para pengisi desa na walu desa yang berada di delapan penjuru angin, yang
dipimpin oleh seorang raja yang dihormati. Sia berarti sembilan, rabe sama-sama mau. Jadi semua raja-raja atau pengisi desa na walu
bersama-sama dengan pimpinan seorang raja dalam hal ini Raja
Universitas Sumatera Utara
88
Panusunan Bulung, sama-sama mau melaksanakan tugas upacara horja godang baik siluluton maupun siriaon.
Bendera sia rabe ini dipasang atau didirikan dihalaman rumah suhut bolon atau dihalaman sopo godang, yaitu ditempat raja-raja bersidang
atau berkumpul.
2. Bendera Gaja Manunggal
Bendera ini terdiri dari dua warna, yaitu putih dan hitam. Memperlambangkan keturunan raja atau anak mata. Walaupun ia
orang pendatang pada suatu desa, namun menurut sejarahnya ia adalah keturunan raja atau anak mata yang boleh mendirikan adat. Dia adalah
orang yang berhak dan mampu mendirikan adat, dalam istilah bahwa dia telah
“manutung hudon”. Bendera ini didirikan di halaman Suhut. Pada zaman dahulu para raja-raja dan hatobangon sangat teliti
mengikuti sejarah orang-orang pendatang kedalam desa. Karena tanpa keturunan raja atau anak mata, tidak dapat mendirikan horja. Mereka
selalu meneliti keturunan orang-orang yang datang dan ingin tinggal di desa, sehingga masa lalu ada desa khusus yang didiami orang-orang
yang tidak dapat mendirikan atau mengadakan horja godang.
3. Kuning, Naso Martihas So Marlandong
Bendera ini terdiri dari satu warna yaitu warna kuning emas na gorsing. Memperlambangkan kebangsawanan dan kehartawanan serta
keturunan raja-raja yang tidak pernah ketinggalan di adat yang disebut “naso martihas so marlandong”, artinya tidak pernah cacat dan tidak
pula pernah ketinggalan dalam adat.
Universitas Sumatera Utara
89
Didirikan di depan rumah suhut dan juga memperlambangkan “partalaga na so hiang, parmual na so sude”. Kekayaan atau
hamoraon adalah suatu kebanggaan dalam adat karena orang yang cukup harta dan bangsawan yang dapat mendirikan adat secara
sempurna, yang disebut sanggup “mambulungi”, karena ada juga
keturunan raja yang miskin sehingga adatnya sering tertinggal tidak dapat ditutupi karena tidak ada harta yang banyak untuk membiayainya
dan ada pula orang yang cukup kaya tetapi bukan keturunan raja atau anak mata untuk beradat harus lebih dahulu melalui beberapa tahap.
4. Ulok Tudung Api