Lan dasan On tologis Filsafat Pancasila Pan casila sebagai Genet ivu s Su bject iv us m em er lu kan landasan p ijak filo sofis

2. Lan dasan On tologis Filsafat Pancasila Pan casila sebagai Genet ivu s Su bject iv us m em er lu kan landasan p ijak filo sofis

yang kuat yang m encakup tig a d im ensi, yaitu landasan on tologis, lan dasan epistem ologis, dan land asan aksiologis. Pernahkah An da m endengar istilah ”o ntolog i”? Onto log i m enurut Ar itoteles m er upakan cab an g filsafat yang m em bahas tentang hakikat segala y ang ada secara um um seh ingga d ap at dibedakan dengan disiplin ilmu - ilm u yang m em bahas sesuatu secara khusus. Ontolog i m em bahas t en tan g hakikat yang p aling dalam dari sesuatu yang ada, yait u un sur yang p aling um um dan b er sifat abstrak, disebut juga dengan istilah subst ansi. Inti perso alan ont olo gi ad alah m en ganalisis tentang subst ansi (Taylor, 1 9 55 : 42 ). Substansi m enuru t Kamu s Lat in – Indonesia, berasal dari bahasa Latin “ subst ar e” artinya ser en tak ada, bert ahan, ada dalam kenyataan. Subst ant ialit as artinya sesuatu yan g berdir i sendir i, hal berada, wu jud, hal wujud (Verho even dan Car vallo, 1 96 9 : 1 25 6).

Ontolog i m enur ut pandangan Bakker adalah ilm u yang palin g u niversal karena objeknya meliput i segala- galanya m enur ut segala bag ian nya (ekstensif) dan m enuru t segala aspeknya (intensif ) (Bakker, 19 92 : 16 ). Lebih lanju t, Bakker Ontolog i m enur ut pandangan Bakker adalah ilm u yang palin g u niversal karena objeknya meliput i segala- galanya m enur ut segala bag ian nya (ekstensif) dan m enuru t segala aspeknya (intensif ) (Bakker, 19 92 : 16 ). Lebih lanju t, Bakker

Stephen W. Lit tlejo hn d an Karen A Foss d alam Theor ies of Hum an Com m unicat ion m enegaskan bahwa ontolog i m er upakan sebuah filosof i yang berhadapan dengan sif at m akhluk hidu p. Setidaknya , ada em pat m asalah m endasar dalam asum si o ntologis ket ika dikaitkan dengan masalah sosial, yait u: (1 ) pada tin gkatan apa m anu sia m em buat p ilihan- pilihan yang nyata?; (2 ) apakah perilaku m an usia sebaiknya d ipah am i dalam bentuk kead aan atau sifat?; (3 ) Apakah p en galam an m an usia sem ata - m ata individu al atau sosial?; (4 ) pada tingkat an apakah kom unikasi sosial m enjadi kontekstual? (Littlejohn and Foss, 20 08 : 2 6 ). Penerapan keem pat m asalah ont ologis tersebu t ke dalam Pan casila sebagai sistem filsafat m eng hasilkan hal- hal berikut. Pertam a, ada tiga m ainst r eam yang b er kem bang seb agai pilihan nyata ban gsa Indonesia atas kedudukan Pan casila sebagai sistem filsaf at, yaitu (1 ) determ inism e yang m enyatakan bah wa perilaku manusia disebabkan o leh banyak kondisi sebelum nya sehingga m an usia p ad a dasar nya bersifat reaktif dan pasif . Pancasila sebagai sistem f ilsafat lahir sebagai r eaksi atas p en jajah an yang m elang gar Hak Asasi Manusia, sebagaim ana am anat yang tercantu m dalam alinea I Pem bukaan Undang - Un dang Dasar Negara Rep ublik Indonesia Tahun 19 4 5 yang ber bunyi, ” Bah w a sesun gguhn ya kem er dekaan it u ialah hak segala bangsa dan oleh seb ab it u , m aka penjajahan di at as du nia h arus dih apuskan karen a t idak sesuai dengan per i- kem anu siaan dan peri- keadilan ”. (2 ) pr agm atism e yang m enyatakan bahwa m anu sia m erencan akan perilaku nya unt uk m encap ai tujuan m asa depan sehing ga m anu sia m erupakan m akhluk yan g aktif dan dapat m engam bil kepu tusan yang m em engaruhi nasib m ereka. Sifat aktif yang m em unculkan sem angat Stephen W. Lit tlejo hn d an Karen A Foss d alam Theor ies of Hum an Com m unicat ion m enegaskan bahwa ontolog i m er upakan sebuah filosof i yang berhadapan dengan sif at m akhluk hidu p. Setidaknya , ada em pat m asalah m endasar dalam asum si o ntologis ket ika dikaitkan dengan masalah sosial, yait u: (1 ) pada tin gkatan apa m anu sia m em buat p ilihan- pilihan yang nyata?; (2 ) apakah perilaku m an usia sebaiknya d ipah am i dalam bentuk kead aan atau sifat?; (3 ) Apakah p en galam an m an usia sem ata - m ata individu al atau sosial?; (4 ) pada tingkat an apakah kom unikasi sosial m enjadi kontekstual? (Littlejohn and Foss, 20 08 : 2 6 ). Penerapan keem pat m asalah ont ologis tersebu t ke dalam Pan casila sebagai sistem filsafat m eng hasilkan hal- hal berikut. Pertam a, ada tiga m ainst r eam yang b er kem bang seb agai pilihan nyata ban gsa Indonesia atas kedudukan Pan casila sebagai sistem filsaf at, yaitu (1 ) determ inism e yang m enyatakan bah wa perilaku manusia disebabkan o leh banyak kondisi sebelum nya sehingga m an usia p ad a dasar nya bersifat reaktif dan pasif . Pancasila sebagai sistem f ilsafat lahir sebagai r eaksi atas p en jajah an yang m elang gar Hak Asasi Manusia, sebagaim ana am anat yang tercantu m dalam alinea I Pem bukaan Undang - Un dang Dasar Negara Rep ublik Indonesia Tahun 19 4 5 yang ber bunyi, ” Bah w a sesun gguhn ya kem er dekaan it u ialah hak segala bangsa dan oleh seb ab it u , m aka penjajahan di at as du nia h arus dih apuskan karen a t idak sesuai dengan per i- kem anu siaan dan peri- keadilan ”. (2 ) pr agm atism e yang m enyatakan bahwa m anu sia m erencan akan perilaku nya unt uk m encap ai tujuan m asa depan sehing ga m anu sia m erupakan m akhluk yan g aktif dan dapat m engam bil kepu tusan yang m em engaruhi nasib m ereka. Sifat aktif yang m em unculkan sem angat

1 94 5 yang ber bunyi:

“Dan per ju a n ga n p er ger aka n kem erd ekaa n In d on esia t elah sa m pa ila h kepa d a sa at yan g b erb a h ag ia, d en ga n sel am a t sen t au sa m en g an t a rka n r akya t In d on esia ke dep a n p in t u ger b an g Kem er deka an Nega ra In d o ne sia, ya n g m er d eka , b ersat u , b erd au l at , a dil

d an m a km u r”.

Adap un bu tir (3 ) aliran yang berdiri pada posisi tengah (kom pro m is) yang m enyatakan bahwa m an usia yang m emb uat pilihan dalam jangkauan yang terbatas atau bahwa perilaku telah d itentukan , sedangkan perilaku yan g lain dilakukan secara bebas. Keterg ant ungan di satu pihak dan kebebasan di pih ak lain tercer m in dalam alinea III Pem bukaan Undang- Un dang Dasar Negar a Republik Indo nesia Tahun 1 94 5 yang ber bunyi, “At as berkat rahm at Allah Yang Maha Kuasa dan den gan didoron gkan o leh kein ginan luh ur supaya ber kehidupan keb an gsaan y an g bebas, m aka r akyat In donesia m en yat ak an den gan ini kem er dekaannya”. Ket er gantungan dalam hal in i adalah atas berkat rahm at Allah Yang Maha Ku asa, sedangkan kebebasan bangsa In donesia m engacu pada kein ginan luhu r u ntuk bebas m erd eka.

Persoalan ked ua, terkait d en gan apakah perilaku m anusia sebaiknya dipaham i dalam bent uk keadaan atau sif at ? Dalam hal ini, keadaan m encer m inkan kedinam isan m anusia, sed ang kan sif at m engacu p ada kar akteristik yang konsisten sepan jang waktu (Littlejoh n and Fo ss, 20 08 : 2 6). Keadaan dan sifat m em bentuk p er ilaku m anusia sehingg a penjajahan yang dialam i oleh bangsa Indonesia d alam kurun waktu yan g cuku p panjang itu m em bentuk kedinam isan r akyat Indon esia un tuk terus m engadakan p er lawanan yan g tertu ang d alam sejarah perjuang an bangsa Indo nesia d ari m asa ke m asa. Sifat yang m en gacu pada kar akteristik bangsa Indonesia beru pa solidaritas, rasa keber sam aan, g oton g ro tong, bahu - m em bahu un tuk meng at asi kesulitan dem i m enyongso ng m asa depan yan g lebih baik. Persoalan onto lo gis ketiga

yang dikem ukakan Lit tlejo hn and Fosst er kait dengan apakah peng alam an m anusia sem ata- m ata individual at aukah sosial ? Seirin g dengan sejarah perjalanan bangsa Indo nesia, harus d iakui m em ang ada in divid u- ind ividu yan g m enonjo l, seperti p ar a p ahlawan (Dipon egoro , Imam Bonjo l, Pat tim ura, dan seterusnya), tokoh- tokoh p er gerakan nasion al (Soekar no, M. Hatta, A.A Maram is, Ag us Salim , dan seterusnya) yan g m encatatkan nam a- nam anya di yang dikem ukakan Lit tlejo hn and Fosst er kait dengan apakah peng alam an m anusia sem ata- m ata individual at aukah sosial ? Seirin g dengan sejarah perjalanan bangsa Indo nesia, harus d iakui m em ang ada in divid u- ind ividu yan g m enonjo l, seperti p ar a p ahlawan (Dipon egoro , Imam Bonjo l, Pat tim ura, dan seterusnya), tokoh- tokoh p er gerakan nasion al (Soekar no, M. Hatta, A.A Maram is, Ag us Salim , dan seterusnya) yan g m encatatkan nam a- nam anya di

Gambar V.3: Bung Tomo, salah satu pahlawan

nasional yang berhasil menggerakkan semangat rakyat melalui orasi dan pidato-pidatonya. Sumber: http://cdn.tmpo.co/data/2015/11/08/id_45235 6/452356_620.jpg

Land asan on tologis Pan casila artinya sebuah pem ikiran filosofis atas hakikat dan raison d’et r e sila- sila Pan casila sebagai dasar f ilo sofis negar a In donesia. Oleh kar en a itu , pem aham an atas h akikat sila- sila Pan casila itu dip er lukan sebagai bent uk pengakuan atas m o dus eksistensi ban gsa Indon esia. Sastrapratedja (20 10 : 1 47 - - 1 54 ) m enjabarkan pr insip - prinsip dalam Pan casila sebagai b er ikut : (1 ) Prin sip Ketuh anan Yang Maha Esa m erupakan pengakuan atas kebebasan beragam a, saling m enghor m ati dan bersifat toleran, serta m enciptakan ko ndisi agar hak kebebasan beragam a itu dapat dilaksanakan oleh m asing- m asing pem elu k agam a. (2 ). Prinsip Kem an usiaan Yang Adil d an Beradab m engakui bahwa setiap o rang m em iliki m ar tabat yang sam a, setiap or ang h ar us diperlakukan adil seb ag ai m anusia yang m enjadi dasar bagi p elaksanaan Hak Asasi Manusia. (3 ). Prinsip Per sat uan Land asan on tologis Pan casila artinya sebuah pem ikiran filosofis atas hakikat dan raison d’et r e sila- sila Pan casila sebagai dasar f ilo sofis negar a In donesia. Oleh kar en a itu , pem aham an atas h akikat sila- sila Pan casila itu dip er lukan sebagai bent uk pengakuan atas m o dus eksistensi ban gsa Indon esia. Sastrapratedja (20 10 : 1 47 - - 1 54 ) m enjabarkan pr insip - prinsip dalam Pan casila sebagai b er ikut : (1 ) Prin sip Ketuh anan Yang Maha Esa m erupakan pengakuan atas kebebasan beragam a, saling m enghor m ati dan bersifat toleran, serta m enciptakan ko ndisi agar hak kebebasan beragam a itu dapat dilaksanakan oleh m asing- m asing pem elu k agam a. (2 ). Prinsip Kem an usiaan Yang Adil d an Beradab m engakui bahwa setiap o rang m em iliki m ar tabat yang sam a, setiap or ang h ar us diperlakukan adil seb ag ai m anusia yang m enjadi dasar bagi p elaksanaan Hak Asasi Manusia. (3 ). Prinsip Per sat uan

Anda diharapkan untuk menanya tentang proses terbentuknya prinsip- prinsip dalam sila-sila Pancasila itu dalam kehidupan sebagai mahasiswa melalui diskusi dengan sesama mahasiswa. Misalnya, apakah Anda dapat menerima jika teman anda minta izin untuk melaksanakan ibadah sesuai agamanya di saat sedang ada kegiatan bersama. Diskusikan dengan teman-teman kelompok Anda dan laporkan secara tertulis.