189
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, yang dimaksudkan untuk melakukan pengamatan secara partisipatif tentang fungsi dan manfaat kolam
retensi, kendala yang dihadapi dan nilai-nilai lokal yang ada. a. Wawancara Mendalam dan Focus Group Discussion
Kedua kegiatan ini dilakukan dengan kuesioner terstruktur. Metode ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi secara luas dari tokoh kunci key
informan . Key informan yang dimaksudkan adalah mereka para pengambil
kebijakan pembangunan kolam retensi dan tokoh masyarakat. Penjual dan Fasilitator IJL
3 Lingkup Obyek Jasa Lingkungan Penetapan Wilayah Lokasi IJL
4 Penentuan WTPWTA 5 Mekanisme Seleksi Penentuan Warga
Miskin. 6 Desain kelembagaan IJL
c. Tahap Implementasi: Evaluasi dan Formulasi Model
1 Model Penerapan IJL Kolam Retensi Antara Pembeli dan Penjual
2 Disain Kontrak Pembayaran Perjanjian IJL
3 Mekanisme Kelembagan untuk: Monitoring. Evaluasi dan
pemecahan Masalah 4 Model Kolam Retensi Polder IJL
Polder Berkelanjutan 5 Suka rela
Government to Community G to C Corporate to Community G to C
Tabel lanjutan
190
b. Dokumentasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumen-dokumen
sebagai data pendukung dalam penelitian ini. Menurut Sanafiah Faisal, “dokumen dalam penelitian dapat berupa semua jenis rekamancatatan lainnya,
seperti surat-surat, memonota, pidato-pidato, buku harian, foto-foto, kliping berita koran, website, hasil-hasil penelitian, dan agenda kegiatan. Dalam
penelitian ini penulis mengumpulkan dokumentasi yang berhubungan dengan pokok masalah.
2. Reduksi Data
Reduksi data digunakan untuk memilih data yang relevan dan bermakna, memfokuskan data yang mengarah untuk memecahkan masalah, penemuan,
pemaknaan atau
untuk menjawab
pertanyaan penelitian.
Kemudian menyederhanakan dan menyusun secara sistematis dan menjabarkan hal-hal
penting tentang hasil temuan dan maknanya.
3. Penyajian Data
Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar, grafik dan tabel. Tujuan sajian data adalah untuk menggabungkan informasi sehingga dapat
menggambarkan keadaan yang terjadi. Dalam hal ini, agar peneliti tidak kesulitan dalam penguasaan informasi baik secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu
dari hasil penelitian, maka peneliti harus membuat naratif, matrik atau grafik untuk memudahkan penguasaan informasi atau data tersebut.
191
4. Data yang Dihasilkan