Lingkungan dan Ketahanan Sosial

77

2. Lingkungan dan Ketahanan Sosial

Sementara semua orang pasti menderita dari setiap gejolak luar yang menimpanya, seperti akibat krisis ekonomi, konflik sosial, perang, bencana alam, kebakaran rumah, kecelakaan mematikan dan lainnya, tetapi penduduk miskin menderita paling parah karena mereka mempunyai kemampuan yang sangat terbatas untuk mengatasinya. Hubungan antara lingkungan dan ketahanan jaminan sosial disini difokuskan pada kerentanan vulnerability penduduk miskin atas perubahan-perubahan dramatis pada lingkungan atau bencana alam. Kerentanan ini dapat dilihat baik dari tingkat makro ekonomik maupun tingkat mikro ekonomik. Goncangan pada tingkat makro ekonomik mempengaruhi satu wilayah atau negara secara keseluruhan. Karena penduduk miskin cenderung hidup di wilayah- wilayah marjinal, rumah dan tanah mereka mempunyai resiko tinggi terkena dampak dari bencana kekeringan, banjir, tanah longsor, wabah penyakit endemik dan sejenisnya. Kaum wanita miskin khususnya sering paling rentan dan menanggung konsekuensi dari berkurangnya konsumsi makanan, terjangkitnya penyakit, dan kebutuhan untuk membangun lagi tempat tinggal. Bencana lingkungan dapat mempengaruhi kemiskinan baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Bencana tentunya memperburuk keterpurukan ekonomi dalam jangka pendek. Bencana juga dapat mempengaruhi kesejahteraan ekonomi rumah tangga dalam jangka panjang, ketika upaya untuk bertahan hidup mutlak memerlukan penjualan modal atau investasi, yang misalnya modal ini telah direncanakan untuk digunakan membiayai pendidikan anak-anak mereka di masa mendatang. Selain 78 itu, kerusakan lingkungan dan bencana alam juga telah menyebabkan para korban, yang kebanyakan adalah orang miskin, meninggalkan rumah-rumah mereka untuk mengungsi atau pindah ke lokasi lain yang lebih baik. Pengungsi korban bencana alam mengalir ke kota-kota di mana mereka menambah jumlah orang miskin yang juga hidup di lahan marjinal dan beresiko terhadap bencana

3. Lingkungan dan Pemberdayaan