Modal Sosial Kerangka Teori

115

2. Modal Sosial

Secara teoritis norma-norma dapat bersumber dari agama, panduan moral, maupun standar-standar sekuler seperti halnya kode etik profesional. Norma- norma dibangun dan berkembang berdasarkan sejarah kerjasama dimasa lalu dan diterapkan untuk mendukung iklim kerjasama Putnam, 1993 Norma-norma dapat merupakan pra kondisi maupun produk dari kepercayaan sosial. Jaringan infrastruktur dinamis dari modal sosial berwujud jaringan-jaringan kerjasama antar manusia Putnam, 1993. Jaringan tersebut memfasilitasi terjadinya komunikasi dan interaksi, memungkinkan tumbuhnya kepercayaan dan memperkuat kerjasamapartisipasi. Menurut Halimah A‟saadah Modal sosial adalah kemampuan masyarakat untuk bekerjasama dalam rangka mencapai tujuan bersama pada berbagai kelompok maupun organisasi. Jaringan sosial dan hubungan sosial yang terlembaga antar kelompok sosial yang berbeda unequel agents . Berikut ini disajikan bagan bentuk dan ruang lingkup modal sosial. Gambar 12. Bentuk dan Ruang Lingkup Modal Sosial Sumber: Grootaert, dan Van Bastealer 2002 116 Untuk menganalisis sifat interaksi dari negaramasyarakat, Evans 1996 mengintroduksi gagasan tentang sinergi antara aksi pemerintah dan warga. Sinergi ini didasarkan pada complementary and embeddedness. Complementary artinya hubungan antara pelaku privat danpelaku publik bersifat saling mendukung. embeddedness berarti ikatan yang menghubungkan warga dengan pejabat-pejabat publik. Killerby 2001menggambarkan hubungan antara penyebab dasar polarisasi sosial dan indikator modal sosial. Menurut Killerby 2001, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya polarisasi sosial dapat ditangani ketika komunitas memiliki civil social capital dan pemerintah daerah memiliki govermental social capital , sehingga interaksi keduanya dapat menghasilkan partisipasi warga dan akuntabilitas pemerintah daerah. Uphoff 1992, melontarkan kritikan bahwa para pembuat kebijakan dan para ahli terjebak didalam pikiran paradoks yaitu bahwa usaha-usaha top-down adalah mengintroduksi, menjaga kerbelanjutan, dan melembagakan pendekatan bottorn-up didalam pembangunan.

3. Modal Politik