35
Agustino, 2006 Proses implementasi ini merupakan sebuah abstraksi atau performansi suatu pengejewantahan kebijakan yang pada dasarnya secara sengaja
dilakukan untuk meraih kinerja implementasi kebijakan yang tinggi yang berlangsung dalam hubungan berbagai variabel. Model ini mengandaikan bahwa
implementasi kebijakan berjalan secara linear dari keputusan politik, pelaksana dan kinerja kebijakan publik. Model ini menjelaskan bahwa kinerja kebijakan
dipengaruhi oleh beberapa variabel yang saling berkaitan, variabel-variabel tersebut yaitu: 1 Standar dan sasaran kebijakanukuran dan tujuan kebijakan, 2
Sumber daya, 3 Karakteristik organisasi pelaksana, 4 Sikap para pelaksana, 5 Komunikasi antar organisasi terkait dan kegiatan-kegiatan pelaksanaan, 6
Lingkungan sosial, ekonomi dan politik Model pendekatan implementasi kebijakan yang dirumuskan Van Meter dan
Van Horn digunakan untuk menganalisis perspektif modal sosial, modal politik serta kearifan lingkungan di lokasi penelitian terhadap penerapan imbal jasa
lingkungan Kolam Retensi Tawang.
2. Perspektif Imbal Jasa Lingkungan
Adapun perspektif imbal jasa lingkungan dalam penelitian ini menggunakan teori Aylward 1998, Lele 2006 dan Pagiola 2003. Ketiga pakar imbal jasa ini
diacu karena kerangka konsep teoritik pengembangan imbal jasa lingkungan mendasarkan pada konsep ekosistem daerah aliran sungai DAS dari perspektif
ekosistem sebagai satu kesatuan. Jasa lingkungan daerah aliran sungai DAS mencakup pada dampak sosio-
ekonomi dari proses hidrologi, seperti erosi tanah, transport sedimen, aliran air,
36
serapan air tanah, limbah, perilaku manusia, kemiskinan dan lain sebagainya. Jasa ini dapat diperoleh melalui konsumsi atau secara tidak langsung melalui fungsi
produksi rumah tangga atau sebagai faktor input dalam produksi Aylward, 1998; Lele, 2006. Model pendekatan dilakukan dengan analisis valuasi ekonomi proyek
dalam konteks ini kolam retensi Tawang dan aspek kemampuan membayarWillingnes to Pay WTP dan kemampuan menerimaWillingnes to
Accept WTA bagi penyediapenjual dan pembeli jasa lingkungan. Hal ini
mengingat bahwa kondisi letak geografis kolam retensi Tawang Kota Lama berada pada ekosistem DAS Kali Semarang, dimana berbagai jasa lingkungan
DAS berasosiasi dengan keterkaitan daerah hulu dan hilir baik dari perspektif ekologi dan dampak lingkungan hidrologis daya rusak air, khususnya akibat
banjir dan rob. Oleh karena itu kajian perspektif ekosistem polder didasarkan atas telaah konsep-konsep dasar pendekatan kajian, teknologi pengendali banjir dan
pengorganisasian masyarakat dalam penanganan banjir sebagaimana nampak pada tabel sebagai berikut;
Tabel 2 Konsep-Konsep Dasar Pendekatan Kajian, Teknologi Pengendalian Banjir
dan Pengorganisasian Masyarakat dalam Penanganan Banjir
Konsep-Konsep Dasar Kajian Daerah Aliran Sungai
DAS Teknologi
Pengendalian Banjir Pengorganisasian
masyarakat dalam Penanganan Banjir
1. Ekodrainase 2. Ekohidrologi
3. Ekowisata 4. Eksternalitas
5. Fiqih Lingkungan 1 6. Fiqih Lingkungan 2
7.
Imbal Jasa lingkungan
8. Infiltrasi 9. Institusi Kelembagaan
1. Pengolahan Tanah Minimum
2. PengolahanTanahPena naman Menurut Kontur
3. Polder