57
penelitian yang kritis mengenahi prestasi kerja badan tersebut atau melaluipengumpulan pendapat umum.
iv. Dukungan dari badan-badanlembaga-lembaga atasan yang berwenang. Lembaga-lembaga atasan dari badan-badan pelaksana dapat
memberikan dukungan terhadap tujuan-tujuan undang-undang melalui jumlah dan arah pengawasan, penyediaan sumber-sumber keuangan,
banyaknya tugas-tugas yang baru saling bertentangan dengan tugas yang lama.
v. Kesepakatan dan kemampuan kepemimpinan para pejabat pelaksana Variabel yang paling berpengaruh langsung terhadap output kebijakan
badan-badan pelaksana ialah kesepakatan para pejabat badan pelaksana terhadap upaya mewujudkan tujuan undang-undang. Dimana sedikitnya dua
komponen yaitu arah dan ranking tujuan-tujuan tersebut dalam skala prioitas pejabat-pejabat tersebut dan kemampuan pejabat-pejabat dalam
mewujudkan prioritas-prioritas tersebut.
4. Faktor Penghambat, Pendukung dan Ruang Lingkup Proses
Implementasi Kebijakan Publik
Kebijakan apapun bentuknya sebenarnya mengandung resiko untuk gagal. Hoogwood dan Gunn 1986 membagi pengertian kegagalan kebijakan policy
failure ke
dalam dua
kategorinya itu
non-implementation tidak
terimplementasikan dan unsuccessful implementation implementasi yang tidak berhasil. Tidak terimplementasikan mengandung arti bahwa suatu kebijakan
tidak dilaksanakan sesuai dengan rencana, mungkin karena pihak-pihak yang
58
terlibat didalam pelaksanaannya tidak mau berkerjasama, atau mereka telah bekerja secara tidak efisien, bekerja setengah hati atau karena mereka tidak
sepenuhnya menguasai permasalahan, atau permasalahan yang dibuat di luar jangkauan kekuasaannya, sehingga betapapun gigih usaha mereka, hambatan-
hambatan yang ada tidak sanggup mereka tanggulangi. Akibatnya implementasi yang efektif sukar dipenuhi.
Menurut Hogwood dan Gunn lihat Hill, 1993 menyatakan bahwa: untuk dapat mengimplementasikan suatu kebijakan secara sempurna perfect
implementation maka diperlukan beberapa kondisi atau persyaratan tertentu
sebagai berikut: 1 the circumstances external to the implementing agency do not impose crippling
constraints, 2 that adequate time and sufficient recources are made available to the programme, 3 that the required combination of resources is actually
available, 4 that the policy tobe implemented is based upon a valid theory of cause and effect, 5 that the relationship between cause and effect is direct and
that there are few, if any, intervening links, 6 that dependency relationships are minimal, 7 that there is understanding of, and agreement on, objectives, 8 that
tasks are fully specified in correctsequences, 9 that there is perfect communication and co-ordination; 10 that those in authority can demand and
obtain perfect compliance
. 1. kondisi eksternal yang dihadapi oleh badaninstansi pelaksana tidak akan
menimbulkan gangguankendala yang serius, 2. untuk pelaksanaan program tersedia waktu dan sumber yang cukup memadai, 3. perpaduan sumber-sumber
yang diperlukan benar-benar tersedia, 4. kebijakan yang akan diimplementasikan didasari oleh suatu hubungan kausalitas yang andal, 5. hubungan kausalitas
bersifat langsung dan hanya sedikit mata rantai penghubungnya, 6. hubungan saling ketergantungan harus kecil, 7. pemahaman yang mendalam dan
kesepakatan terhadap tujuan, 8. tugas-tugas dirinci dan ditempatkan dalam urutan
59
yang tepat, 9. komunikasi dari koordinasi yang sempurna, 10. pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut dan mendapat kepatuhan yang
sempurna. Ruang lingkup analisis implementasi kebijakan mencakup; a Aturan
konstitusional, b Peran individu, c Peran informasi, d Sifat dan peran, e Level tindakan
D. Modal Sosial