65
c. Bounded solidarity, yakni berbagai keadaan situasional yang melandasi orientasi perilaku anggota kelompok atau merupakan reaksi situasional
sekelompok orang atas kondisi yang dihadapi mereka. Kondisi yang memaksa individu untuk berperilaku yang menimbulkan rasa kebersamaan atau
solidaritas diantara individu. d. Enforceable trust, yakni sumber social capital yang terkait dengan pembedaan
klasik antara rasional dan formal dalam transaksi pasar dengan kata lain bahwa individu akan cenderung memenuhi ekspektasi kelompok jika dianggap
bermanfaat baginya.
3. Tipologi Modal Sosial
Tipologi modal sosial dibagi dalam tiga jenis yaitu, bonding social capital, bridging social capital
dan linking social capital. a. Modal Sosial Terikat Bonding Social Capital
Modal sosial terikat bonding social capital cenderung bersifat ekslusif. Apa yang menjadi karakteristik dasar yang melekat pada tipologi ini, sekaligus
sebagai ciri khasnya, yaitu baik kelompok maupun anggota kelompok, dalam konteks ide, relasi dan perhatian, lebih berorientasi ke dalam inward looking
dibandingkan berorientasi ke luar outward looking. Ragam masyarakat atau individu yang menjadi anggota kelompok ini umumnya homogen. Misalnya,
seluruh anggota kelompok berasal dari suku yang sama. Apa yang menjadi perhatian terfokus pada upaya menjaga nilai-nilai yang turun-temurun telah
diakui dan dijalankan sebagai bagian dari tataperilaku code of conducts dan perilaku moral code of ethics dari suku atau entitas sosial tersebut. Mereka
66
cenderung konservatif dan lebih mengutamakan solidarity making daripada hal-hal yang lebih nyata untuk membangun diri dan kelompok sesuai dengan
tuntutan nilai-nilai dan norma masyarakat yang lebih terbuka Hasbullah. 2006.
b. Modal Sosial yang Menjembatani Bridging Social Capital Bentuk modal sosial ini atau biasa juga disebut bentuk modern dari suatu
pengelompokan, group,
asosiasi atau
masyarakat. Prinsip-prinsip
pengorganisasian yang dianut didasarkan pada prinsip-prinsip universal tentang persamaan dan kemanusiaan, terbuka dan mandiri. Prinsip pertama yaitu
persamaan bahwasanya setiap anggota dalam suatu kelompok memiliki hak- hak dan kewajiban yang sama. Kedua, adalah kebebasan, bahwasanya setiap
anggota kelompok bebas berbicara, mengemukakan pendapat dan ide yang dapat mengembangkan kelompok tersebut. Ketiga, adalah kemajemukan dan
humanitarian. Bahwasanya nilai-nilai kemanusiaan, penghormatan terhadap hak asasi setiap anggota dan orang lain merupakan prinsip-prinsip dasar dalam
pengembangan asosiasi, grup, kelompok atau suatu masyarakat tertentu. Dengan sikap yang outward looking memungkinkan untuk menjalin koneksi
dan jaringan kerja yang saling menguntungkan dengan asosiasi atau kelompok di luar kelompoknya Hasbullah. 2006.
Tabel 4 Social Capital: Bonding and Bridging Hasbullah. 2006
Bonding Bridging
- Terikatketat, jaringan
yang ekslusif
- Pembedaan yang kuat antara ”orang
kami” dan orang luar - Terbuka
- Memiliki jaringan yang fleksibel - Toleran
- Memungkinkan untuk memiliki
67
- Hanya ada
satu alternatif
jawaban - Sulit menerima arus perubahan
- Kurang akomodatif terhadap pihak luar
- Mengutamakan kepentingan
kelompok - Mengutamakan solidaritas kelompok
banyak alternatif jawaban dan penyelesaian masalah
- Akomodatif untuk
meneriman perubahan
- Cenderung memiliki sikap yang altruistik, humanitarianistik dan
universal
c. Modal Sosial yang Berhubungan Linking Social Capital
Modal sosial yang berhubungan linking social capital menunjuk pada sifat dan luas hubungan vertikal diantara kelompok orang yang mempunyai
saluran terbuka untuk akses sumber daya dan kekuasaan dengan siapa saja. Hubungan antara pemerintah dan komunitas termasuk di dalam linking social
capital . Sektor umum seperti negara dan institusinya adalah pusat untuk
kegunaan dan kesejahteraan masyarakat Cullen. 2001. Kohesi atau penggabungan antara ketiga tipologi tersebut disajikan pada
Gambar di bawah ini;
Gambar 8. Kohesi Sosial: Penggabungan dari Bonding, Bridging dan
Linking Social Capital
Sumber: Cullen, 2001 Tabel lanjutan
68
E. Modal Politik
1. Definisi Politik
Secara etimologis, politik berasal dari kata Yunani polis yang berarti kota atau negara kota. Kemudian arti itu berkembang menjadi polites yang berarti
warganegara, politeia yang berarti semua yang berhubungan dengan negara, politika
yang berarti pemerintahan negara dan politikos yang berarti kewarganegaraan.
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik politics adalah bermacam- macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang menyangkut proses
menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Pengambilan keputusan decision making mengenai apakah yang menjadi tujuan
dari sistem politik itu menyangkut seleksi terhadap beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dipilih. Sedangkan untuk
melaksanakan tujuan-tujuan itu perlu ditentukan kebijakan-kebijakan umum public policies yang menyangkut pengaturan dan pembagian distribution atau
alokasi allocation dari sumber-sumber resources yang ada. Booth dan Richard 1997 mengartikan modal politik sebagai aktivitas
warga negara untuk mencapai kekuasaan dan demokrasi. Konsep yang mereka kembangkan merupakan kritik terhadap Robert Putnam yang gagal menjelaskan
perbenturan masyarakat sipil dengan pemerintah, serta kegagalan Putnam dalam menerangkan pengaruh kelompok terhadap perilaku warga negara dan pemerintah
untuk meningkatkan demokrasi. A. Hick dan J. Misra 1993 mengatakan modal politik a
dalah “Berbagi fokus pemberian kekuasaansumber daya untuk