Sifat Kepolaran dan Sifat Hidrofil dari Asam Lemak Bilangan Iodine Asam Lemak

4.2 Pembahasan 4.2.1 Perbandingan Campuran Minyak Oil Blend Dari data yang diperoleh dari berbagai variasi campuran minyak oil blend POPSPKO, sabun dengan oil blend 60535, 601030, 601525, 602020, 602515, 603010, dan 60355 tidak dijumpai adanya keretakan sabun cracking. Karena pada oil blend ini mengandung jumlah palm stearine yang lebih sedikit. Sedangkan sabun dengan oil blend 57035, 107020, 157015, 157015, 207010, dan 25705 dijumpai adanya keretakan, disebabkan oil blend pada sabun ini mengandung jumlah palm stearine yang sangat besar, yaitu sebesar 70. Sehingga dari studi ini dapat disimpulkan bahwa sabun dengan campuran minyak oil blend yang mengandung palm stearine lebih banyak yaitu sebesar 70 menghasilkan sabun keras, sehingga sabun yang dihasilkan cenderung mengalami keretakan pada kondisi kering maupun basah dibandingkan dengan sabun dengan palm stearine lebih sedikit. Dengan kata lain semakin banyak kandungan palm stearine dalam sabun, maka lebih mudah terjadinya keretakan pada sabun cracking.

4.2.2 Sifat Kepolaran dan Sifat Hidrofil dari Asam Lemak

Palm Stearine C 15 H 31 COOH merupakan asam lemak jenuh rantai panjang dimana bersifat sedikit nonpolar dibandingkan Palm Oil C 17 H 33 COOH yang merupakan asam lemak tak jenuh dan bersifat sangat nonpolar. Palm Stearine PS, asam lemak penyusun utamanya yaitu asam palmitate C 15 H 31 COOH sebesar 52-58, dan asam stearat C 17 H 35 COOH sebesar 4,8-5,3. CH 3 - CH 2 14 - COOH  asam palmitate  bersifat sedikit nonpolar Palm Oil PO, asam lemak penyusun utamanya yaitu asam oleat C 17 H 33 COOH sebesar 40-45. Sedangkan palm kernel oil PKO, asam lemak penyusun utamanya yaitu asam laurat C 11 H 23 COOH sebesar 40-52. CH 3 -CH 2 7 -CH=CH-CH 2 7 -COOH  asam oleat  bersifat lebih nonpolar CH 3 -CH 2 10 -COOH  asam laurat  bersifat nonpolar Universitas Sumatera Utara Dari studi ini dapat disimpulkan bahwa sabun dengan campuran minyak oil blend yang mengandung palm stearine lebih banyak asam lemak jenuh, yaitu sebesar 70 lebih mudah larut dalam air, karena mempunyai gugus ion COONa + yang bersifat hidrofilik menyukai air, dan ekor karboksilatnya yang bersifat sedikit nonpolar diibandingkan dengan Palm Oil asam lemak tak jenuh yang bersifat sangat non polar. Maka sabun yang dihasilkan cenderung mengalami keretakan cracking pada kondisi basah atau selama penggunaan sabun tersebut. Seperti yang ditunjukkan dibawah ini. O CH 2 -O-C CH 2 -CH 2 6 -CH=CH-CH 2 7 -CH 3 asam oleat O CH –O-C + 3 NaOH - CH 2 -CH 2 13 -CH 3 asam palmitat O CH 2 -O-C CH 2 -CH 2 9 CH 3 asam laurat ekor hidrofob nonpolar CH 2 -OH O 1. Na-O-C-CH 2 -CH 2 6 -CH=CH-CH 2 7 -CH 3 CH -OH + kepalagugus ion polarhidrofil Na-Oleat O CH 2 -OH 2. Na-O-C- CH 2 -CH 2 13 -CH 3 Na-Palmitat O 3. Na-O-C- CH 2 -CH 2 9 CH 3 Na-Laurat Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Bilangan Iodine Asam Lemak

Dari hasil studi yang diperoleh, sabun yang memiliki bilangan iodine 40,01 cgI 2 g tidak mengalami keretakan cracking, sedangkan sabun yang memiliki bilangan iodine 34,78 cgI 2 g mengalami keretakan cracking yang sangat parah. Bilangan iodine menyatakan ukuran keberadaan ketidakjenuhan, terutama asam oleat dan linoleat. Asam lemak tak jenuh menghasilkan sabun yang lebih lembut dan larut. Sedangkan minyak laurat mengandung asam lemak rantai pendek, dan palmitat mengandung asam lemak rantai panjang membuat sabun keras dan mudah larut. Iftikhar Ahmad, 1981 Tabel 4.5 Bilangan Iodine dari Berbagai Jenis Minyak Asam Lemak Palm Oil Palm Stearine Tallow Palm Kernel Oil Coconut Natural Oil Minyak Minyak PO PS PKO CNO Dedak Padi Jarak Bil. Iodine 51 – 55 22 - 48 40 - 56 16 – 20 7 – 12 92 - 120 81 - 98 Bilangan iodine yang rendah menunjukkan bahwa minyak atau lemak mempunyai tingkat kejenuhan yang tinggi, dan sabun yang dihasilkan umummnya padat. Keberadaan tingkat kejenuhan dalam lemak mengurangi kekerasan sabun. Palm Stearine mempunyai bilangan iodine yang rendah, dan ini adalah salah satu sebab untuk kekerasan sabun. Sabun keras yang dihasilkan cenderung menjadi retak pada kondisi kering ataupun basah. Sehingga dari hasil studi yang diperoleh, semakin tinggi bilangan iodine dari sabun maka tidak dijumpai adanya keretakan cracking. Sedangkan sabun dengan bilangan iodine yang rendah akan cenderung mengalami keretakan cracking.

4.2.4 Energi Disosiasi Ikatan