BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil studi diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1.
Dari hasil studi yang diperoleh salah satu dari beberapa penyebab keretakan sabun wet cracking adalah komposisi perbandingan campuran minyak atau oil blend
POPSPKO dalam pembuatan sabun. Pemilihan perbandingan campuran minyak oil blend yang sesuai dapat mencegah terjadinya keretakan wet cracking. Sabun
dengan komposisi palm stearine nya sebesar 70 menyebabkan cracking keretakan, sedangkan sabun yang mengandung palm oil sebesar 60 tidak menyebabkan
cracking. Semakin tinggi bilangan iodine dari sabun maka tidak dijumpai adanya keretakan
cracking. Sedangkan sabun dengan bilangan iodine yang rendah akan cenderung mengalami keretakan cracking.
Selain itu sabun yang memiliki angka titer point titik beku tinggi umumnya bersifat lebih padat dan keras, sehingga lebih cenderung mengalami keretakan cracking.
Sehingga semakin tinggi titer point titik beku dari sabun maka keretakan cracking umumnya lebih mudah terjadi. Sebaliknya sabun yang mempunyai titer point titik
beku yang rendah umumnya tidak mengalami peristiwa keretakan cracking. 2.
Jenis cracking yang ditimbulkan dari berbagai variasi oil blend campuran minyak POPSPKO dalam pembuatan sabun adalah :
Oil Blend 60535 tingkat keretakannya none tidak ada, 601030 tingkat keretakannya none tidak ada, 601525 tingkat keretakannya none tidak ada,
602020 tingkat keretakan none tidak ada, 602515 tingkat keretakan none tidak
Universitas Sumatera Utara
ada, 603010 tingkat keretakan none tidak ada, dan 60355 tingkat keretakan none tidak ada. Sedangkan oil blend 57025 tingkat keretakan yang ditimbulkan severe
parah, 107020 tingkat keretakan severe parah, 157015 tingkat keretakan severe parah, 207010 tingkat keretakan medium tidak terlalu parah, dan 25705 tingkat
keretakan medium tidak terlalu parah.
5.2 Saran
Untuk penelitian atau studi selanjutnya disarankan melakukan studi peyebab tingkat keretakan sabun wet cracking selain pengaruh terhadap oil blend. Selain keretakan
sabun dapat juga dilakukan studi terhadap parameter-parameter kunci dalam penentuan kualitas sabun seperti daya membersihkan, daya pembusaan, kelarutan, stabilitas terhadap
oksidasi, dan kekerasan sabun.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, I. 1981. Use of Palm Stearine in Soaps. Book No : 2, 2
nd
Revision. Porim Technology. Palm Oil Research Institute of Malaysia. Ministry of Primary
Industries. Malaysia Ahmad, I. 1981. Effects of Superfatting Agents on Cracking Phenomena in Toilet Soap.
Porim Tecnology. Palm Oil Research Institute of Malaysia. Ministry of Primary Industries. Malaysia
American Oil Chemist Standarization Official Methods. 1999. AOCS Press. United States of America
Anonimous. 2007. Sabun. httpwww.wikipedia.orgwiki. Diakses pada tanggal 8 Januari 2011
Brown, G.G, Kaltz, D, Foust, A.S, Schneidewind, S. 1973. Unit Operation. John Wiley and Sons Inc. Tokyo
Erik. L. B. 2007. Sabun Transparan dari Minyak Sawit. Fessenden, R.J, Fessenden, J.S. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Penerbit Binarupa
Aksara. Jakarta Fessenden, R.J, Fessenden, J.S. 1986. Kimia Organik. Edisi Ketiga. Jilid 2. Penerbit
Erlangga. Jakarta Fessenden, R.J, Fessenden, J.S. 1986. Kimia Organik. Edisi Ketiga. Jilid 1. Penerbit
Erlangga. Jakarta Goodlander, B.D. 2006. Iodine Value in Fatty Chemicals by Titration. Procter and
Gamble Analytical Methods. USA Harold,H. 1982. Kimia Organik. Jilid 2. Erlangga. Jakarta
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Edisi I. UI Press. Jakarta
Kurnia, F, Hakim, I. 2009. Pembuatan Sabun Mandi dari Minyak Jarak dengan Soda Q Sebagai Upaya Meningkatkan Pangsa Pasar Soda Q. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Universitas Sumatera Utara
Lely, S. 2003. Sabun Obat. Jurusan Farmasi FMIPA USU. Medan. USU Digital Library Luis, Spitz. 1996. Soap and Ditergent Theoritical and Practical Review. AOCS Press.
United States of America Supena. 2007. Membuat Sabun Mandi Sendiri. httpwww.woodness.com.
Diakses tanggal 8 Januari 2009 Oleochem and Soap Industri, 2010
Underwood, A.L, Day, R.A. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima. Penerbit
Erlangga. Jakarta httpwww.insidewinme.blogspot.com2007log. Diakses tanggal 3 Februari 2009.
http:majarimagazine.com200907bahan-pembuatan-sabun , diakses tanggal 2 Februari 2011,
11:18 http:alfiannoer.wordpress.compembuatan-sabundiakses tanggal 2 Februari 2011
, 11:29
http:soapmakersdiary.wordpress.com20071031definisi-saponifikasi-dan-sejarah- singkat-pembuatan-sabun
http:docs.google.comviewerocw.usu.ac.idcoursedownload-teknologi oleokimiatkk- 322_handout_sabun.pdf
http:docs.google.comviewerpustan.bpkimi.kemenperin.go.idsyarat+mutu+sabun+mandi pustan.bpkimi.kemenperin.go.idfilesSNI2006-3532-1994.PDF
http:kimia.upi.eduutamabahanajarkuliahweb20090706593energidisosiasimolekul.htm http:sanglazuardi.combelajar-kimiaenergidisosiasiikatan
http:www.scribd.comdoc23977749pembuatan-sabun http:albahar.wordpress.com20070613keistimewaan-minyak-zaitun
Universitas Sumatera Utara
LAM PIRAN
Universitas Sumatera Utara
1. Contoh Perhitungan Formula Sabun Dalam Proses Pembuatan Sabun
Untuk Soap Noodle 57025 POPSPKO Kapasitas Reaktor : 6,1 MT
Rate : 6000 kgjam
a. Set Point aktual