3.3.2 Flow Chart Pembuatan Sabun Mandi Padat
Ditambahkan bahan-bahan aditif seperti 2 kg talcum powder, 3 kg TiO
2
, 0,24 kg petroleum jelly, 0,26 kg tinopal, hingga homogen sesuai dengan yang akan diformulasikan dalam mixer
Ditambahkan juga 2,50 kg sodium laktose, dan 15 kg bahan pewangi parfum ke dalam mixer hingga homogen.
Sabun diteruskan ke vacuum plodder untuk mengubah bentuk butiran-butiran soap noodle menjadi bentuk batangan soap
bar. Diatur tekanan plodder sebesar 1 bar dan suhu 50 C.
Dicetak menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan mesin stamping. Diatur tekanan stamping 3 bar dan suhu -15
C.
Dilakukan analisis bilangan iodin, titer point, uji cracking terhadap sabun yang dihasilkan dari masing-masing oil blend
yang diformulasikan. Prosedur yang sama dilakukan untuk variasi oil blend
POPSPKO 601030, 601525, 602020, 602515, 603010, 60355, 57025, 107020, 157015, 207010,
25705 dengan formulasi seperti pada sub bab 3.1.2 bahan- bahan.
977 kg Soap Noodle Oil Blend 60535 POPSPKO
Sabun Mandi Padat
Hasil
Universitas Sumatera Utara
3.3.3 Flow Chart Pemisahan Fatty Acid dari Sabun Mandi Padat
Diparut sebanyak 50 g dengan menggunakan slicer parutan Dilarutkan dengan 300 ml akuades di dalam gelas beaker 1000 ml
Ditambahkan 100 ml H
2
SO
4
30 Dipanaskan sampai terbentuk 2 lapisan, lalu dipisahkan dengan
corong pemisah dan dibilas dengan air panas sampai keasamannya hilang
Disaring ke dalam gelas beaker 250 ml Dimasukkan dalam oven pada suhu 105
C selama 45-60 menit
Dibuat fatty acid oil blend 601030, 601525, 602020, 602515, 603010, 60355, 57025, 107020, 157015,
207010, 25705 dengan perlakuan yang sama. Sabun Mandi Padat Ukuran 150 gr Oil Blend 60535
Lapisan Bawah Pelarut
Lapisan Atas Fatty Acid Residu Impurities
Lapisan Atas Fatty Acid
Universitas Sumatera Utara
3.3.4 Flow Chart Penentuan Titer Point AOCS Official Methods Da 13-48
3.3.4.1 Preparasi Alat
Dirangkai seperangkat alat titer di dalam gelas beaker Diisi air, dan diatur temperatur air 20
C ± 2 C
untuk sampel titer diatas 35 C, dan temperatur 15-20
C untuk sampel dibawah 35
C
Dilakukan titer test
3.3.4.2 Penentuan Titik Beku Titer Point
Dimasukkan ke dalam titer tube sampai garis tanda dalam rangkaian peralatan
Dimasukkan thermometer titer sampai terbenam hingga berada di tengah tabung
Dikocok dengan kawat pengaduk secara vertikal 100 gerakan permenit
Pengocokan dimulai saat suhu kira-kira 10 C diatas suhu
titer Dikocok sampai suhu konstant selama 30 detik, dan
pengocokan dihentikan, dan diamati kenaikan temperatur. Dilakukan perlakuan yang sama secara triplo untuk
oil blend 601030, 601525, 602020, 602515, 603010, 60355, 57025, 107020, 157015, 207010, 25705.
Dicatat Hasilnya Fatty Acid 60535 POPSPKO
Gelas Beaker 2000 ml
Universitas Sumatera Utara
3.3.5 Flow Chart Penentuan Bilangan Iodine AOCS Official Methods Da 15-48
Ditambahkan 20 ml sikloheksana dalam iodine flask Diaduk sampai fatty acid larut
Ditambahkan 25 ml larutan wijs Diaduk sampai wijs telah tercampur dengan baik
Disimpan dalam ruang gelap pada suhu 25 C, 30 menit
Disiapkan blanko dengan prosedur yang sama, tanpa sampel
Dipindahkan iodine flask dari ruangan gelap, dan ditambahkan 20 ml larutan KI 15 diikuti oleh
penambahan 100 ml akuades Dititrasi dengan Na
2
S
2
O
3
0,1N secara cepat sampai warna kuning hampir hilang
Dilakukan penentuan bilangan iodine secara triplo dengan perlakuan yang sama terhadap fatty acid dengan
oil blend POPSPKO 601030, 601525, 602020 602515, 603010, 60355, 57025, 107020,
157015, 207010, 25705 Dicatat Hasilnya
0,5 ± 0,0100 g Fatty Acid 60535 POPSPKO
Universitas Sumatera Utara
3.3.6 Flow Chart Uji Keretakan Cracking Test, Unilever International DPTS 02,