Energi Disosiasi Ikatan Titer Point Titik Beku Asam Lemak

4.2.3 Bilangan Iodine Asam Lemak

Dari hasil studi yang diperoleh, sabun yang memiliki bilangan iodine 40,01 cgI 2 g tidak mengalami keretakan cracking, sedangkan sabun yang memiliki bilangan iodine 34,78 cgI 2 g mengalami keretakan cracking yang sangat parah. Bilangan iodine menyatakan ukuran keberadaan ketidakjenuhan, terutama asam oleat dan linoleat. Asam lemak tak jenuh menghasilkan sabun yang lebih lembut dan larut. Sedangkan minyak laurat mengandung asam lemak rantai pendek, dan palmitat mengandung asam lemak rantai panjang membuat sabun keras dan mudah larut. Iftikhar Ahmad, 1981 Tabel 4.5 Bilangan Iodine dari Berbagai Jenis Minyak Asam Lemak Palm Oil Palm Stearine Tallow Palm Kernel Oil Coconut Natural Oil Minyak Minyak PO PS PKO CNO Dedak Padi Jarak Bil. Iodine 51 – 55 22 - 48 40 - 56 16 – 20 7 – 12 92 - 120 81 - 98 Bilangan iodine yang rendah menunjukkan bahwa minyak atau lemak mempunyai tingkat kejenuhan yang tinggi, dan sabun yang dihasilkan umummnya padat. Keberadaan tingkat kejenuhan dalam lemak mengurangi kekerasan sabun. Palm Stearine mempunyai bilangan iodine yang rendah, dan ini adalah salah satu sebab untuk kekerasan sabun. Sabun keras yang dihasilkan cenderung menjadi retak pada kondisi kering ataupun basah. Sehingga dari hasil studi yang diperoleh, semakin tinggi bilangan iodine dari sabun maka tidak dijumpai adanya keretakan cracking. Sedangkan sabun dengan bilangan iodine yang rendah akan cenderung mengalami keretakan cracking.

4.2.4 Energi Disosiasi Ikatan

Untuk memecah ikatan yang lebih stabil memerlukan energi ikatan yang lebih besar. Atom yang dihubungkan oleh ikatan ganda memerlukan energi lebih banyak energi disosiasi daripada atom yang sama dihubungkan oleh ikatan tunggal CH ≡CH, 230 Universitas Sumatera Utara kkalmol, CH 2 =CH 2 sebesar 163 kkalmol, terhadap CH 3 -CH 3 sebesar 88 kkalmol. Ralph J. Fessenden 1982 Palm Stearine asam palmitate : C 15 H 31 COOH H CH 3 -CH 2 14 -COOH  H-C-CH 2 14 -COOH Energi disosiasi ikatan C-C 88 kkalmol H Palm Oil asam oleat : C 17 H 33 COOH CH 3 -CH 2 7 -HC=CH-CH 2 7 -COOH  Energi disosiasi ikatan C=C 163 kkalmol Dari energi disosiasi ikatan, bahwa atom yang dihubungkan oleh ikatan rangkap asam oleat, memerlukan energi lebih banyak 163 kkalmol untuk dapat terdisosiasi daripada atom yang sama yang dihubungkan oleh ikatan tunggal asam palmitat sebesar 88 kkalmol. Sehingga pemisahan pemutusan ikatan tunggal pada asam palmitat lebih mudah terjadi.

4.2.5 Titer Point Titik Beku Asam Lemak

Dari hasil studi yang dilakukan diperoleh titer point titik beku 42,0-42,2 C pada oil blend 601525 tidak mengalami keretakan pada sabun cracking, sedangkan titer point 48,4-48,6 C oil blend 25705 mengalami keretakan parah pada sabun. Titer point titik beku erat kaitannya dengan oil blend campuran minyak, karena dari titer point dapat juga diperoleh angka perbandingan campuran minyak yang digunakan dalam pembuatan sabun. Titer point merupakan metode yang digunakan untuk menentukan titik beku dari asam lemak fatty acid dan untuk mengontrol kekerasan sabun. Kekerasan hardness dan cracking keretakan adalah kedua sifat yang saling berhubungan. Iftikhar Ahmad, 1981 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Titer Point Titik Beku dari Berbagai Jenis Minyak Asam Lemak Palm Oil Palm Stearine Tallow Palm Kernel Oil Coconut Oil Minyak Minyak PO PS PKO CNO Dedak Padi Jarak Titer C 40 – 42 46 - 54 40 - 47 20 – 28 20 - 24 26 - 30 1 - 4 Maka dari hasil studi yang telah dilakukan, sabun yang memiliki angka titer point titik beku tinggi umumnya bersifat lebih padat dan keras, sehingga lebih cenderung mengalami keretakan cracking. Sehingga semakin tinggi titer point titik beku dari sabun maka keretakan cracking umumnya lebih mudah terjadi. Sebaliknya sabun yang mempunyai titer point titik beku yang rendah umumnya tidak mengalami peristiwa keretakan cracking. Universitas Sumatera Utara 4.3 Reaksi Percobaan 4.3.1 Reaksi Penyabunan Saponifikasi