Persiapan Kunyit Pembuatan Mie Basah

NaOCl Mr HOCl Mr

1. Persiapan Kunyit

Kunyit dicuci bersih terlebih dahulu. Selanjutnya, kunyit disimpan pada lemari pendingin cool room untuk mencegah kerusakan kunyit. Kunyit yang akan digunakan dikupas kemudian diklorinasi. Tahap klorinasi dilakukan hanya pada ekstraksi segar. Klorin yang digunakan adalah Na- klorit 10 yang diperoleh dari toko kimia. Penggunaan klorin sebanyak 2000 ppm bertujuan mengurangi jumlah mikroba awal. Perhitungan penggunaan klorin 2000 ppm adalah sebagai berikut : NaOCl cair 10 wv = 100000 mgl = 100000 ppm x ppm HOCL yang aktif = 100000 ppm x = 100000 ppm x = 70469.7987 ppm Untuk membuat larutan klorin 2000 ppm dlm 2.5 L 500 gr kunyit : V 1 x M 1 = V 2 x M 2 V 1 x 70469.7987 ppm = 2500 ml x 2000 ppm V 1 = 70.95 ml = 71 ml Volume NaOCl yang dibutuhkan = 71 ml

2. Ekstraksi Kunyit

Kunyit diperoleh dari BALITRO dengan tujuan mendapatkan mutu kunyit yang seragam dibandingkan bila diperoleh dari pasar. Sebelum mengalami proses ekstraksi, kadar air kunyit diukur dengan metode oven.

a. Ekstraksi Segar

Ekstraksi kunyit dilakukan dengan 2 cara yaitu ekstraksi segar dan ekstraksi rebus. Ekstraksi segar dilakukan tanpa pemanasan, yaitu dengan cara memblender kunyit. Cara pembuatan ekstrak kunyit segar disajikan pada Gambar 6. Kunyit segar yang telah dibersihkan dan diklorinasi ¶ Pengirisan memanjang dengan ketebalan 1-2 mm ¶ Penghancuran menggunakan blender kunyit : air = 1 : 1 ¶ Penyaringan menggunakan kain saring ¶ Ekstrak Segar Gambar 6. Diagram alir pembuatan ekstrak segar

b. Ekstraksi Rebus

Ekstraksi rebus dilakukan dengan pemanasan, yaitu dengan cara merebus kunyit, dimana cara ini juga sekaligus dapat mengurangi jumlah mikroba awal. Cara pembuatan ekstrak kunyit rebus lebih jelas disajikan pada Gambar 7. Kunyit segar yang telah dibersihkan dan diklorinasi ¶ Pengirisan memanjang dengan ketebalan 1-2 mm ¶ Perebusan kunyit : air = 1 : 3 dan 1 : 5 dengan masing-masing waktu 10 dan 15 menit ¶ Penyaringan menggunakan kain saring ¶ Ekstrak Rebus Gambar 7. Diagram alir pembuatan ekstrak rebus

c. Ekstrak Kunyit

Dari kedua cara ekstraksi kunyit yaitu ekstraksi segar dan rebus maka diperoleh ekstrak kunyit disajikan pada Tabel 5. Ekstrak kunyit dianalisis secara kimia yaitu dengan mengukur pH masing-masing jenis ekstrak, secara mikrobiologi untuk mengetahui total mikroba awal, dan perhitungan rendemen ekstrak kunyit. Kelima jenis ekstrak kunyit tersebut selanjutnya akan diaplikasikan pada pembuatan mie basah mentah dan matang. 5 . 74 5 . 52 Tabel 5. Jenis ekstrak kunyit No. Ekstrak kunyit 1 Ekstrak segar 2 Ekstrak rebus 1 : 3 10 menit 3 Ekstrak rebus 1 : 3 15 menit 4 Ekstrak rebus 1 : 5 10 menit 5 Ekstrak rebus 1 : 5 15 menit

3. Pembuatan Mie Basah

Pembuatan mie basah dilakukan sesuai Pahrudin 2006, dengan bahan baku tepung terigu 100, air 34, garam 1, dan Na 2 CO 3 0.6. Proses pembuatan mie basah, baik mentah maupun matang disajikan pada Gambar 8. Pembuatan mie basah mentah dan matang berbeda pada proses akhir. Mie basah mentah langsung dipupur dengan tapioka, sedangkan mie basah matang mengalami perebusan, dimana air yang digunakan untuk merebus dicampur dengan minyak kelapa merk Barco. Jumlah tapioka yang ditambahkan pada mie basah mentah adalah 3 dari bobot mie, sedangkan jumlah air yang digunakan untuk merebus adalah 4 kali bobot mie basah mentah dan jumlah minyak yang dicampur ke dalam air adalah 10 dari jumlah air. Penimbangan bahan-bahan È Pengadukan bahan-bahan kering dengan menggunakan mixer selama 1 menit È Pencampuran air sedikit demi sedikit È Pengadukan adonan dengan menggunakan mixer selama 4-5 menit È Pembentukan lembaran pada machine noodle È Pengistirahatan selama 15 menit È Penipisan lembaran È Pemotongan mie Pemupuran Perebusan dalam air dengan tapioka dicampur minyak È È Mie basah mentah Mie basah matang Gambar 8. Diagram alir proses pembuatan mie basah.

4. Aplikasi Ekstrak Kunyit pada