Kadar Air AOAC, 1995 Uji Kekerasan dan Kelengketan Pengukuran Warna

44 100 Re x gr terigu bobot gr basah mie bobot basah mie ndemen = 100 Re x ml air gr kunyit bobot gr kunyit ekstrak bobot kunyit ekstrak ndemen + = secara subyektif, mie basah juga dianalisis secara fisik yaitu pengukuran warna dan tekstur,secara kimia yaitu pengukuran pH pada jam awal atau jam ke-0 dan perhitungan rendemen mie basah.

d. Aplikasi Ekstrak Terpilih

Pada tahap ini dilakukan pembuatan mie dengan menggunakan ekstrak kunyit terpilih yang memberikan umur simpan terpanjang. Analisis yang dilakukan pada tahap ini meliputi total mikroba, total kapang khamir, total koliform, nilai pH, warna, uji kekerasan dan kelengketan, Aw, uji hedonik, dan analisis biaya.

5. Metode Analisis

A. Perhitungan Rendemen

Perhitungan rendemen dilakukan untuk mengetahui perubahan suatu bahan pangan setelah mengalami proses pengolahan. Perhitungan rendemen mie basah dan ekstrak kunyit dapat dilihat sebagai berikut :

b. Kadar Air AOAC, 1995

Kadar air ditentukan secara langsung dengan menggunakan metode oven pada suhu 105 o C. Mie basah sejumlah 3-5 gram ditimbang dan dimasukkan dalam cawan yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya. Kemudian mie basah dan cawan dikeringkan dalam oven bersuhu 105 o C selama 6 jam. Cawan didinginkan dan ditimbang, kemudian dikeringkan kembali sampai diperoleh bobot tetap. Kadar air mie basah dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Kadar Air = a-b-ca x 100 45 Keterangan : a = berat mie basah awal g b = berat mie basah akhir dan cawan g c = berat cawan g

c. Uji Kekerasan dan Kelengketan

Pengukuran kekerasan firmness, kelengketan adhesiveness, dan elastisitas dilakukan dengan Texture analyzer. Untuk mengukur kekerasan dan kelengketan digunakan Cylinder Probe P35. Mie basah diletakkan pada wadah yang telah disediakan kemudian diukur kekerasan dan kelengketannya. Elastisitas merupakan gaya maksimum yang dapat menahan sejumlah beban tertentu. Elastisitas diukur menggunakan SpaghettiNoodle Tensile Rig ASPR. Mie basah dililitkan sejajar pada probe dan bagian dasar base, kemudian diukur elastisitasnya. Satuan kekerasan, kelengketan dan elastisitas adalah gram force.

d. Pengukuran Warna

Warna diukur menggunakan alat chromameter Minolta tipe CR 200, Jepang. Mie basah diletakkan pada wadah yang telah tersedia, kemudian ditekan tombol start dan akan diperoleh nilai L, a, dan b dari mie basah dengan kisaran 0 sampai ± 100 putih. Notasi “a “ menyatakan warna kromatik campuran merah-hijau dengan nilai “+a” positif dari 0 sampai + 100 untuk warna merah dan nilai “–a “ negatif dari 0 sampai – 80 untuk warna hijau. Notasi “b” menyatakan warna kromatik campuran biru-kuning dengan nilai nilai “+b” positif dari 0 sampai + 70 untuk warna kuning dan nilai “–b “ negatif dari 0 sampai – 80 untuk warna biru. Sedangkan L menyatakan kecerahan warna. Semakin tinggi kecerahan warna, semakin tinggi nilai L. Selanjutnya dari nilai a dan b dapat dihitung o Hue dengan rumus: o Hue = tan -1 a b 46 Jika hasil yang diperoleh: 18 o – 54 o maka produk berwarna red R 54 o – 90 o maka produk berwarna yellow red YR 90 o – 126 o maka produk berwarna yellow Y 126 o – 162 o maka produk berwarna yellow green YG 162 o – 198 o maka produk berwarna green G 198 o – 234 o maka produk berwarna blue green BG 234 o – 270 o maka produk berwarna blue B 270 o – 306 o maka produk berwarna blue purple BP 306 o – 342 o maka produk berwarna purple P 342 o – 18 o maka produk berwarna red purple RP

e. Nilai pH AOAC, 1984