Nilai pH AOAC, 1984 Total Asam Tertitrasi A Analisis Mikrobiologi BAM,

100 Re x gr terigu bobot gr basah mie bobot basah mie ndemen = 100 Re x ml air gr kunyit bobot gr kunyit ekstrak bobot kunyit ekstrak ndemen + =

b. Kadar Air AOAC, 1995

Kadar air ditentukan secara langsung dengan menggunakan metode oven pada suhu 105 o C. Mie basah sejumlah 3-5 gram ditimbang dan dimasukkan dalam cawan yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya. Kemudian mie basah dan cawan dikeringkan dalam oven bersuhu 105 o C selama 6 jam. Cawan didinginkan dan ditimbang, kemudian dikeringkan kembali sampai diperoleh bobot tetap. Kadar air mie basah dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : a = berat mie basah awal g b = berat mie basah akhir dan cawan g c = berat cawan g

c. Uji Kekerasan dan Kelengketan

Pengukuran kekerasan firmness, kelengketan adhesiveness, dan elastisitas dilakukan dengan Texture analyzer . Untuk mengukur kekerasan dan kelengketan digunakan Cylinder Probe P35. Mie basah diletakkan pada wadah yang telah disediakan kemudian diukur kekerasan dan kelengketannya. Elastisitas merupakan gaya maksimum yang dapat menahan sejumlah beban tertentu. Elastisitas diukur menggunakan SpaghettiNoodle Tensile Rig ASPR . Mie basah dililitkan sejajar pada probe dan bagian dasar base, kemudian diukur elastisitasnya. Satuan kekerasan, kelengketan dan elastisitas adalah gram force.

d. Pengukuran Warna

Warna diukur menggunakan alat chromameter Minolta tipe CR 200, Jepang. Mie basah diletakkan pada wadah yang telah tersedia, kemudian ditekan tombol start dan akan diperoleh nilai L, a, dan b dari mie basah dengan kisaran 0 sampai ± 100 putih. Notasi “a “ menyatakan warna kromatik campuran merah-hijau dengan nilai “+a” positif dari 0 sampai + 100 untuk warna merah dan nilai “–a “ negatif dari 0 sampai – 80 untuk warna hijau. Notasi “b” menyatakan warna kromatik campuran biru-kuning dengan nilai nilai “+b” positif dari 0 sampai + 70 untuk warna kuning dan nilai “– b “ negatif dari 0 sampai – 80 untuk warna biru. Sedangkan L menyatakan kecerahan warna. Semakin tinggi kecerahan warna, semakin tinggi nilai L. Selanjutnya dari nilai a dan b dapat dihitung o Hue dengan rumus: Jika hasil yang diperoleh: 18 o – 54 o maka produk berwarna red R 54 o – 90 o maka produk berwarna yellow red YR 90 o – 126 o maka produk berwarna yellow Y 126 o – 162 o maka produk berwarna yellow green YG 162 o – 198 o maka produk berwarna green G 198 o – 234 o maka produk berwarna blue green BG 234 o – 270 o maka produk berwarna blue B 270 o – 306 o maka produk berwarna blue purple BP 306 o – 342 o maka produk berwarna purple P 342 o – 18 o maka produk berwarna red purple RP

e. Nilai pH AOAC, 1984

Sebelum digunakan, pH meter dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan larutan buffer pH 7 dan 10. Sebanyak 5 gram mie basah dihaluskan, ditambahkan sedikit air dan diaduk sampai merata. Kemudian elektroda ditempatkan dalam mie basah sehingga dapat terbaca nilai pH yang diukur. Elektroda diangkat dan dibilas dengan akuades. Kadar Air = a-b-ca x 100 o Hue = tan -1 a b

f. Total Asam Tertitrasi

Apriyantono et al., 1989 Sebanyak 10 gram mie basah ditambahkan sedikit air, kemudian dihancurkan sampai menjadi pulp. Campuran tersebut kemudian dipanaskan samapi mendidih dan dipindahkan ke labu takar 100 ml. Ditambahkan akuades sampai tanda tera. Diambil 25 ml larutan dan ditambahkan fenolftalein 3 tetes. Larutan kemudian dititrasi dengan NaOH 0,01 N yang telah distandarisasi sampai terbentuk warna merah muda.

g. A

w Aktivitas air diukur menggunakan alat A w -meter Shibaura WA-360. Sebelum digunakan untuk mengukur mie basah, alat ini dikalibrasi terlebih dahulu dengan NaCl jenuh. Mie basah diletakkan dalam cawan sensor. Cawan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sensor A w - meter. Tekan tombol start untuk memulai pengukuran. Nilai A w dapat dibaca pada layar setelah ada tulisan complete.

h. Analisis Mikrobiologi BAM,

2001 Analisis sifat mikrobiologi yang dilakukan yaitu analisis total mikroba, total kapang-khamir, dan total bakteri E. coli. Analisis total mikroba dilakukan dengan metode TPC Total Plate Count. Sebanyak 10 gram mie basah mie basah dimasukkan dalam plastik tahan panas steril yang berisi 90 ml larutan pengencer steril. Mie basah tersebut kemudian dihancurkan dengan menggunakan alat stomacher selama 120 detik sehingga dihasilkan mie basah mie basah dengan pengenceran 1 : 10. Campuran dikocok dan diambil 1 ml kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi berisi 9 ml larutan pengencer steril sehingga diperoleh pengenceran 10 -2 . dengan cara yang sama dilakukan 10 -3 , 10 -4 , dan seterusnya. Dari masing-masing pengenceran dipipet secara aseptis 1 ml suspensi mie basah dengan menggunakan mikropipet, kemudian dimasukkan ke dalam cawan petri steril dilakukan secara duplo. Selanjutnya ditambahkan 15-20 ml medium PCA Plate Count Agar steril bersuhu 45- 50 o C. Setelah media membeku, cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik pada inkubator dengan suhu 37 o C selama 2 hari. Perhitungan total mikroba dilakukan dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : N = Jumlah koloni yang berada dalam kisaran hitung TPC : 25-250, kapang-khamir : 10-150 n = Jumlah cawan yang koloninya dapat dihitung D = Tingkat pengenceran terendah Analisis total kapang- khamir dilakukan dengan menggunakan media APDA. Perhitungan total kapang-khamir menggunakan metode yang sama dengan perhitungan untuk total mikroba. Analisis total koliform dilakukan dengan metode MPN tiga tabung menggunakan media BGLBB. Inokulasi pada tiga tingkat pengenceran. Inkubasi dilakukan pada suhu 37 o C selama 2 hari. Penilaian positif atau negatifnya tabung dilihat berdasarkan pembentukan gas. Pembentukan gas sebanyak 10 atau lebih dari volume di dalam tabung Durham atau terbentuknya kekeruhan dinyatakan sebagai hasil positif. Jika tetap tidak terbentuk gas, dihitung sebagai tabung negatif, Jumlah tabung yang positif dihitung pada masing-masing seri. Jumlah tabung positif pada tiap pengenceran kemudian dicocokkan dengan tabel MPN untuk mendapatkan jumlah total koliform. Jika terdapat tabung positif, maka selanjutnya dilakukan uji penguat pada media EMBA CFUg = Σ N cawan [n 1 x 1 + n 2 x 0.1] x D untuk mendapatkan jumlah bakteri E. coli dalam mie basah.

i. Analisis Sensori