Kabupaten Mamasa Kesejahteraan masyarakat di tinjau dari tingkat kemiskinan
masyarakat karena hasil perkebunannya belum dapat diolah di wilayah Mamasa. Sektor tradable mengalami peningkatan setiap tahunnya dan lebih
tinggi daripada sektor non-tradable tetapi belum dapat memberikan pendapatan masyarakat yang baik.
2. Walaupun ada dua perusahaan listrik yaitu, PLTMH Kampinnisan dan PLTMH Talopak yang beroperasi di Mamasa yang mensuplai PLTA Bakaru untuk
melayani wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara, tetapi sedikit sekali masyarakat lokal yang terlibat.
3. Kabupaten Mamasa tidak mempunyai perusahaanindustri besar yang dapat menyerap tenaga kerja yang banyak dan dapat memberi kontribusi yang besar
pada pendapatan dan perekonomian masyarakat. Industri yang ada pada kategori sedang dan kecil serta industri rumah tangga.
4. Produktivitas sektor-sektor perekonomiannya belum optimal, seperti banyak obyek-obyek wisata yang potensial belum dikelola dengan baik karena kendala
infrastruktur, sehingga tidak dapat meningkatkan pendapatan penduduk. Basri dan Munandar 2009 keterbatasan infrastruktur, baik itu infrastruktur fisik
maupun non fisik menyebabkan perekonomian tidak optimal dalam memakmurkan penduduknya.
5. IPM masuk kategori menengah ke atas karena masyarakat yang berusia 10 tahun ke atas sudah pernah sekolah dan sedang sekolah. Pencari kerja
kebanyakan tamatan sekolah menengah atas sampai sarjana. Program wajib belajar 9 tahun dicanangkan.
6. Tingkat kesehatan masyarakat cukup baik, karena dilayani puskesmas, puskesmas pembantu, puskesdes dan puskesmas keliling yang memadai serta
banyak dokter, bidan dan tenaga kesehatan yang cukup banyak. BPS 2009 menyatakan, idealnya semakin tinggi pendapatan suatu bangsa maka semakin
tinggi pula capaian kapabilitas manusianya. Terlebih lagi jika dengan pendapatan yang tidak terlalu tinggi, namun mampu memanfaatkannya dengan
optimal untuk meningkatkan kapabilitas manusia sehingga terealisasi capaian kapabilitas manusia yang tinggi.
Kabupaten Mamasa telah pada posisi yang ideal, PDRB per kapita dan IPM yang melebihi kabupaten induknya. Selanjutnya, Kabupaten Rote Ndao yang mempunyai
PDRB per kapita dan IPM lebih rendah dari induknya, maka untuk dapat mencapai posisi sebagaimana Kabupaten Mamasa diperlukan langkah-langkah besar sebagai
berikut. Pertama yang harus dibangun dulu adalah meningkatkan IPM, dengan cara meningkatkan kesehatan masyarakat, dan pendidikan masyarakat sebagaimana telah
dilaksanakan oleh Bupati Rote Ndao dengan membebaskan biaya berobat untuk masyarakat miskin dan menggalakkan budaya TU’U untuk meningkatkan pendidikan
anak yang tidak mampu. Kedua, menggerakkan sektor informal masyarakat, seperti kerajinan lontar, dan kerajinan tenun ikat yang menjadi andalan masyarakat dan sektor-
sektor lain dalam wadah koperasi, sehingga pemasarannya dapat terjamin. Selain hal itu, sektor basis pertanian, utamanya peternakan dan perikanan perlu digalakkan dengan
memberikan bantuan bibit ternak dengan sistem bagi hasil untuk memanfaatkan potensi padang pengembalaan yang luas serta pemberian bantuan untuk nelayan, sehingga
sektor pertanian tidak semakin menurun kontribusinya pada perekonomian. Langkah bupati itu sejalan dengan BPS, 2009 pengukuran IPM terkait dengan
indikator-indikator lain sebagai pendukungnya, dimana setiap perubahan pada indikator tersebut memberikan pengaruh terhadap pembangunan manusia. Seperti dalam
mengukur angka harapan hidup maka terlebih dahulu harus ditentukan tingkat kematian penduduk. Tingkat kematian ditentukan oleh beberapa faktor antara lain ketersediaan
pangan, kemiskinan, keadaan gizi, penyakit menular, keadaan fasilitas kesehatan, kecelakaan, bencana alam dan kelaparan massal
Kabupaten Rokan Hilir yang mempunyai IPM tinggi menengah ke atas tetapi lebih rendah dari induknya, PDRB per kapita yang tinggi tetapi lebih rendah dari
induknya. Dalam hal ini, kualitas pembangunan manusia telah berhasil dicapai, dan sekaligus menurunkan tingkat kemiskinan, walaupun dengan kondisi IPM yang relatif
lebih rendah dari induknya. Selanjutnya, upaya untuk meningkatkan pembangunan manusia untuk meningkatkan IPM, langkah yang dilakukan pemerintah Kabupaten
Rokan Hilir telah tepat, yaitu menggratiskan sekolah dan layanan kesehatan. Walaupun posisi Kabupaten Mamasa telah pada posisi ideeal, tetapi pada
kenyataannya Kabupaten Mamasa perlu meningkatkan perekonomiannya. Salah satu yang bisa dilakukan adalah investasi pada bidang-bidang produktif yang sesuai dengan
komposisi ketrampilan penduduk, seperti kerajinan yang dapat menunjang pariwisata. Salah seorang tokoh di Mamasa, Bapak Dm mengatakan : “Potensi pariwisata di