Shift Share Analysis Teknik Analisis Data

Karakteristik kabupaten pemekaran sebagai “daerah yang maju dan cepat tumbuh” selain mempunyai laju pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita lebih tinggi dari provini, antara lain adalah : - Angka harapan hidup AHH rata-rata masih di bawah AHH nasional, tetapi lebih tinggi dari klas ‘daerah maju tetapi tertekan’, tetapi lebih rendah dari klas ‘daerah cepat berkembang’ dan ‘daerah relatif tertinggal’. - Pengeluaran per kapita rata-rata melebihi pengeluaran per kapita nasional, tetapi lebih rendah dari kelas lainnya. - Lama sekolah rata-rata masih di bawah lama sekolah nasional, tetapi lebih tinggi dari ‘daerah maju tetapi tertekan’ dan ‘daerah cepat berkembang’, namun lebih rendah dari ‘daerah relatif tertinggal’. - PDRB atas dasar harga konstan rata-rata maupun harga berlaku rata-rata melebihi PDRB atas harga konstan maupun harga berlaku nasional, dengan migas maupun non migas, dan melebihi ketiga kelas lainnya. - Kontribusi PAD terhadap APBD kecil kurang dari lima persen dan lebih rendah dari kelas lainnya. Sepuluh “daerah maju dan cepat tumbuh” berada di Provinsi Papua dua kabupaten Kabupaten Mimika dan Boven Digoel, Provinsi Maluku Tengah Kabupaten Morowali dan Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Bangka Belitung Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Sulawesi Barat Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Riau Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Kalimantan Timur Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Bengkulu Kabupaten Kepahiang, Provinsi Maluku Utara Kabupaten Halmahera Timur. Karakteristik kabupaten pemekaran yang dalam klasifikasi “daerah maju tetapi tertekan” selain memiliki PDRB per kapita melebihi provinsi tetapi laju pertumbuhan ekonominya lebih rendah dari provinsi, juga memiliki karakteristik lain yaitu : - Angka harapan hidup rata-rata lebih rendah dari AHH nasional dan paling rendah di antara kelas lainnya. - Pengeluaran per kapita rata-rata melebihi pengeluaran per kapita nasional, dan lebih tinggi dari ‘daerah maju dan cepat tumbuh’ dan ‘daerah relatif tertinggal’. - Lama sekolah rata-rata jauh di bawah lama sekolah nasional dan lebih rendah ‘daerah relatif tertinggal’ dan ‘daerah maju dan cepat tumbuh’. - PDRBadhk rata-rata di bawah PDRB adhk nasional, tetapi PDRBadhb rata-rata melebihi nasional. - Kontribusi PAD terhadap APBD kecil, kurang dari empat persen, lebih rendah dari ‘daerah berkembang cepat’ dan ‘daerah relatif tertinggal’, serta lebih tinggi dari ‘daerah maju dan cepat tumbuh’. “Daerah yang maju tetapi tertekan” adalah kabupaten yang berada di Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten Seruyan, Sukamara, Lamanadau, Katingan, Murung Raya, Provinsi Kalimantan Selatan Kabupaten Balangan dan Tanah Bumbu, Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Bangagai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Gorontalo Kabupaten Pohuwato, Provinsi Bengkulu Kabupaten Lebong, Provinsi Sumatera Barat Kabupaten Pasaman Barat dan Kepulauan Mentawai, Provinsi Nusa Tenggaran Barat Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Papua Kabupaten Supiori dan Mappi, Provinsi Papua Barat Kabupaten Kaimana, Provinsi Riau Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan Provinsi Kepulauan Riau Kabupaten Natuna. Untuk klasifikasi “daerah berkembang cepat” selain mempunyai karakteristik laju pertumbuhan PDRB per kapita lebih rendah dari provinsi dan mempunyai laju pertumbuhan ekonomi melebihi provinsi, juga mempunyai karakteristik : - AHH rata-rata di bawah AHH nasional dan lebih tinggi dari ‘daerah maju dan cepat tumbuh’ dan ‘daerah maju tetapi tertekan’. - Pengeluaran per kapita rata-rata melebihi pengeluaran per kapita nasional dan melebihi ketiga kelas lainnya. - Lama sekolah rata-rata jauh di bawah rata-rata lama sekolah nasional dan lebih rendah dari tiga kelas lainnya. - PDRBadhb rata-rata maupun PDRBadhk rata-rata lebih rendah daripada PDRBadhb dan PDRBadhk nasional, serta lebih rendah dari ‘daerah maju dan cepat tumbuh’ serta ‘daerah maju tetapi tertekan’, tetapi lebih tinggi dari ‘daerah relatif tertinggal’.