Persepsi masyarakat terhadap pelayanan yang diterimanya di tiga kabupaten pemekaran yang dilakukan oleh aparat pemerintah dengan pelayanan yang baik, tidak
memihak, tidak memberatkan masyarakat, dan lain sebagainya dapat membantu dalam usaha mencapai kesejahteraan masyarakat. Pelayanan publik menurut Kepmenpan No.
63KEPM.PAN72003, publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima
pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pertumbuhan ekonomi di tiga kabupaten dan program-program yang pro rakyat
miskin serta pelayanan publik yang dilaksanakan terlihat dalam tabel di bawah. Tabel 14 Perekonomian, program pro rakyat miskin dan pelayanan tiga kabupaten
pemekaran Kabupaten
Perekonomian Program
Pelayanan
Rokan Hilir - Lebih tinggi laju
ekonomi induknya - Tingkat kesejahte
raan masyarakat tinggi
- Basis pertambangan dan penggalian SDA
- Raskin gratis - Berobat subsidi
pemda untuk semua kalangan
- KKN dan biaya pelayanan tidak jelas
- Kenyamanan dan keamanan pelayanan lebih jelek dari dua
kabupaten lainnya
Rote Ndao - Laju pertumbuhan
ekonomi meningkat dan daripada
pertumbuhan pendu duknya dan laju
ekonomi induknya
- Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah
- Basis pertanian - Berobat ke
dokter, bidan, paramedis
dibiaya APBD - KTP gratis
- Subsidi pupuk - Pasang listrik
gratis 2012 - Prosedur dan persyaratan
pelayanan lebih mudah - Pelayanan lebih cepat
- Keadilan dalam peyananan baik
- Keamanan dan kenyamanan lebih baik
- Jadwal waktu sering molor Mamasa
- Laju pertumbuhan ekonomi meningkat
dan lebih tinggi dari pada pertumbuhan
penduduknya laju ekonomi induknya
- Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah
- Basis pertanian - Tidak ada
program khusus untuk rakyat
miskin - Prosedur dan persyaratan
pelayanan mudah - Pelayanan lebih cepat
- Keadilan dan jadwal tidak jelas - Kenyamanan kurang,
keamanan baik
Sumber : BPS, 2011 dan data primer, 2011 lihat Lampiran 5, Tabel 3a lihat Tabel 8a
Yulistiani menyatakan, pelayanan publik merupakan salah satu poin yang krusial untuk mewujudkan good local governance. Hal ini karena pelayanan publik menjadi
area di mana para stakeholder dalam sebuah negara bersinggungan secara langsung. Di sini terjadi interaksi yang intensif antara pemerintah dan warga negaranya. Oleh karena
itu, tujuan utama proses desentralisasi adalah untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat Yulistiani et al. 2007.
4.2.3.1 Kabupaten Rokan Hilir
Kabupaten Rokan Hilir perekonomiannya didukung oleh sektor pertambangan dan penggalian, sehingga masuk menjadi kabupaten yang kaya raya, walaupun begitu
kontribusi PAD pada APBD kurang dari delapan persen. Dengan kekayaannya itu maka pemerintah daerah memprogramkan setiap desa dibangunkan 5 lima rumah tipe 36
seharga lebih kurang Rp. 60 – 70 juta per tahun. Sebagaimana wawancara peneliti dengan Sekretraris Daerah Kabupaten Rokan Hilir, Bapak Sym, SH, pada hari Rabu,
tanggal 19 Oktober 2011, di ruang kerjanya dan beliau mengatakan : “Pelayanan kepada masyarakat, terutama masyarakat miskin dibangunkan rumah seharga lebih kurang 60 –
70 juta rupiah per rumah – tipe 36. Di setiap desa 5 rumah per tahun dan telah berjalan 5 tahun. Rohil ada 140 desa, coba Bapak hitung. Selain itu, ada Raskin yang diberikan
kepada masyarakat miskin, gratis”. Perlu dicermati adanya anggota masyarakat yang mengeluh karena diperlakukan
tidak adil. Walaupun Kabupaten Rokan Hilir kaya raya, tetapi program-program pengentasan kemiskinan belum dapat mentuntaskannya. Sekretaris Daerah Kabupaten
Rokan Hilir, Bapak Sym, SH mengatakan : ”Pemerintah telah menggratiskan masyarakat untuk berobat, tidak hanya rakyat miskin, tapi semua masyarakat menikmati
pengobatan gratis. Saya waktu berobat hanya membayar Rp. 9.000,00 saja. Kalau tidak ada subsidi dari pemerintah bisa mencapai 300 ribuan rupiah. Penduduk miskin
mencapai 10,5 atau 57.282 orang 2009 atau 12.562 KK, hal itu berarti pembangunan rumah gratis 5 lima unit per desa per tahun selama lima tahun baru mencapai 140 desa
x 5 unit x 5 tahun = 3.500 unit atau baru memenuhi 27,86 dari kebutuhan KK miskin. Jadi ketidak-adilan terjadi karena belum terpenuhinya kebutuhan perumahan yang
mereka harapkan”. Sedangkan menurut masyarakat di Rokan Hilir, kepastian besarnya biaya yang
harus dikeluarkan pada umumnya mengatakan ‘tidak tahu’, dan ada yang mengatakan ‘tidak pasti’ besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk menerima pelayanan. Kata
seorang warga, Bapak Skr yang sedang meminta pelayanan di suatu instansi : “Saya tidak tahu harus bayar berapa, kita lihat saja nanti”. Sedangkan jadwal atau jam
pelayanan yang diberikan pada umumnya mereka sepakat pasti artinya jadwal atau jam pelayanan yang diberikan instansi pemerintah kabupaten pasti. Dikatakan bahwa jam
pelayanan yang diberikan sesuai dengan jam yang telah ditentukan oleh instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hilir.
Persepsi masyarakat terhadap disiplin petugas pelayanan pada umumnya menyatakan disiplin, walaupun begitu persepsi mereka terbelah sebagian mengatakan
disiplin dan di lain pihak mengatakan tidak disiplin. Hal ini menunjukkan bahwa petugas pelayanan yang ada di instansi-instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan
Hilir tidak sama dalam menerapkan aturan kedisiplinan petugas pelayanan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Wawancara dengan salah seorang aparat
Bapak X pada tanggal 20 Oktober 2011 di kantornya mengatakan : “Kami tidak dapat melayani permintaan bapak, karena petugas yang bersangkutan anaknya sakit jadi tidak
masuk kantor. Sekarang sedang musim DB pak dan komputernya dipassword”. Di instansi lain hal sama juga terjadi, Ibu X mengatakan : “Maaf bapak petugasnya tidak
ada”, “Apa yang lain tidak dapat memberi data yang saya butuhkan?”, jawabnya : “Tidak bisa bapak, karena kami tidak tahu”.
Persepsi masyarakat di Kabupaten Rokan Hilir terhadap kemampuan petugas pelayanan pada umumnya mengatakan ‘mampu’ memberikan pelayanan, walaupun ada
yang mengatakan tidak tahu. Hal ini menunjukkan bahwa ada sebagian masyarakat yang meragukan kemampuan petugas pelayanan. Pada umumnya masyarakat dalam meminta
pelayanan di instansi Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir merasa nyaman dan aman. Walaupun begitu ternyata ada beberapa anggota masyarakat yang merasa tidak nyaman
dan tidak aman dalam meminta pelayanan di instansi pemerintah kabupaten. Kata Bapak Skr : “Instansi di sini halamannya sempit, dan gedungnya juga sempit sehingga kalau
kita minta pelayanan tidak nyaman dan merasa tidak aman”. Banyak gedung instansi Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir di Bagan Siapi-api yang masih menyewa, sehingga
terbatas halaman dan kapasitasnya.
4.2.3.2 Kabupaten Rote Ndao
Walaupun Kabupaten Rote Ndao masuk pada klasifikasi ‘daerah maju dengan cepat’ merupakan kabupaten tidak kaya dan perekonomian utamanya didukung sektor
pertanian yang semakin menurun karena berkembangnya sektor jasa, kontribusi PAD pada APBD kurang dari lima persen. Walaupun begitu, pemerintah daerah mempunyai