Sosial Kemasyarakatan TINJAUAN PUSTAKA
sendiri dengan peraturan perundang–undangan yang berlaku. Daerah dibentuk dengan memperhatikan syarat-syarat kemampuan ekonomi, jumlah penduduk, luas daerah,
pertahanan dan keamanan Nasional dan syarat-syarat lain yang memungkinkan daerah melaksanakan pembangunan, pembinaan kestabilitas politik dan kesatuan bangsa dalam
rangka pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan bertanggungjawab. Persyataran pembentukan daerah dimaksud tidak ada ketentuan tentang berapa
jumlah kabupaten atau kecamatan yang dicakup oleh suatu provinsi maupun kabupaten. Ketentuan lainnya, apabila dipandang perlu sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangannya, dalam wilayah kabupaten dapat dibentuk Kota Administratif. Berdasarkan data rata-rata times series tahun 2005-2009 makro ekonomi :
PDRBkapita, dan laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan ke 114 kabupaten pemekaran diketahui perkembangan kabupaten pemekaran. Kemudian dipilih secara
acak sederhana, dan diperoleh tiga kabupaten pemekaran Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rote Ndao, dan Kabupaten Mamasa.
Selanjutnya, kesejahteraan masyarakat ditinjau dari pembangunan ekonomi di tiga kabupaten pemekaran meliputi pertumbuhan ekonomi atau pertumbuhan
Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB suatu daerah yang esensinya menggambarkan perekonomian suatu daerah yang menghasilkan barang dan jasa
sebagai agregat dari konsumsi rumah tangga, investasi dan pengeluaran pemerintah net export. Pelayanan publik yang diberikan pemerintah daerah, apabila semakin
memuaskan masyarakat maka pelayanan semakin baik. Penduduk miskin yang semakin rendah menunjukkan daerah yang bersangkut an semakin sejahtera. Yulistiani
et al., 2007 menyatakan implikasinya, produktivitas suatu daerah sangat tergantung pada tinggi rendahnya output yang dihasilkan dalam suatu aktivitas ekonomi dengan
memanfaatkan faktor produksi yang terdiri dari capital dan labor sebagai komponen utama dalam perekonomian suatu daerah atau BPS, 2009 menulis PDRB merupakan
penjumlahan nilai output bersih perekonomian yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi, di suatu wilayah tertentu satu tahun kalender. Kegiatan ekonomi yang
dimaksud mulai kegiatan pertanian, pertambangan, industri pengolahan, sampai dengan jasa-jasa.
Rekomendasi
Gambar 3 Kerangka Pemikiran Penelitian Untuk mengetahui ketimpangan pembangunan di kabupaten pemekaran
dilakukan perhitungan Indeks Williamson IW dan Indeks Diversitas Entropy, dan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi di kabupaten pemekaran apa terjadi
pertumbuhan ekonomi dari sektor basis atau bukan, maka dihitung dengan menggunakan Location Quotient LQ. Bagaimana konsentrasi perekonomian di
kabupaten sampel dan pada sektor apa saja perekonomian beraktivitas. Oleh karena itu dihitung Indeks Spesialisasi IS untuk mengetahuinya dan untuk mengetahui sektor
unggulan apa saja di kabupaten pemekaran yang dapat menjadi daya saing daerah, maka dihitung dengan menggunakan Shift Share Analysis SSA.
Pemekaran daerah ditinjau dari teori perubahan sebagaimana dinyatakan oleh Kasali 2005 pada karakteristik kesembilan menulis, perubahan menimbulkan
ekspektasi, dan karenanya ekspektasi dapat menimbulkan getaran-getaran emosi dan
Kesejahteraan masyarakat : pembangunan ekonomi, pelayanan publik, tingkat kemiskinan, sosial kemasyarakatan dan keberlanjutan
SDALingkungan Hidup
Ditinjau kembalidigabung kembali
Dibina Dipertahankanlanjut
Evaluasi kebijakan pemekaran daerah : Pemerintah Pusat yang lemah, menguatnya local power, resistensi terhadap pemerintah pusat, adanya peluang
kebijakan
desentralisasi dan otonomi daerah dan sebagainya
Pemekaran daerah 524 DO : 33 provinsi, 398 kabupaten, 93 kota 114 kabupaten pemekaran usia lebih 5 tahun
Data rata-rata time series makro ekonomi 114 kabupaten tahun 2005 – 2009 : pertumbuhan ekonomi dan PDRBkapita acak sederhana
Kabupaten Rokan Hilir Riau
Kabupaten Rote Ndao NTT
Kabupaten Mamasa Sulbar
Kabupaten Pemekaran yang maju, efisien, efektif dan mandiri
Legal formal,
teori pengem
bangan wilayah
Eksisting, teori
pengem- bangan
wilayah