Kabupaten Rokan Hilir Kesejahteraan masyarakat ditinjau dari kondisi lingkungan hidup di tiga kabupaten pemekaran

masyarakat membangun rumah di kawasan-kawasan yang seharusnya tidak tepat untuk pemukiman. Pemerintah sulit untuk mengendalikannya. Meskipun umumnya menyatakan tidak tahu, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat bersikap apatis, tidak mau tahu, apakah pemerintah Kabupaten Mamasa menangani lingkungan dengan baik atau tidak. Masyarakat juga menganggap pemerintah tidak melakukan reboisasi untuk menanggulangi. Tetapi berdasarkan Mamasa Dalam Angka 2010, penanggulangan lahan kritis telah dilaksanakan pada tahun 2009 hanya mencapai 4.295 hektar 4,11 dari seluruh lahan kritis, dan tidak ada program kelanjutannya. Pada umumnya ‘jarang ada pelanggaran’ pemanfaatan tata ruang di Mamasa. Sebagai daerah yang baru, maka pembangunan di segala bidang sangat tinggi frekuensinya. Rencana tata ruang wilayah, maupun rencana detail tata ruang serta rencana dasar pembangunan dan lingkungan hidup mestinya telah dibuat, namun karena tidak ada sosialisasi dari pemerintah daerah maka masyarakat tidak mengetahui. Tetapi dengan melihat lebih seksama, maka pelanggaran pemanfaatan tata ruang banyak terjadi di Kabupaten Mamasa. Pelanggaran tersebut terjadi karena masyarakat kurang mengetahui akan fungsi dan peruntukan suatu lahan yang dia miliki. Berdasarkan Mamasa Dalam Angka 2010, surat ijin mendirikan bangunan IMB di Kabupaten Mamasa masih sangat sedikit, tahun 2006 sebanyak 80 surat IMB diterbitkan, tahun 2007 diterbitkan surat IMB sebanyak 136 surat, tahun 2008 sebanyak 84 IMB dan tahun 2009 data tidak tersedia. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggaran yang terjadi karena ketidaktahuan masyarakat.

4.2.5.4 Pendapatan Asli Daerah PAD

Kabupaten Rote Ndao mempunyai PAD yang kecil sepersepuluh lebih sedikit dibandingkan PAD Kabupaten Rokan Hilir, dan lebih dari satu setengahnya PAD Kabupaten Mamasa. Pendapatan Asli Daerah PAD di Kabupaten Mamasa sangat kecil, hal itu disebabkan karena di Mamasa merupakan kabupaten agraris yang tidak mempunyai industri atau perusahaan yang besar. Kontribusi PAD terbesar dari retribusi daerah, yang berarti pemerintah daerah telah menyediakan fasilitas terlebih dahulu guna kepentingan umum, seperti pasar. Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan penerimaan PADnya sesuai dengan potensi daerahnya, tanpa merusak lingkungan hidup. Permasalahan lingkungan dapat diartikan sebagai masalah habisnya sumberdaya alam karena eksploitasi yang berlebihan yang melebihi tingkat pemulihannya, sehingga membahayakan keberlangsungan makhluk hidup. Persepsi masyarakat terhadap lingkungan hidup di tiga kabupaten terlihat dalam tabel berikut. Kontribusi PAD terhadap APBD yang rendah dan dominannya dana perimbangan dalam penyelenggaraan pemerintah kabupaten pemekaran menunjukkan ketergantungan fiskal kabupaten pemekaran pada dana perimbangan daripada mengandalkan pembiayaan dari PAD. Kuncoro 2004 telah mengidentifikasi faktor penyebab utama ketergantungan fiskal di Indonesia, setidaknya meliputi : 1 kurang berperannya perusahaan daerah sebagai sumber pendapatan daerah; 2 tingginya derajat desentralisasi dalam bidang perpajakan; 3 kendati pajak daerah cukup beragam, ternyata hanya sedikit yang bisa diandalkan sebagai sumber penerimaan; 4 adanya kekhawatiran apabila daerah mempunyai sumber keuangan yang tinggi, maka ada kecenderungan terjadi disintegrasi dan separatisme; 5 kelemahan dalam pemberian subsidi. Tabel 16 Pendapatan Asli Daerah dan persepsi masyarakat terhadap lingkungan hidup di tiga kabupaten pemekaran Kabupaten PADAPBD Program lingkungan hidup Persepsi masyarakat Rokan Hilir - Kecil, jasa gi- ro dan lain-2 PAD yang sah - Tidak ada program - Relatif baik - Banjir dan kebakaran lahan - Disengaja - Masyarakat kurang peduli LH - Pemda kurang serius menangani Rote Ndao - Kecil, berasal dari retribusi dan lain-2 PAD yang sah - Embung penampung air - Hutan yg tertata batas sdh setengahnya - Wajib tanam dan me- melihara 5-10 pohon KK - Kondisi LH tidak tahu - Kadang terjadi tanah longsor - Hutan gundul - Masyarakat cukup peduli LH - Pemda serius menangani Mamasa - Kecil sekali, dari kekayaan daerah yang dipisahkan - Reboisasi 5 2009 - Tidak ada kelanjutan - Tidak ada program lain - Relatif baik - Bencana tanah longsor - Struktur tanah dan hujan - Masyarakat kurang peduli LH - Pemda kurang serius menangani Sumber : BPS 2011, data primer 2011 lihat Lampiran 8, Tabel 10a. Pemerintah daerah juga dapat melakukan upaya peningkatkan PAD melalui optimalisasi peran BUMD dan BUMN. Peranan investasi swasta dan perusahaan milik Negaradaerah diharapkan dapat berfungsi sebagai pemacu utama pertumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah engine of growth dan sebagai center of economic activity. Dari sisi eksternal, daerah dituntut untuk menarik investasi asing agar bersama-