Kesejahteraan masyarakat ditinjau dari persentase penduduk miskin dan pembangunan manusia

Jika ada hasil industri ini yang dipasarkan ke luar daerah, biasanya berdasarkan pesanan konsumen yang sifatnya tidak berkesinambungan Santoso, ed., 2005. c. Pemerintah tidak mempunyai program-program untuk pengentasan kemiskinan yang tinggi di Mamasa. d. Pengentasan kemiskinan dapat dilakukan melalui pembuatan bengkel kerja workshop untuk pembuatan cindera mata yang dapat menunjang pariwisata. Sebagaimana harapan salah satu tokoh masyarakat Bapak Dm, yang pernah mendatangkan turis dari Perancis dengan menjual hasil karya seni masyarakat. e. Pengentasan kemiskinan dapat dilakukan melalui pengolahan hasil perkebunan masyarakat kopi di wilayah Mamasa sehingga dapat menimbulkan multiplier effect. 5.1.5 Kesejahteraan masyarakat ditinjau dari kondisi sosial kemasyarakatan di tiga kabupaten pemekaran Soekanto 2006 menyatakan, bahwa peranan role merupakan aspek dinamis dari kedudukan status yaitu apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan peranan. Peranan secara umum dapat diartikan sebagai keikutsertaan atau partisipasi secara lahiriah dan batiniah. Peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan- kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya. Pentingnya peranan adalah karena ia mengatur perilaku seseorang. Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat xekaligus menjalankan suatu peranan. Dikatakan oleh Soekanto, peranan tersebut mencakup tiga hal, yaitu 1 peranan meliput i norma-norma yang dihubungkan dengan posisi seseorang atau tempat seseorang dalam masyarakat, dapat juga diartikan bahwa peranan merupakan serangkaian peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatannya, 2 peranan merupakan konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu atau kelompok yang ada dalam masyarakat sebagai organisasi, 3 peranan dapat dikatakan pula sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat Soekanto, 2006. Jadi golongan-golongan terpenting yang ada dalam masyarakat tersebut menjalankan peranannya di dalam masyarakat. Kalau terjadi konflik mereka biasanya menjalankan perannya dan dilibatkan atau melibatkan diri dalam penyelesaiannya. Kondisi sosial kemasyarakatan di tiga kabupaten pemekaran dapat dilihat dalam matrik berikut. Kondisi kemasyarakatan dinilai dari persepsi masyarakat terhadap aktivitas masyarakat, konflik di masyarakat, penyebab konflik, peranan tokoh masyarakat atau tokoh adat dalam konflik, peranan tokoh masyarakat atau tokoh adat di masyarakat dan bagaimana penanganan konflik. Nilai rata-rata dari kondisi sosial kemasyarakatan 66,24 persen di tiga kabupaten pemekaran dijadikan kontrol terhadap kondisi sosial kemasyarakatan di tiga kabupaten. Pendapatan per kapita merupakan tingkat kesejahteraan masyarakat yang akan berpengaruh dalam aktivitas masyarakat dan peranan tokoh masyarakat atau tokoh adat dalam kehidupan kemasyarakatan. PDRB per kapita tiga kabupaten rata-ratanya Rp. 12,54 juta menjadi kontrolnya. Dari analisis silang indikator sosial kemasyarakatan dan pendapatan asli daerah tersebut diperoleh fakta-fakta bahwa : 1 Kecamatan Rokan Hilir berada pada kuadran IV yang berarti PDRB per kapita sangat tinggi tetapi kondisi sosial kemasyarakatannya lebih rendah daripada Kabupaten Mamasa. Hal ini disebabkan karena : Gambar 10 Matrik hubungan antara kondisi sosial masyarakat dengan PDRB per kapita 66,24 12, 54 I II III IV Sosial kemasyarakatan a. Masjid dan musholla ada di setiap pelosok Rokan Hilir. Gereja Katholik ada di lima kecamatan, gereja Protestan ada di tujuh kecamatan, vihara ada di tiga kecamatan dan kelenteng ada di dua kecamatan. b. Toleransi beragama cukup baik terlihat dari pegawai pemerintah daerah yang bermacam-macam agamanya. c. Kalau terjadi konflik, tokoh masyarakat atau tokoh adat tidak dilibatkan dalam penyelesaiannya. d. Masyarakat menyetujui kalau ada masalah pidana atau perdata yang melibatkan orang-orang yang berlaian agama dibawa ke ranah hukum, tidak main hakim sendiri. Masyarakat disibukkan dengan ikut berorganisasi, baik menjadi pengurus maupun anggota organisasi kemasyarakatan, seperti karang taruna, pekerja sosial, dan sebagainya. e. Untuk meningkatkan peran tokoh adat atau tokoh masyarakat yang duduk dalam Lembaga Musyarawarah Adat sebaiknya dipilih oleh masyarakat sehingga legitimasinya diakui dan dapat mewakili masyarakatnya. 2 Kabupaten Rote Ndao pada posisi di kuadran II yang berarti kehidupan sosial kemasyarakatannya paling baik, walaupun PDRB per kapitanya paling rendah. Hal ini disebabkan karena : a. Mayoritas penduduk beragama Kristen Protestan. b. Masyarakat sangat menjaga kerukunan hidup beragama, kehidupan antar umat beragama sangat harmonis, terbukti dari keberadaan masjid dan gereja yang berdampingan di Kelurahan Ba’a Kecamatan Lobalain. Umat masing-masing agama menjalankan ibadahnya tanpa merasa terganggu dan diganggu oleh umat lainnya. c. Jumlah rohaniawan Protestan tersebar di setiap kecamatan dan mencapai hampir seratus delapanpuluh orang. Ustadz atau rohaniawan Islam sebanyak hampir empatpuluh orang dan rohaniawan Katolik sebanyak tujuh orang. d. Pekerja sosial masyarakat tersebar di setiap kecamatan dengan jumlah mencapai hampir enampuluh orang, organisasi sosial ada enam buah, tokoh wanita hampir seratus orang dan karang taruna sebanyak delapanpuluh. Semua itu menunjukkan bahwa masyarakat Rote Ndao cukup aktif dan hidup rukun dan damai. e. Masyarakat sampai saat ini masih memanfaatkn pohon lontar untuk segala keperluannya, dari akar, batang, daun bunga, buah dan getahnya. Hirarkhi masyarakat masih jelas, terlihat dari perlakuan masyarakat umum yang sangat hormat terhadap keturunan raja-raja yang ada di Rote Ndao, yang relatif lebih mapan hidupnya. f. Masyarakat juga menyetujui kalau ada masalah pidana atau perdata yang melibatkan orang-orang yang berlaian agama dibawa ke ranah hukum, tidak main hakim sendiri. Masyarakat disibukkan dengan ikut berorganisasi, baik menjadi pengurus maupun anggota organisasi kemasyarakatan, seperti karang taruna, pekerja sosial, dan sebagainya. g. Dalam penanganan konflik melibatkan tokoh masyarakat atau tokoh adat. 3 Kabupaten Mamasa yang berada pada kuadran III menunjukkan bahwa Kabupaten Mamasa mempunyai kondisi sosial kemasyarakatan yang lebih baik daripada Kabupaten Rokan Hilir, tetapi lebih rendah daripada Kabupaten Rote Ndao. Hal ini terjadi karena : a. Kehidupan beragama di Mamasa cukup harmonis, mayoritas penduduk beragama Protestan dengan jumlah gereja hampir limaratus buah. Masjid hampir seratus buah yang hampir tersebar di setiap kecamatan, kecuali Kecamatan Pana, Nosu, Sesenapadang dan Bambang. Pura untuk umat Hindu ada di Kecamatan Sumarorong, Messawa dan Nosu. b. Penduduk yang berusia 10 tahun ke atas lebih dari delapanpuluh persen bekerja di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan. Lebih dari sepuluh persen di sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan; lebih tiga persen di sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi; hampir dua persen di sektor industri; sisanya di sektor transportasi, pertambangan dan penggalian; listrik, gas dan air minum. Sektor listrik dan air minum merupakan sektor basis di Mamasa tetapi yang terlibat di sektor ini sangat sedikit hanya setengah persen saja. c. Di bidang politik, partisipasai masyarakat sangat besar terlihat dari keterlibatan masyarakat dalam Panitia Pemungutan Suara PPS hampir