4.1.2.2 Karakter Rasa ingin tahu Subjek 2 S2
Selama lima kali pertemuan pembelajaran, S2 menunjukkan sikap memperhatikan penjelasan guru dikelas dengan antusias hanya pada pertemuan
pertama saja. Pada pertemuan II, IV, dan V menunjukkan sikap memperhatikan penjelasan guru tetapi biasa saja. Sedangkan pada pertemuan III menunjukkan sikap
kurang antusias. Jika pada pertemuan pertama S2 antusias memperhatikan penjelasan guru,
tetapi pada pertemuan pertama S2 tidak menunjukkan sikap mendengarkan penjelasan teman yang sedang presentasi di depan kelas. Pada pertemuan II dan IV
menunjukkan sikap mendengarkan temannya dengan antusias tetapi pertemuan III hanya biasa saja, sedangkan pertemuan IV terlihat kurang antusias. Setelah
dikonfirmasi melalui wawancara, ternyata S2 lebih suka mendengarkan penjelasan dari guru daripada penjelasan teman. S2 merasa lebih paham jika yang
menyampaikan adalah gurunya. Berikut adalah petikan wawancara dengan S2: P : Ketika guru menjelaskan materi di kelas kamu memperhatikan tidak?
S2 : Memperhatikan bu. P : Kalau teman kamu sedang presenrtasi di kelas kamu mendengarkan tidak?
S2: Mendengarkan bu. P : Tapi mengapa tadi saya lihat kamu asik menulis dan tidak memperhatikan
temanmu? S2 : Mmm, tadi suaranya pelan bu.
P : Kalau kamu tidak mendengarkan penjelasan temanmu di kelas, bagaimana kalau kamu tidak paham?
S2 : Teman saya kalau menjelaskan kurang jelas bu, saya gak paham jadi mending menunggu penjelasan dari ibu.
Wawancara tanggal 20 Mei 2013
S2 tergolong siswa yang aktif bertanya, selama lima kali pertemuan S2 lumayan sering bertanya tentang materi yang belum dimengerti. S2 tidak malu-malu
menanyakan sesuatu yang belum ia mengerti pada saat pembelajaran. Untuk membaca hal-hal yang baru, ada peningkatan yang ditunjukkan oleh S2. Pada
pertemuan pertama S2 masih malas membaca sesuatu yang baru, kemudian pada pertemuan II dan III sudah tidak malas lagi meskipun masih kurang begitu antusias.
Namun pada pertemuan IV dan V, telah menunjukkan perubahan yang baik karena S2 sudah antusias dalam membaca hal-hal yang baru.
Sama halnya dengan membaca hal-hal yang baru, perubahan sikap S2 dalam mendiskusikan sesuatu yang baru juga mulai terlihat antusias pada pertemuan IV,
tetapi pada pertemuan V terlihat biasa saja meskipun tidak cenderung malas mendiskusikan dengan temannya. Buku yang dibaca S2 selain yang digunakan guru
di kelas adalah buku dari perpustakaan. Namun intensitasnya cenderung jarang dan hanya sekilas saja, bahkan pada pertemuan I dan III tidak membaca sama sekali.
Pada pertemuan III, S2 mengajukan pertanyaan kepada peneliti tentang materi pelajaran pada saat jam istirahat. Selebihnya, S2 cukup sering bertanya kepada
temannya tentang materi pelajaran pada saat pulang sekolah atau di rumah melalui SMS. Untuk sesuatu yang belum dibahas oleh guru di kelas, S2 cenderung jarang
mengajukan pertanyaan. Hanya saja pada pertemuan IV dan V cukup sering bertanya. Berikut petikan wawancara dengan S2:
P : Apa yang kamu lakukan jika kamu belum mengerti dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru di kelas?
S2 : Saya bertanya dengan teman atau guru bu.
P : Pernahkah bertanya pada teman atau guru diluar jam pelajaran? S2 : Pernah bu, kalau dengan teman saya biasanya SMS-an, kalau dengan guru
paling waktu jam istirahat bu. P : Pernah membaca buku selain yang digunakan guru di kelas?
S2 : Mmm, kalau di perpustakaan biasanya saya membaca buku yang tidak digunakan guru di kelas.
Wawancara tanggal 23 Mei 2013 S2 termasuk siswa yang cukup rajin dikelas. Pada pertemuan III, IV dan V
selalu mengerjakan soal-soal yang diberikan guru dikelas. Meskipun terkadang tidak mengerjakan sendiri, tetapi S2 menyelesaikan pekerjaannya. S2 juga terkadang
mengerjakan soal-soal yang belum diperintah oleh guru, namun tidak pernah mencari tahu penyelesaiannya sendiri. Selama proses pembelajaran, S2 terkadang
menikmatinya namun kurang terlihat keasyikan jika disuruh mengerjakan soal. Jika diberikan sebuah rumus, S2 bertanya-tanya tentang bagaimana caranya bisa
mendapatkan rumus tersebut. Terutama pada pertemun IV dan V, S2 merasa keheranan dengan banyaknya rumus luas segitiga yang ia dapatkan. Dan ketika
dihadapkan dengan soal-soal, S2 berusaha mencari informasi untuk memecahkannya. Namun sayangnya hal ini hanya terlihat pada pertemuan III dan V, sedangkan pada
pertemuan I tidak mencari tahu sama sekali. Lembar pengamatan karakter rasa ingin tahu untuk S2 dapat dilihat pada
lampiran 39. Berikut adalah skor yang diperoleh S2 untuk karakter rasa ingin tahu dari pertemuan I-V:
Tabel 4.2 Perolehan Skor Afektif Karakter Rasa Ingin Tahu Subjek 2
Pertemuan I
II III
IV V
Skor Total 32
43 46
46 51
Gain perpertemuan
0,39 0,17
0,35
Kriteria
Sedang Rendah
Rendah Sedang
Gain P.I ke P.V 0,67
Kriteria Sedang
4.1.2.3 Karakter Rasa Ingin Tahu Subjek 3 S3