Lembar Observasi Karakter Rasa Ingin Tahu Lembar Observasi Keterampilan Pemecahan Masalah

psikomotorik keterampilan pemecahan masalah. Sedangkan instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa yaitu kemampuan pemecahan masalah.

3.6.1 Lembar Observasi Karakter Rasa Ingin Tahu

Lembar observasi merupakan alat untuk mengetahui sikap serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Instrumen dalam penelitian kualitatif utamanya adalah peneliti sendiri, namun setelah fokus penelitian menjadi jelas maka dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara Sugiyono, 2010: 307. Karakter rasa ingin tahu merupakan salah satu karakter yang menunjukkan kemampuan afektif siswa. Oleh karena itu instrumen yang akan digunakan adalah instrumen penilaian afektif. Menurut Andersen dalam Depdiknas, 2008: 7 ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengukur ranah afektif, yaitu metode observasi dan metode laporan diri. Dalam penelitian ini akan digunakan metode observasi berdasarkan pada asumsi bahwa karakteristik afektif dapat dilihat dari perilaku atau perbuatan yang ditampilkan dan reaksi psikologi. Penilaian karakter rasa ingin tahu siswa menggunakan lembar pengamatan berupa rubrik dengan skala penilaian rating scale. Dalam menyusun instrumen berupa lembar observasi yang perlu dilakukan adalah menetapkan indikator pengukuran. Selanjutnya dibuat kisi-kisi instrumen yang merupakan matriks yang berisi spesifikasi instrumen yang akan ditulis. Dilanjutkan dengan penyusunan instrumen berupa indikator-indikator yang menunjukkan karakter rasa ingin tahu, kemudian memberikan skala penilaian. Skala yang digunakan dalam lembar pengamatan adalah Skala Likert yang dimodifikasi dengan skor tertinggi tiap butir adalah 4 dan terendah adalah 1. Masing-masing skor menunjukkan kriteria sebagai berikut: 4 pencapaian penuh, 3 pencapaian pokok, 2 pencapaian sebagian, 1 pencapaian sedikit.

3.6.2 Lembar Observasi Keterampilan Pemecahan Masalah

Keterampilan pemecahan masalah diamati sebagai ranah psikomotorik dalam pembelajaran yang dilaksanakan. Leighbody dalam Depdiknas, 2008: 4-5 menerangkan bahwa penilaian hasil belajar psikomotor mencakup: 1 kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja, 2 kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urut-urutan pengerjaan, 3 kecepatan mengerjakan tugas, 4 kemampuan membaca gambar dan atau simbol, 5 keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan. Pengamatan yang dilakukan untuk melihat keterampilan pemecahan masalah dalam hal ini lebih ditekankan pada poin ke 2 yaitu bagaimana siswa dapat menganalisis suatu masalah dan mengorganisasikan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk menemukan cara pemecahan masalah. Lembar pengamatan yang digunakan hampir sama dengan lembar pengamatan afektif dalam pengamatan karakter rasa ingin tahu, yang berbeda adalah indikator-indikatornya. Tahap-tahap penyusunannya pun sama dengan lembar pengamatan karakter rasa ingin tahu. Selain untuk memperoleh data dari subjek penelitian, metode observasi pada penelitian ini juga digunakan untuk memastikan bahwa peneliti benar-benar melaksanakan penelitian sesuai yang direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Penentuan skor menggunakan lembar observasi dengan skala 1- 5 pada tiap aktivitas. Skor 1 artinya aktivitas peneliti sangat kurang dalam melaksanakan penelitian, skor 2 artinya kurang, skor 3 artinya cukup, skor 4 artinya baik, dan skor 5 artinya aktivitas peneliti sangat baik.

3.6.3 Pedoman Wawancara

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X SMA MATERI TRIGONOMETRI DALAM PEMBELAJARAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

7 85 402

KOMPARASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X MATERI TRIGONOMETRI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN MMP DAN PAIRS CHECK

0 10 423

PENGEMBANGAN KARAKTER DAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TAPPS BERBANTUAN KARTU PERMASALAHAN KELAS VII PADA MATERI SEGIEMPAT

3 95 456

KEEFEKTIFAN PBL BERBASIS NILAI KARAKTER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

45 173 294

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN CABRI 3D TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI DIMENSI TIGA KELAS X

1 22 376

PEMBENTUKAN KARAKTER DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM POSING BERBANTUAN SCAFFOLDING MATERI SEGITIGA KELAS VII

3 35 466

PEMBENTUKAN KARAKTER DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL SCAFFOLDING FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PROBING PROMPTING BERBANTUAN MATERI BARISAN

23 182 303

PENGEMBANGAN KARAKTER KEDISIPLINAN DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL LAPS HEURISTIK MATERI LINGKARAN KELAS VIII

11 81 302

KEEFEKTIFAN MODEL ELICITING ACTIVITIES TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI TRIGONOMETRI.

2 10 301

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SUPERITEM DENGAN SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 4 PURWOKERTO

1 0 17