Keterampilan Pemecahan Masalah Subjek 3 S3

Gain perpertemuan 0,12 0,67 0,40 0,34 Kriteria Rendah Sedang Sedang Sedang Gain P.I ke P.V 0,88 Kriteria Tinggi

4.1.3.3 Keterampilan Pemecahan Masalah Subjek 3 S3

Pada pertemuan I, S3 tidak menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan sama sekali. S3 langsung membuat model matematika tanpa memberikan penjelasan. Gambar yang disajikan sudah betul meskipun menggunakan simbol yang belum dijelaskan. Dari pengamatan hasil pekerjaan S3 terlihat bahwa S3 mengevaluasi strategi pemecahan masalah. S3 juga menindaklanjuti dengan membetulkan kesalahan yang dialami. Berikut hasil pekerjaan S3 pada pertemuan I. Petikan soal yang dimaksud: “Seorang pendaki menaiki bukit dengan kemiringan 210. Pendaki berjalan mendaki bukit sampai puncak sejauh 6 km. Setelah sampai puncak, pendaki turun menuju balik bukit sejauh 7,5 km. Tentukan kemiringan bukit jika ditinjau dari tempat di balik bukit tersebut” Petikan hasil pekerjaan S3: Gambar 4.10 Hasil pekerjaan S3 pada pertemuan I Pada pertemuan II, gambar yang disajikan S3 tidak sesuai dengan apa yang diketahui. Dari situ dapat diketahui bahwa S3 jarang mengevaluasi strategi pemecahan masalah. S2 kurang terampil menyimpulkan strategi penyelesaian masalah apabila dihadapkan dengan soal yang berbeda. Hal tersebut diakui oleh S3 pada saat diwawancara. Berikut adalah hasil pekerjaan S3 pada pertemuan II. Petikan soal yang dimaksud: “Ali, Badu dan Carli sedang bermain di sebuah lapangan yang datar. Dalam situasi tertentu posisi Ali, Badu dan Carli membentuk sebuah segitiga. Jarak Ali dari Badu 10 meter, jarak Carli dari Ali 15 meter, dan jarak Carli dari Badu 12 meter. Berapakah besar sudut yang di bentuk oleh Badu, Ali, dan Carli dalam posisi itu? ” Petikan hasil pekerjaan S3: Gambar 4.11 Hasil pekerjaan S3 pada pertemuan II Pada pertemuan III, S3 sudah lebih terampil memecahkan masalah yang diperolehnya. Dari pekerjaan S3, dapat diketahui bahwa S3 melihat kembali hasil akhir pmecahan masalah yang diperloh. Hal ini terbukti dengan, S3 melakukan koreksi pada hasil pekerjaannya. Secara keseluruahan, S3 sudah menampilkan langkah-langkah penyelesaian dengan baik. Hanya saja, S3 masih belum jelas membuat model matematika yang ditunjukkan pada penulisan apa yang diketahui. Namun, S3 menunjukkan peningkatan dari pertemuan sebelumnya dengan menyimpulkan perolehan jawaban sesuai yang ditanyakan pada soal, atau tidak lagi menggunakan simbol. Pada saat diwawancara, S3 masih belum dapat menganalogikan masalah yang ditanyakan dengan masalah lain. Jika dihadapkan dengan soal-soal yang berbeda, S3 belum mampu membedakan strategi apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan soal-soal tersebut. Setelah didorong dengan scaffolding, S3 mampu menjelaskan strategi soal yang ditanyakan dengan baik. Berikut hasil pekerjaan S3 pada peretemuan III. Petikan soal yang dimaksud: “Sebidang taman bunga dibatasi oleh tiga tonggak. Ketiga tonggak tersebut disimbolkan A, B, dan C. Jarak tonggak A ke tonggak B 12 meter, jarak tonggak A ke tonggak C adalah 16 meter, dan besar sudut yang dibentuk oleh tonggak B –tonggak A– tonggak C adalah 80 . Tentukan luas taman bunga itu ”. Petikan hasil pekerjaan S3: Gambar 4.12 Hasil pekerjaan S3 pada pertemuan III Pertemuan IV, S3 masih belum membuat model matematika dengan jelas. S3 sudah menafsirkan penyelesaian yang diperoleh, belum sesuai dengan apa yang ditanyakan soal. Ketika diwawancara, S3 masih membutuhkan scaffolding agar dapat menyimpulkan strategi penyelesaian dari suatu masalah. S3 lebih terampil menganalogikan permasalahan yang diperoleh dengan masalah yang lainnya. Berikut adalah hasil pekerjaan S3 pada pertemuan IV. Petikan soal yang dimaksud: “Sebuah taman berbentuk segitiga dengan panjang sisinya berturut-turut 7 m, 9 m, dan 10 m. Tentukan luas taman tersebut.” Petikan hasil pekerjaan S3: Gambar 4.13 Hasil pekerjaan S3 pada pertemuan IV Pada pertemuan V, S3 menunjukkan peningkatan. Secara keseluruhan hasil pekerjaan S3 sudah baik. Hasil pengamatan terhadap S3 pada pertemuan 5 hampir mendapatkan pencapaian penuh semua. Hanya saja S3 masih membutuhkan scaffolding atau bantuan untuk menyelesaikan masalah yang tidak rutin. Berikut hasil pekerjaan S3 pada pertemuan V. Petikan soal yang dimaksud: “Tentukan luas segi 9 beraturan dengan panjang jari- jarinya 4 cm .” Petikan hasil pekerjaan S3: Gambar 4.14 Hasil pekerjaan S3 pada pertemuan V Lembar pengamatan karakter rasa ingin tahu S3 dapat dilihat pada lampiran 42. Sedangkan petikan hasil wawancara dengan S3 pada lampiran 48. Berikut ini adalah deskripsi perolehan skor dan gain skor subjek 3 dari pertemuan I-V: Tabel 4.8 Perolehan Skor Keterampilan Pemecahan Masalah Subjek 3 S3 Pertemuan I II III IV V Skor Total 47 48 56 56 58 Gain perpertemuan 0,07 0,67 0,50 Kriteria Rendah Sedang Rendah Sedang Gain P.I ke P.V 0,84 Kriteria Tinggi

4.1.3.4 Keterampilan Pemecahan Masalah Subjek 4 S4

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X SMA MATERI TRIGONOMETRI DALAM PEMBELAJARAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

7 85 402

KOMPARASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X MATERI TRIGONOMETRI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN MMP DAN PAIRS CHECK

0 10 423

PENGEMBANGAN KARAKTER DAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TAPPS BERBANTUAN KARTU PERMASALAHAN KELAS VII PADA MATERI SEGIEMPAT

3 95 456

KEEFEKTIFAN PBL BERBASIS NILAI KARAKTER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

45 173 294

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN CABRI 3D TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI DIMENSI TIGA KELAS X

1 22 376

PEMBENTUKAN KARAKTER DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM POSING BERBANTUAN SCAFFOLDING MATERI SEGITIGA KELAS VII

3 35 466

PEMBENTUKAN KARAKTER DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL SCAFFOLDING FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PROBING PROMPTING BERBANTUAN MATERI BARISAN

23 182 303

PENGEMBANGAN KARAKTER KEDISIPLINAN DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL LAPS HEURISTIK MATERI LINGKARAN KELAS VIII

11 81 302

KEEFEKTIFAN MODEL ELICITING ACTIVITIES TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI TRIGONOMETRI.

2 10 301

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SUPERITEM DENGAN SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 4 PURWOKERTO

1 0 17