Keterampilan Pemecahan Masalah Subjek 2

Pertemuan I II III IV V Skor Total 39 50 51 54 55 Gain perpertemuan 0,52 0,1 0,34 0,17 Kriteria Sedang Rendah Sedang Rendah Gain P.I ke P.V 0,76 Kriteria Tinggi

4.1.3.2 Keterampilan Pemecahan Masalah Subjek 2

Subjek penelitian 2 termasuk siswa yang rajin mengerjakan tugas. Selama lima kali pertemuan, S2 menunjukkan peningkatan pada aspek keterampilan pemecahan masalah. Berdasarkan pengamatan terhadap hasil pekerjaan S2 pada pertemuan pertama, S2 cukup terampil dalam menunjukkan pemahaman masalah. Hal ini ditunjukkan dengan menulis apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal, meskipun dituliskan dalam bentuk simbol. Berikut ini merupakan hasil pekerjaan S2 pada pertemuan I. Petikan soal yang dimaksud: “Seorang pendaki menaiki bukit dengan kemiringan 21 . Pendaki berjalan mendaki bukit sampai puncak sejauh 6 km. Setelah sampai puncak, pendaki turun menuju balik bukit sejauh 7,5 km. Tentukan kemiringan bukit jika ditinjau dari tempat di balik bukit tersebut ” Petikan hasil pekerjaan S2: Gambar 4.6 Hasil pekerjaan S2 pada pertemuan I Berdasarkan hasil pekerjaan S2 pada pertemuan I, terlihat bahwa S2 sudah menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal. Namun S2 menulisnya dalam bentuk simbol dan tidak diberi penjelasan. Oleh karena itu, S2 dikatakan kurang terampil dalam membuat model matematika dari suatu masalah. Hal ini juga terlihat dalam indikator menafsirkan atau menyimpulkan penyelesaian yang telah diperoleh. Dari kesimpulan jawaban yang S2 tuliskan, masih dalam bentuk simbol yaitu “sudut B”. Padahal yang ditanyakan dalam soal adalah kemiringan bukit jika ditinjau dari tempat di balik bukit. Sehingga keterampilan S2 dalam menafsirkan penyelesaian yang telah diperoleh masih kurang jelas. Namun pada saat diwawancara, S2 mampu menjelaskan simbol-simbol yang ia pakai pada pekerjaannya dengan baik. Berikut petikan wawancara dengan subjek penelitian 2. P : Apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal? S2 : Yang diketahui kemiringan bukit 21 o , jarak pendaki ke puncak 6 km, pendaki turun dari bukit sejauh 7,5 km. Yang ditanyakan kemiringan bukit jika ditinjau dari tempat di balik bukit. P : Bagaimana kamu membuat pemisalannya? S2 : Kemiringan bukit = sudut A, jarak pendaki ke puncak = AP, jarak puncak ke pendaki saat turun = PB. Wawancara tanggal 6 Mei 2013 Pada pertemuan I, S2 juga mengaku tidak pernah mengevaluasi strategi pemecahan yang ia peroleh. Meskipun strategi yang dijalankan sudah benar dan jelas. Namun hasil akhir dari pekerjaan S2 masih kurang akurat. Jawaban yang benar seharusnya 16.7 o tetapi S2 kemudian membulatkan menjadi 16 o , padahal jawaban tersebut tidak perlu dibulatkan karena besar sudut dicari dengan menggunakan tabel trigonometri. Hal ini berhubungan dengan ketelian dalam menyelesaikan masalah, dimana S2 sudah menyelesaikan masalah dengan lengkap namun kurang teliti. Pada pertemuan II, secara umum S2 mengalami sedikit peningkatan keterampilan pemecahan masalah. Namun S2 masih belum mengevaluasi strategi pemecahan masalah, dan melihat kembali hasil pemecahan masalah. S2 juga belum membuat model matematika dengan jelas. Ketelitian S2 juga masih sama dengan pertemuan I. Yang meningkat dari pertemuan sebelumnya adalah S2 mampu menyelesaikan soal yang tidak rutin. S2 juga lebih terampil menggunakan analogi dengan permasalahan lain. Hasil pekerjaan S2 pada pertemuan II adalah sebagai berikut. Gambar 4.7 Hasil pekerjaan S2 pada pertemuan II Pada pertemuan III, secara umum keterampilan pemecahan masalah S2 sudah baik. Tetapi, S2 masih kurang jelas dalam membuat model matematika. Meski begitu S2 sudah menafsirkan penyelesaian yang diperoleh dengan jelas, benar dan sesuai dengan yang ditanyakan. Sketsa yang dibuat juga jelas dan sesuai dengan apa yang diketahui. Setelah diwawancara, S2 mengaku masih jarang mengevalusai strategi pemecahan masalah. Namun S2 menunjukkan peningkatan dalam keterampilan melihat kembali hasil pemecahan masalah. Berikut petikan wawancara dan hasil pekerjaan S2. P : Apakah kamu sering mengevaluasi strategi pemecahan masalah? S2 : Mmm, jarang bu. P : Apa kamu yakin dengan strategi yang kamu gunakan? S2 : Yakin bu. P : Hasil perhitungan yang kamu peroleh sudah dicek lagi? S2 : Sudah bu, ternyata benar. Wawancara tanggal 16 Mei 2013 Pertemuan IV, S2 masih kurang jelas membuat model matematika. Meskipun diberikan dorongan, ternyata tidak memberikan perubahan yang signifikan. Berikut petikan wawancara dengan S2 saat memberikan alasannya mengapa tidak memberikan penjelasan dari model matematika yang ia buat. P : Mengapa model matematika yang kamu buat tidak diberi penjelasan? S2 : Malas bu, menghabiskan waktu. Wawancara tanggal 20 Mei 2013 Berbeda dengan pertemuan sebelum-sebelumnya, pada pertemuan IV ini S2 lebih sering mengevaluasi strategi yang dijalankan. Untuk indikator yang lain, S2 mendapatkan pencapaian penuh yang ditunjukkan dengan hasil pekerjaan S2 pada pertemuan IV berikut ini. Petikan soal yang dimaksud : “Sebuah taman berbentuk segitiga dengan panjang sisinya berturut-turut 7 m, 9 m, dan 10 m. Tentukan luas taman tersebut. Petikan hasil pekerjaan S2: Gambar 4.8 Hasil pekerjaan S2 pada pertemuan IV Untuk pertemuan V, S2 mengalami penurunan pada indikator terampil menggunakan analogi pemecahan masalah. S2 sebenarnya mampu menganalogikan persoalan yang diterima dengan masalah yang lain, namun alasan yang diberikan kurang tepat. Sama dengan pertemuan sebelumnya, S2 juga mengevaluasi strategi pemecahan masalah namun masih harus diingatkan. Untuk indikator yang lainnya, S2 mampu mendapatkan pencapaian penuh. Berikut hasil pekerjaan S2 pada pertemuan V. Gambar 4.9 Hasil pekerjaan S2 pada pertemuan V Lembar pengamatan keterampilan pemecahan subjek 2 dapat dilihat pada lampiran 40. Sedangkan petikan hasil wawancara dengan S2 pada lampiran 48. Berikut ini adalah deskripsi perolehan skor dan gain skor subjek 2 dari pertemuan I- V: Tabel 4.7 Perolehan Skor Keterampilan Pemecahan Masalah Subjek 2 S2 Pertemuan I II III IV V Skor Total 42 55 56 57 59 Gain perpertemuan 0,12 0,67 0,40 0,34 Kriteria Rendah Sedang Sedang Sedang Gain P.I ke P.V 0,88 Kriteria Tinggi

4.1.3.3 Keterampilan Pemecahan Masalah Subjek 3 S3

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X SMA MATERI TRIGONOMETRI DALAM PEMBELAJARAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

7 85 402

KOMPARASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X MATERI TRIGONOMETRI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN MMP DAN PAIRS CHECK

0 10 423

PENGEMBANGAN KARAKTER DAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TAPPS BERBANTUAN KARTU PERMASALAHAN KELAS VII PADA MATERI SEGIEMPAT

3 95 456

KEEFEKTIFAN PBL BERBASIS NILAI KARAKTER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

45 173 294

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN CABRI 3D TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI DIMENSI TIGA KELAS X

1 22 376

PEMBENTUKAN KARAKTER DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM POSING BERBANTUAN SCAFFOLDING MATERI SEGITIGA KELAS VII

3 35 466

PEMBENTUKAN KARAKTER DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL SCAFFOLDING FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PROBING PROMPTING BERBANTUAN MATERI BARISAN

23 182 303

PENGEMBANGAN KARAKTER KEDISIPLINAN DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL LAPS HEURISTIK MATERI LINGKARAN KELAS VIII

11 81 302

KEEFEKTIFAN MODEL ELICITING ACTIVITIES TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI TRIGONOMETRI.

2 10 301

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SUPERITEM DENGAN SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 4 PURWOKERTO

1 0 17