Tabel 2.2 Tingkatan Taksonomi SOLO Deskripsi
SOLO Pemecahan Masalah
Prestructural Siswa tidak memahami soal yang diberikan
sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal yang diberikan dengan tepat.
Unistructural Siswa hanya bisa menggunakan satu informasi
dari soal sehingga siswa dapat menyelesaikan dengan sederhana soal yang diberikan.
Mungkin hanya menggunakan satu cara yang dapat memperoleh hasil pemecahan yang tepat.
Multistructural Siswa dapat menyelesaikan soal dengan
menggunakan dua informasi atau lebih dari satu soal.
Siswa dapat menentukan lebih dari satu cara penyelesaian dari soal.
Relasional Siswa dapat menggunakan dua informasi atau
lebih dari soal. Siswa dapat menentukan lebih dari satu cara
penyelesaian pada soal yang diberikan dengan tepat.
Siswa mampu menjelaskan hubungan antara beberapa cara penyelesaian yang digunakan.
Extended abstract
Siswa dapat menyelesaikan soal dengan dua informasi atau lebih dari soal.
Siswa dapat menentukan lebih dari satu cara penyelesaian yang diberikan dengan tepat.
Siswa mampu menjelaskan hubungan antara beberapa cara penyelesaian yang digunakan.
Siswa dapat membangun suatu konsep baru di luar konsep yang sudah diajarkan.
2.6
Scaffolding
2.6.1 Teori Belajar Vigotsky
Menurut Vigotsky Suhardi, 2005: 34 proses peningkatan pada diri siswa terjadi sebagai akibat dari adanya pembelajaran, diskusi yang dilakukan antara guru
dengan siswa dalam pembelajaran mengilustrasikan bahwa interaksi sosial yang
berupa diskusi ternyata mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan proses belajarnya. Interaksi ini memungkinkan guru dan siswa
untuk berbagi dan memodifikasi cara berpikir masing-masing, selain itu terdapat kemungkinan bagi sebagian siswa untuk memberikan argumen mereka sendiri dan
kesempatan untuk mencoba mengungkapkan pola pikiran siswa yang lainnya, sehingga diyakini akan dapatmeningkatkan pengetahuan serta pemahaman tentang
obyek yang dipelajari dari tahap sebelumnya ke tahap yang lebih tinggi. Proses ini mampu menjembatani siswa pada tahapan belajar yang lebih tinggi. Menurut
Vigotsky yang disebut Zone of Proximal Development ZPD, hal ini pula yang menjadi landasan dalam pembelajaran dengan menggunakan tugas bentuk Superitem
yang dilakukan dengan menggunakan bantuan scaffolding. Vygotsky Purnomo, 2011 mengemukakan adanya empat prinsip kunci dalam
pembelajaran. Keempat prinsip itu adalah: a penekanan pada hakekat sosiokultural pada pembelajaran the sociocultural of learning; b zona wilayah perkembangan
terdekat zona of proximal development; c pemagangan kognitif cognitive apprenticeship; dan d perancah scaffolding.
Salah satu ide kunci Vygotsky tentang pembelajaran sosial adalah konsepnya tentang Zone of Proximal Development. Menurut Vygotsky, anak memiliki dua
tingkat perkembangan yang berbeda, yaitu: tingkat perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial. Tingkat perkembangan aktual menentukan fungsi
intelektual individu saat ini dan kemampuannya untuk mempelajari sendiri hal-hal tertentu. Tingkat perkembangan potensial oleh Vygotsky didefinisikan sebagai
tingkat yang dapat difungsikan atau dicapai oleh individu dengan bantuan orang lain, misalnya guru, orangtua, atau teman sebayanya yang lebih maju. Sedangkan zona
yang terletak di antara tingkat perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial disebut sebagai Zone of Proximal Development. Dengan tantangan dan
bantuan yang tepat dari guru dan sebaya yang lebih maju, diharapkan siswa maju ke Zone of Proximal Development tempat pembelajaran baru terjadi.
Seseorang akan dapat menyelesaikan masalah yang tingkat kesulitannya lebih tinggi dari kemampuan dasarnya setelah ia mendapat bantuan dari seseorang yang
lebih mampu lebih kompeten. Vygotsky menyebut bantuan yang demikian ini dengan dukungan dinamis atau scaffolding.
Vygotsky mendefinisikan instruksi scaffolding sebagai peran guru dan lain- lain dalam mendukung perkembangan siswa dan menyediakan struktur pendukung
untuk sampai ke tahap berikutnya atau tingkat Stuyf, 2002.
2.6.2 Pengertian Scaffolding