Indikator Pengelolaan Keuangan Negara

78 Kelas XII SMAMTs Semester 1 4.2.5. Menyaji hasil identiikasi tugas dan kewenangan BPK. 4.2.6. Menyaji hasil identiikasi tugas dan kewenangan kekuasaan kehakiman. 4�8�1�1 Menyaji praktik kewarganegaraan sebagai bentuk pengamalan pasal-pasal yang mengatur tentang keuangan, BPK, dan kekuasaan kehakiman

D. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran PPKn pada Bab 2 ini meliputi topik-topik berikut� 1� Pengelolaan keuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia a� Ketentuan Konstitusional tentang keuangan negara b� Mekanisme pengelolaan keuangan negara c� Peran Bank Indonesia sebagai bank sentral Negara Indonesia 2� Peran Badan Pemeriksa Kekuasaan menurut UUD Negara RI Tahun 1945 a� Ketentuan konstitusional tentang Badean Pemeriksa Keuangan b� Kewenangan Badan Pemeriksa Keuangan 3� Penyelengaraan kekuasaan kehakiman dalam UUD Negara RI Tahun 1945 a� Ketentuan konstitusional tentang kekuasaan kehakiman b� Peran lembaga peradilan sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman

E. Proses Pembelajaran

1� Pertemuan Pertama 2 x 45 menit Pertemuan pertama diawali dengan mengulas isu-isu yang ada di sekitar peserta didik� Pada pertemuan pertama guru dapat menyampaikan gambaran umum materi yang akan dipelajari pada Bab 2, kegiatan apa yang akan dilaksanakan, menjelaskan pentingnya mempelajari materi ini, bagaimana guru dapat menumbuhkan ketertarikan peserta didik terhadap materi yang akan di pelajari� Setelah , guru menyampaikan batasan materi apa saja yang akan dipelajari pada Bab 2� a� Materi Pembelajaran Materi yang disampaikan pada minggu petama ini adalah Bab 2, Sub-bab A tentang pengelolaan keuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia� PPKN 79

1. Ketentuan Konstitusional tentang Keuangan Negara

No Pasal Isi Pasal 1� 23 1 Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat� 2 Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah� 3 Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu� 2� 23A Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang 3� 23B Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang 4� 23C Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang- undang 5� 23D Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang Dari ketentuan-ketentuan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut� a. Mekanisme penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN menuntut akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara� Hal ini dikarenakan APBN merupakan salah satu unsur penting untuk kepentingan pembangunan nasional dan ada bagian-bagian yang berkaitan dengan pembangunan daerah, pembahasannya dilakukan dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah� b. APBN merupakan gambaran utuh tentang pelaksanaan dan tanggung jawab pengelolaan keuangan negara yang ditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat� c. Pemerintah tidak boleh memaksakan berlakunya ketentuan bersifat kewajiban material yang mengikat dan membebani rakyat tanpa disetujui terlebih dahulu oleh rakyat itu sendiri melalui wakil-wakilnya di Dewan Perwakilan Rakyat� Berkaitan dengan pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa, diharapkan DPR memperjuangkan kepentingan dan aspirasi rakyat dan agar kepentingan dan aspirasi menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan�