PPKN 1
Bagian I Petunjuk Umum
A. Konsep Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu muatan kurikulum pendidikan dasar dan menengah sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 37
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasan Pasal 37 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan
“Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”� Berdasarkan
rumusan tersebut, telah dikembangkan Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn yang diharapkan dapat menjadi wahana edukatif dalam
mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia� Untuk mengakomodasikan perkembangan
baru dan wujud pendidikan sebagai proses pencerdasan kehidupan bangsa dalam arti utuh dan luas, maka substansi dan nama mata pelajaran yang sebelumnya Pendidikan
Kewarganegaraan PKn dikemas dalam Kurikulum 2013 menjadi mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn�
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran penyempurnaan dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn
yang semula dikenal dalam Kurikulum 2006� Penyempurnaan tersebut dilakukan atas dasar pertimbangan 1 Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
diperankan dan dimaknai sebagai entitas inti yang menjadi sumber rujukan dan kriteria keberhasilan pencapaian tingkat kompetensi dan pengorganisasian dari keseluruhan
ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; 2 substansi dan jiwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945,
nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia ditempatkan sebagai bagian integral dari Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan, yang menjadi wahana psikologis-pedagogis pembangunan warganegara Indonesia yang berkarakter Pancasila�
Bertolak dari berbagai kajian secara ilosois, sosiologis, yuridis, dan paedagogis, mata pelajaran PPKn dalam Kurikulum 2013 secara utuh memiliki karakteristik
sebagai berikut� 1 Nama mata pelajaran yang semula Pendidikan Kewarganegaraan PKn telah
diubah menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn�
2 Kelas XII SMAMTs
Semester 1
2 Mata pelajaran PPKn berfungsi sebagai mata pelajaran yang memiliki misi pengokohan kebangsaan dan penggerak pendidikan karakter�
3 Kompetensi Dasar KD PPKn dalam bingkai kompetensi inti KI yang secara psikologis-pedagogis menjadi pengintergrasi kompetensi peserta didik secara
utuh dan koheren dengan penanaman, pengembangan, danatau penguatan nilai dan moral Pancasila; nilai dan norma UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945; nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika; serta wawasan dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia�
4 Pendekatan pembelajaran berbasis proses keilmuan scientiic approach yang
dipersyaratkan dalam kurilukum 2013 memusatkan perhatian pada proses pembangunan pengetahuan KI-3, keterampilan KI–4, sikap spiritual KI-1
dan sikap sosial KI-2 melalui transformasi pengalaman empirik dan pemaknaan konseptual� Pendekatan tesebut memiliki langkah generik sebagai berikut:�
a� Mengamati observing b� Menanya questioning
c� Mengumpulkan Informasi exploring d� Menalarmengasosiasi associating
e� Mengomunikasikan communicating Pada setiap langkah dapat diterapkan model pembelajaran yang lebih spesiik,
misalnya: • untuk mengamati antara lain dapat menggunakan model menyimak dengan
penuh perhatian; • untuk menanya antara lain dapat menggunakan model bertanya dialektis
mendalam; • untuk mengumpulkan informasi antara lain dapat menggunakan kajian
dokumen historis; • untuk menalarmengasosiasi antara lain dapat menggunakan model diskusi
peristiwa publik; • untuk mengomunikasikan antara lain dapat menggunakan model presentasi
gagasan di depan publik public hearing� Dalam konteks lain, misalnya model yang diterapkan berupa model proyek seperti
“Proyek Belajar Kewarganegaraan” yang menuntut aktivitas yang kompleks, waktu yang panjang dan kompetensi yang lebih luas, kelima langkah generik
diatas dapat diterapkan secara adaptif pada model tersebut�
5 Model pembelajaran dikembangkan sesuai dengan karakteristik PPKn secara holistikutuh dalam rangka peningkatan kualitas belajar dan pembelajaran yang
berorientasi pada pengembangan karakter peserta didik sebagai warganegara