Dalam aspek sosial-budaya, diantaranya: Dalam aspek pertahanan dan keamanan, diantaranya:

PPKN 201 NO Uraian Kegiatan 1� Pendahuluan 10 Menit 1 Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses belajar-mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi kehadiran, agenda kegiatan, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan� 2 Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari� 3 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan� 4 Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan� 2 Kegiatan Inti 65 Menit 1 Mengamati a Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing berjumlah 5 – 6 orang� b Pada kegiatan ini peserta didik mengamati Gambar 5�1 atau jika memungkinkan mengamati tayangan video yang berkaitan dengan hubungan internasional� Kemudian, guru dapat menambahkan penjelasan tentang gambar tersebut dengan berbagai fakta baru yang berhubungan dengan hubungan internasional� c Guru memberikan stimulasi dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang dapat menghadapkan peserta didik pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi� 2 Menanya a Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentiikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan hubungan internasional kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan pertanyaannya dan diikuti dengan merumuskan hipotesis jawaban sementara atas solusi pertanyaan masalah� b Peserta didik diminta secara kelompok untuk mengidentiikasi sekaligus mencatat pertanyaan yang ingin diketahui tentang hubungan internasional� Guru membimbing dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa ingin tahu dengan pertanyaan mendalam� Daftar pertanyaan disusun sebagai berikut : 202 Kelas XII SMAMTs Semester 1 No Pertanyaan 1� 2� 3� Bagi kelompok yang dapat menyusun pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran diberikan penghargaan� 3 Mengumpulkan Informasi a Peserta didik secara kelompok dibimbing untuk mencari informasi sebagai jawaban atas pertanyaan yang disusun dengan membaca uraian materi Bab 5 Sub-bab A tentang Pola hubungan Internasional yang dibangun Indonesia atau membaca dari buku sumber lain yang relevan, internet; web, media sosial� b Peserta didik juga diminta untuk mengidentiikasi makna hubungan internasional Tugas Mandiri 5�1 dan manfaat yang diambil bangsa Indonesia dalam menjalin hubungan internasional Tugas Mandiri 5�2� 4 Menalar a Peserta didik menghubungkan informasi yang diperolah sebagai dasar untuk menarik kesimpulan tentang pentingnya hubungan internasional bagi bangsa Indonesia� b Peserta didik dibimbing untuk menyusun laporan hasil identiikasi yang berkaitan dengan pola hubungan internasional yang dibangun Indonesia� Laporan tersebut dapat berupa display, bahan tayang dan sebagainya sesuai dengan situasi sekolah� 5 Mengomunikasikan Setiap kelompok dengan bimbingan guru diminta untuk menyajikan hasil identiikasi yang berkaitan dengan pola hubungan internasional yang dibangun Indonesia di depan kelas dan kelompok lain memberikan komentar� 3� Penutup 15 Menit 1 Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang telah di bahas pada pertemuan ini� 2 Peserta didik ditugaskan untuk mengerjakan Tugas Mandiri 5�3� � 3 Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar PPKN 203 c� Penilaian 1 Penilaian sikap Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung� Penilaian dapat dilakukan dengan observasi� Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas peserta didik dalam mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan dengan pola hubungan Internasional yang dibangun Indonesia dan tingkat perhatian peserta didik pada saat berdiskusi� Aspek yang dinilai adalah kemampuan menyampaikan pendapat, argumentasi atau menjawab pertanyaan serta aspek kerjasama kelompok� Pedoman Pengamatan Sikap Kelas : ………………………� Hari, Tanggal : ………………………� Pertemuan Ke- : ………………………� Materi Pokok : ………………………� No Nama Peserta Didik Aspek Penilaian Iman Taqwa Toleransi Jujur Disiplin Tanggung Jawab Skor penilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu : Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai aspek sikap yang dinilai Skor Perolehan Nilai = --------------------- x 4 20 2 Penilain Pengetahuan Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk penugasan yaitu Tugas Mandiri 204 Kelas XII SMAMTs Semester 1 5�1, Tugas Mandiri 5�2 dan Tugas Mandiri 5�3� • Pensekoran Tugas Mandiri 5�1 Soal nomor 1 masing-masing kolom skornya 2 sehingga skor maksimal adalah 6� Soal nomor 2, 3 dan 4 skornya masing-masing 2� Total skor tertinggi adalah 12� Skor Perolehan Nilai = -------------------- x 4 12 • Penyekoran Tugas Mandiri 5.2Soal nomor 1 – 5 masing-masing skornya 2 sehingga skor maksimal adalah 10, Skor Perolehan Nilai = -------------------- x 4 10 • Penyekoran Tugas Mandiri 5.3Soal nomor 1 – 4 masing-masing skornya 2 sehingga skor maksimal adalah 8� Skor Perolehan Nilai = -------------------- x 4 8 3� Penilaian Keterampilan Penilaian ketEerampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik pada saat menyajikan hasil identiikasi tentang pola hubungan Internasional yang dibangun Indonesia� Format penilaian dapat menggunakan contoh sebagaimana terdapat pada Lampiran Buku Guru ini� 1. Pertemuan Kedua 2 x 45 menit a� Materi Pembelajaran Perjanjian Internasional yang dilakukan Indonesia

1. Makna Perjanjian Internasional

Perjanjian internasional mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan hubungan internasional� Biasanya negara-negara yang menjalin hubungan atau kerja sama internasional selalu menyatakan ikatan hubungan tersebut dalam PPKN 205 suatu perjanjian internasional� Di dalam perjanjian internasional, diatur hal-hal yang menyangkut hak dan kewajiban antara negara-negara yang mengadakan perjanjian dalam rangka hubungan internasional� Perjanjian internasional mempunyai pengertian yang beragam� Berikut ini beberapa pandangan yang dikemukan oleh para ahli mengenai makna perjanjian internasional� a� Mochtar Kusumaatmadja, menyatakan bahwa perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antarbangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu� b� Oppenheimer-Lauterpacht, mengungkapkan bahwa perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak dan kewajiban di antara pihak-pihak yang mengadakannya� c� G� Schwarzenberger, memaknai perjanjian internasional sebagai suatu perjanjian antara subjek-subjek hukum hukum internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum internasional� Perjanjian internasional dapat berbentuk bilateral maupun multilateral� Subjek-subjek hukum dalam hal ini selain lembaga-lembaga internasional, juga negara- negara� d� Konvensi Wina tahun 1969, merumuskan perjanjian internasional sebagai suatu perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat hukum tertentu� e� Academy of Sciences of USSR, menyimpulkan bahwa suatu perjanjian internasional adalah suatu persetujuan yang dinyatakan secara formal antara dua atau lebih negara-negara mengenai pemantapan, perubahan atau pembatasan hak-hak dan kewajiban mereka secara timbal balik� Dengan demikian, dari pandangan-pandangan di atas, dapat dirumuskan bahwa secara umum perjanjian internasional dapat diartikan sebagai perjanjian antarnegara atau antara negara dengan organisasi internasional yang menimbulkan akibat hukum tertentu berupa hak dan kewajiban di antara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian tersebut� Perjanjian internasional menjadi sumber hukum terpenting bagi hukum internasional positif, karena lebih menjamin kepastian hukum� Di dalam proses perumusan suatu perjanjian internasional, yang paling penting adalah adanya kesadaran masing-masing pihak yang membuat perjanjian untuk mematuhinya secara etis normatif� Menurut Pasal 38 Ayat 1 Statuta Mahkamah Internasional, perjanjian internasional merupakan sumber utama dari sumber-sumber hukum internasional lainnya. Hal tersebut dapat dibuktikan terutama dalam kegiatan-kegiatan internasional dewasa ini yang sering berpedoman pada perjanjian antara para subjek hukum internasional yang mempunyai kepentingan yang sama� Misalnya, Deklarasi Bangkok 1968 yang melahirkan Organisasi ASEAN dengan tujuan