Di Kota Xie Negeri Chai

58 Kelas XI SMASMK “Mungkin kamu benar,” kata Nabi Kongzi “Tetapi menurutmu bagaimana dengan orang-orang hebat yang bernasib buruk? Jika orang yang bijaksana dan mulia secara otomais dihormai, idak ada dari mereka yang mengalami nasib buruk.” “Mungkin ajaran guru terlalu inggi,” kata Zigong, “Bagaimana bila membuatnya lebih sederhana sehingga mudah dimengeri oleh banyak orang?” “Seorang petani yang cakap idak selalu menghasilkan panen yang bagus.” kata Nabi Kongzi. “Seorang pengukir yang mempunyai kepandaian inggi, tetapi mungkin gaya ukirannya idak cocok di zamannya. Aku dapat memodiikasi, mengatur ulang atau menyederhanakan ide-idenya, tetapi mungkin masih idak dapat diterima di dunia. Jika kamu terlalu mudah berkompromi hanya untuk menyenangkan orang, prinsip-prinsip kamu akan rusak.” “Ajaran guru adalah ajaran tentang kebenaran,” Yanhui berkata dengan tegas. ”Karena itu sulit diterima, tetapi kita sendiri harus tetap hidup sesuai dengan kebenaran itu. Apa masalahnya kalau idak dapat diterima oleh orang lain, itu adalah kesalahan mereka. Kenyataan bahwa orang menganggap ajaran guru sulit untuk diterima menunjukkan pemahaman dan citra diri mereka sendri.” Nabi Kongzi sangat senang mendengar pernyataan muridnya itu. Pada akhirnya, mereka diselamatkan oleh Raja Zhao dari Negara Chu. Untuk menunjukkan penghargaannya terhadap Nabi Kongzi, Raja hendak memberikan 700 meter persegi tanah untuk tempat inggalnya, tetapi adik Raja Chu menentangnya. “Di antara semua diplomatmu, adakah salah seorang yang keahliannya sejajar dengan Zigong murid Nabi Kongzi?” tanya adik raja. ”Tidak,” jawab Raja. “Dan di antara semua jenderalmu, adakah salah seorang yang mempunyai kemampuan dan keberanian menyerupai Zilu murid Nabi Kongzi itu?” “Tidak,” jawab Raja. ”Dan di antara semua penasihatmu, adakah salah seorang yang kebijaksanaannya menyamai Yanhui murid Nabi Kongzi itu?” “Tidak,” jawab Raja. “Lalu, apakah anda pikir memberikan tujuh ratus meter kepada Nabi Kongzi adalah ide yang bagus? Saya mendengar cerita tentang seorang raja yang mendirikan Dinasi Zhou yang hanya mempunyai seratus tanah dan akhirnya ia mampu menguasai dunia. Dengan kebijaksaan dan pengetahuan serta semua kekuatan murid-muridnya, apakah naninya idak akan membahayakan kita?” Raja Chu memperlakukan Nabi Kongzi seperi bangsawan, tetapi idak jadi meminta Nabi Kongzi untuk inggal karena menjadi khawair akan kemungkinan seperi yang digambarkan adiknya.