75
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
Ada dua aliran yang mempunyai pengaruh besar saat itu, yakni ajaran Yang Zhu dan Mo Zi. Aliran Yang Zhu
hanya mengutamakan diri sendiri; idak mau mengakui adanya pemimpin. Mo Zi
mengajarkan cinta yang menyeluruh sama, idak mengakui adanya orang tua sendiri Kitab Mengzi
IIIB : 9.9. Yang idak mengakui orang tua dan idak mengakui pemimpin sesungguhnya hanya burung dan hewan saja. Kalau ajaran
Yang Zhu dan Mo Zi idak dipadamkan, jalan suci Kongzi idak bersemi. Kata-kata
jahat akan membodohkan rakyat, menimbuni cinta kasih dan kebenaran. Bila cinta kasih dan kebenaran terimbun, ini seperi menuntun binatang memakan manusia,
bahkan mungkin manusia memakan manusia.
Mengzi adalah pribadi yang lurus. Kita bersyukur kehadirat Tian, Mengzi dikaruniai kecerahan bain, semangat, dan kemampuan menegakkan dan meluruskan kembali
ajaran yang benar dan lurus. Seperi halnya Nabi Kongzi, Mengzi juga adalah seorang guru. Ia berusaha agar
pemerintah atau penguasa dapat menjalankan mandat yang diterima dengan sebaik-baiknya. Mengzi banyak berkeliling negeri menemui para pemimpin negeri
atau penguasa yang menaruh minat terhadap ajarannya. Ia mencatat percakapannya dengan para pangeran dan raja-raja yang ia datangi. Banyak hal pening dapat digali
dari percakapan antara Mengzi dengan para penguasa saat itu. Catatan ini merupakan
inisari dari ajaran Mengzi yang dapat kita pelajari hingga saat ini. Catatan itu
selanjutnya menjadi bagian dari kitab-kitab yang pokok dalam ajaran Khonghucu, yaitu
Sishu
kitab yang empat. Berbagai negeri yang pernah dikunjungi oleh Mengzi antara
lain Negeri Liang, Negeri Qi, Negeri Zou, dan Negeri Teng.
Mengzi pensiun dari perannya sebagai penasihat pemerintah dan hidup dengan
tenang sampai usia 84 tahun. Ia mening- galkan teladan dan warisan yang berharga
untuk menuntun kita memahami penerapan ajaran Nabi Kongzi dalam kehidupan
sehari-hari. Lewat kitab Mengzi, kita bisa mempelajari bagaimana pembinaan diri dan
penerapan Jalan Suci sesuai kedudukan kita khususnya sebagai seorang pemimpin.
Sumber: dokumen penulis
Gambar 4.2. Mengzi atau Mencius
penegak ajaran Khonghucu.
76 Kelas XI SMASMK
C. Ajaran Mengzi
Berikut ini adalah ajaran Mengzi yang menegakkan ajaran Nabi Kongzi. 1. Prinsip-Prinsip Ajaran Moral Mengzi dalam Pembinaan Diri
a. “Tuhan menjelmakan rakyat, menyertai dengan bentuk dan sifat dan sifat umum pada manusia adalah menyukai kebajikan yang mulia.”
Mengzi VII A: 68
b. Yang di dalam Watak Sejai manusia adalah Cinta Kasih, Kebenaran, Kesusilaan dan Kebijaksanaan. Mengzi
VII A : 21 c. Watak Sejai sudah Tian karuniakan ke dalam seiap manusia, bukan sesuatu
yang dimasukkan dari luar ke dalam. Rasa hai berbelas kasihan dan idak tega adalah benih Cinta Kasih
Rasa hai malu dan idak suka adalah benih Kebenaran Rasa hai hormat dan mengindahkan adalah benih Kesusilaan
Rasa hai membenarkan adalah benih Kebijaksanaan. Mengzi
II A: 67 d. Cara mengabdi kepada Tian
adalah dengan menjaga Hai, dan merawat Watak Sejai Mengzi VII A : 1
e. Yang mengeri lebih dahulu menyadarkan yang belum mengeri; yang insaf menyadarkan yang belum insaf Mengzi VB : 1
f. Bingcu berkata, “Berlaksa benda tersedia lengkap di dalam diri”.
2]
“Kalau memeriksa diri ternyata penuh Iman, sesungguhnya iada kebahagiaan yang lebih besar dari ini.”
3]
“Sekuat diri laksanakanlah Tepasalira, untuk mendapatkan Cinta Kasih iada yang lebih dekat dari ini” Mengzi VII A.4
Agama Khonghucu mengajarkan agar manusia dapat mengenali Watak Sejainya dan mengembangkannya dalam kehidupannya. Watak Sejai inilah kodrat
kemanusiaan yang berakar dalam hai sanubari atau bain manusia. Hidup selaras dengan Watak Sejainya merupakan kewajaran dan sifat alamiah kita
sebagai manusia. Inilah sesungguhnya irman Tian yang telah kita terima sebagai manusia dan sepantasnya kita kembangkan dalam hidup ini. Apabila kita mampu
mengembangkannya, kita akan merasakan betapa besar karunia Tian dalam kehidupan kita. Pribadi unggul apabila mampu mengembangkan benih Cinta Kasih,
Kebenaran, Kesusilaan, dan Kebijaksanaan sehingga menjadi insan yang dapat dipercaya dalam kehidupan ini.
77
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
Prakik kualitas ini dimulai di dalam keluarga, terutama dari orang tua. Kepatuhan anak kepada orang tuanya merupakan nilai pening di mata kaum Konfusian. Mereka
mempunyai tugas untuk mencintai dan menghormai orang tua. Sebagaimana diterangkan oleh Mengzi, kalau saja seiap orang memperlakukan orang tua
dengan cinta kasih dan rasa hormat, banyak persoalan dunia akan lenyap dengan sendirinya.
Pembinaan diri dimulai dari yang dekat dan pokok, serta mengikui kewajaran. Jalan Suci ada dalam diri, mengapa mencari yang jauh? Untuk melaksanakannya
mudah, mengapa mencari yang sukar?
U ntuk kita renungkan:
Jika Watak Sejai manusia baik, mengapa ada manusia jahat? Kalau semua orang mempunyai benih kebajikan, mengapa ada yang ingkar dari
kebajikan? Seperi apa menjaga hai? Seperi apa merawat Watak Sejai? Mengapa dikatakan jika memiliki iman, sesungguhnya iada kebahagiaan
yang lebih besar dari hal tersebut? Lihat dan pelajari dalam kitab Mengzi.
2. Prinsip-Prinsip Ajaran Moral Mengzi dalam Pemerintahan