Ayat-ayat Suci tentang Cinta Kasih

123 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri Bagaimana perasaan kamu keika melihat seorang anak kecil akan terjatuh ke dalam sebuah sumur? Dapatkah hewan tergerak perasaannya keika melihat hewan lain hampir terjatuh ke dalam sumur? Dapatkah kamu melihat dan merasakan perbedaan Ren dan insing hewan? Dapatkah kamu menjelaskan perbedaan tersebut? Menurut kamu, apakah sifat Ren berasal dari dalam diri yang sudah Tian karuniakan dalam diri kita ataukah berasal dari luar diri karena ada pemicunya? Carilah ayat dalam kitab Mengzi di bagian Gao Zi yang menjelaskan tentang hal ini.

C. Makna Cinta Kasih

Ciri-ciri orang yang berpericinta kasih Marilah kita simak kisah pengalaman Yanhui, murid Kongzi berikut ini 8 x 3 = 23 Yanhui adalah murid kesayangan Nabi Kongzi yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari, keika Yanhui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumuni banyak orang. Dia mendekat dan mendapai pembeli dan penjual kain sedang berdebat. Pembeli berteriak: “8 x 3 = 23, kenapa kamu bilang 24?”. Yanhui mendekai pembeli kain dan berkata: “Sobat, 8 x 3 = 24, idak usah diperdebatkan lagi.” Pembeli kain idak senang lalu menunjuk hidung Yanhui dan berkata: “Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesi minta ke Nabi Kongzi. Benar atau salah Nabi Kongzi yang berhak mengatakan.” Yanhui: “Baik, jika Nabi Kongzi bilang kamu salah, bagaimana?” Pembeli kain: “Kalau Nabi Kongzi bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?” Yanhui: “Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu.” Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Nabi Kongzi. Setelah Nabi Kongzi tahu duduk persoalannya, Nabi Kongzi berkata kepada Yanhui sambil tertawa: “8 × 3 = 23. Yanhui, kamu kalah. Berikan jabatanmu kepada dia.”. Selamanya Yanhui idak akan berdebat dengan gurunya. Keika mendengar Nabi Kongzi berkata dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yanhui dan berlalu dengan puas. Walaupun Yanhui menerima penilaian Nabi Kongzi, tapi hainya idak sependapat. Dia merasa Nabi Kongzi sudah tua dan pikun sehingga dia idak mau lagi belajar darinya. Yanhui minta cui dengan alasan urusan keluarga. 124 Kelas XI SMASMK Nabi Kongzi tahu isi hai Yanhui dan memberi cui padanya. Sebelum berangkat, Yanhui pamitan dan Nabi Kongzi memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yanhui dua nasihat : “Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh.” Yanhui menjawab, “Baiklah,” lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan iba-iba angin kencang disertai peir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yanhui ingin berlindung di bawah pohon tapi iba-iba ingat nasihat Nabi Kongzi dan dalam hai berpikir untuk menurui kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, peir menyambar dan pohon itu hancur. Yanhui terkejut, nasihat gurunya yang pertama sudah terbuki. Apakah saya akan membunuh orang? Yanhui iba di rumahnya saat malam sudah larut dan idak ingin mengganggu idur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai di depan ranjang, dia meraba dan mendapai ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasihat Nabi Kongzi, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang idur di samping istrinya adalah adik istrinya. Pada keesokan harinya, Yanhui kembali ke Nabi Kongzi, berlutut dan berkata: “Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?” Nabi Kongzi berkata: “Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan peir, makanya guru mengingatkanmu untuk idak berlindung di bawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, guru mengingatkanmu agar jangan membunuh.” Yanhui berkata: “Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum.” Jawab Nabi Kongzi : “Aku tahu kamu minta cui bukanlah karena urusan keluarga. Kamu idak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir, kemarin guru bilang 8 × 3 = 23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 8 × 3 = 24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berari akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih pening atau kehilangan 1 nyawa yang lebih pening?” Yanhui sadar akan kesalahannya dan berkata : “Guru memeningkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar-benar malu.” Sejak itu, ke mana pun Nabi Kongzi pergi, Yanhui selalu mengikuinya. Hikmah apa yang dapat kamu ambil dari kisah tersebut?