69
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
I. Akhir Kehidupan Nabi Kongzi
Pada saat itu, Nabi Kongzi telah mencapai usia 67 tahun, keika orang-orang seusianya telah pensiun, nabi masih terus mengembara menyebarkan ajarannya.
Pada akhirnya, murid Nabi Kongzi di Negeri Lu memutuskan bahwa satu-satunya jawaban terbaik dalam masalah ini adalah memanggil kembali guru mereka
itu. Dengan demikian, ibalah saatnya bagi Nabi Kongzi untuk menyudahi pengembaraannya. Akhirnya, Nabi Kongzi menjalani lima tahun terakhir hidupnya di
Negeri Lu negeri kelahirannya.
Akivitas Bersama
Tugas Kelompok Ceritakan poin-poin pening tentang perjalanan
Nabi Kongzi sebagai Tian Zhi Mu Duo, dan apa yang dapat kamu simpulkan tentang tugas suci Nabi Kongzi
tersebut
Sungguh merupakan tahun-tahun yang menyedihkan. Murid kesayangannya yang paling pandai dan yang paling diharapkan untuk dapat melanjutkan harapan-
harapannya, yaitu Yanhui meninggal dunia. Perisiwa ini membuat Nabi Kongzi
sejenak mengalami kesedihan. ”
Akhirnya, tak ada lagi orang yang bisa memahamiku,” katanya kepada murid-muridnya yang masih ada.
Sumber: dokumen penulis
Gambar 3.9. Terbunuhnya
Qilin dalam perburuan Pangeran Ai
Lu Ai Gong.
70 Kelas XI SMASMK
Beliau khawair bahwa prinsip-prinsipnya yang pening itu idak akan tersampaikan kepada generasi yang mendatang. Li, anak laki-laki satu-satunya juga
meninggal dunia. Nabi Kongzi menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya untuk membaca,
menyuning, dan menulis berbagai komentar kitab-kitab klasik serta berbagai karya yang berasal dari zaman peralihan Cina.
Kitab-kitab klasik terentang mulai dari Shijing yang berisi
puisi-puisi yang dikenal juga sebagai Book of Song
yang menjadi satu dengan berbagai
materi legendaris tentang kehidupan Cina pada zaman
dahulu kala hingga Yijing buku tentang perubahan dan kejadian
dunia.
Pada tahun 479 SM, pada usia 72 tahun, Nabi Kongzi mangkat.
Para murid telah memberikan perawatan keika Sang Guru sakit. Kata-kata yang terakhir yang direkam oleh muridnya Zigong, adalah: “Gunung Tai runtuhlah, balok-
balok patah. Kini selesailah riwayat sang budiman.”
Nabi Kongzi dimakamkan oleh murid-muridnya di Kota Qu Fu, di dekat Sungai Sishui. Bangunan di tempat tersebut dan lingkungan yang ada di sekitarnya,
diperlakukan sebagai tempat suci. Selama lebih dari 2.000 tahun, tempat ini tak ada habisnya dikunjungi oleh para peziarah.
Jika menyimak kata-kata terakhir Nabi Kongzi, sebenarnya ia sangat sadar akan kebesaran dirinya, tetapi ia juga memiliki kekhawairan bahwa pesan-pesan
yang dicanangkannya itu akan tetap abadi dalam namanya. Kekhawairan Nabi Kongzi cukup beralasan karena sepeninggalnya, para murid yang diharapkannya
itu idak sepenuhnya mampu mempertahankan kemurnian dari ajaran Beliau, ditambah dengan keadaan pada waktu itu yang melahirkan banyak aliran juga telah
memengaruhi kemurnian pada ajaran-ajaran Nabi Kongzi. Tetapi, semua kembali teratasi, satu abad setelah kemangkatan Nabi Kongzi lahir seorang pandai bijaksana
bernama Mengzi.
Mengzi kemudian hari menjadi tokoh penegak ajaran Nabi Kongzi yang mulai diselewengkan. Dua abad setelah kemaian Nabi Kongzi, berdiri Dinasi Han yang
menerapkan ajaran Nabi Kongzi dalam pemerintahannya. Agama Khonghucu atau yang dikenal sebagai Ru Jiao
menjadi agama negara saat Dinasi Han.
Sumber: dokumen penulis
Gambar 3.10. Menyelesaikan penyusunan kitab-kitab.
71
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
Jawablah pertanyaan-petanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas
1. Sebutkan dengan jelas kapan dan di mana Nabi Kongzi dilahirkan 2.
Sebutkan tanda-tanda malam menjelang kelahiran Nabi Kongzi 3.
Sebutkan nabi-nabi agama Khonghucu sebelum Nabi Kongzi 4. Jelaskan mengapa Nabi Kongzi meninggalkan Negeri Lu
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kebajikan Sejai itu 6. Simbol suci untuk Nabi Kongzi melipui iga aspek, yaitu ...
7. Sebutkan tanda-tanda gaib dari Nabi Kongzi 8. Apa pernyataan Nabi Kongzi tentang pengokohan dirinya sebagai nabi?
9. Apa ari kata Mu Duo?
10. Apa perbedaan antara Jin Duo dan Mu Duo , baik visual maupun fungsinya?
11. Pengembaraan Nabi Kongzi sebagai Mu Duo dimulai sejak .... 12. Mengapa Mu Duo membuat sebutan untuk Sang Kongzi lebih terasa sebagai
wakil dari eksistensi Nabi Kongzi?
Evaluasi
72 Kelas XI SMASMK
Mengzi Penegak Ajaran Khonghucu
Bab 4
73
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
A. Masa Awal Kehidupan Mengzi
Mengzi adalah tokoh besar kedua setelah Nabi Kongzi. Memiliki nama kecil
Meng Ke
yang kemudian dilainkan menjadi Mengzi. Mengzi dianggap sebagai penegak ajaran Nabi Kongzi yang mulai banyak diselewengkan setelah
kemangkatannya. Mengzi dilahirkan di wilayah yang sama dengan Nabi Kongzi tahun 372–289 SM, pada zaman Zhan Guo zaman akhir Dinasi Zhou-kurang lebih
satu abad setelah kemangkatan Nabi Kongzi. Ayah Mengzi telah berusia lanjut keika menikahi ibunya, dan meninggal keika Mengzi masih sangat kecil. Ibu Mengzi
memiliki nama gadis Chang, dan adalah seorang wanita yang luar biasa sebagai panutan ibu dalam mendidik anak.
Pada awalnya, Mengzi kecil inggal di sebuah rumah dekat dengan pemakaman umum. Mengzi kecil adalah seorang anak yang cerdas. Suatu keika ia sedang
bermain-main dengan menirukan upacara pemakaman jenazah yang biasa dilihatnya dari jendela rumah. Ibunda Mengzi memperhaikan hal tersebut dan menyadari
bahwa ini bukanlah tempat yang baik untuk perkembangan anaknya. Ibunda Mengzi memutuskan pindah rumah dan mencari lingkungan baru yang lebih baik untuk
perkembangan anaknya.
Kemudian, mereka inggal di dekat pasar. Sekarang Mengzi suka bermain dengan berpura-pura jadi pedagang yang membeli dan menjual barang-barang
dagangan. Sekali lagi, ibunda Mengzi merasa bahwa ini pun bukan tempat yang baik untuk perkembangan Mengzi karena dilihatnya Mengzi mulai menyerap cara-cara
berdagang yang biasa dilakukan penjual kepada pembeli.
Mereka akhirnya pindah rumah kembali dan mencari lingkungan yang baru. Kali ini mereka inggal berdekatan dengan sebuah sekolah. Sekarang Mengzi bermain
seolah-olah menjadi seorang cendikiawan. Melihat hal tersebut, ibunda Mengzi gembira. “Inilah tempat yang baik untuk anakku” ujar ibunya.
Ibunda Mengzi senaniasa menyemangai anaknya untuk sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Pada suatu hari Mengzi pulang dari sekolah sebelum
waktunya. Melihat hal ini, Ibunda Mengzi menghenikan pekerjaannya menenun kain, lalu memandang Mengzi seraya bertanya, “Bagaimana pelajaranmu? Mengapa
pulang lebih cepat?” Mengzi menjawab dengan acuh-tak acuh, “Baik.”
Ibunda Mengzi kecewa dengan sikap anaknya. Ibunda Mengzi mengambil guning dan memotong benang yang sedang ditenunnya sendiri dengan guning itu.
Mengzi terperangah dan bertanya, “Kenapa ibu melakukan itu, merusak kain tenun yang sudah Ibu kerjakan berhari-hari?” Ibunya menjawab, “Ibu memotong kain ini
seperi engkau memotong semangat belajarmu” “Semua akan menjadi sia-sia jika
74 Kelas XI SMASMK
engkau merusak segalanya di tengah jalan, seperi ibu merusak apa yang telah ibu mulai dengan susah-payah terhadap kain tenun ini Ibu lebih menyayangkan masa
depanmu dibandingkan kain tenun ini”
Sumber: dokumen penulis
Gambar 4.1. Kecewa dengan sikap
anaknya, ibu Mengzi memotong hasil tenunannya.
Mengzi menyadari kesalahannya, dan betapa besar pengorbanan ibundanya demi masa depannya kelak. Mengzi menginsyai bahwa belajar adalah pening untuk
masa depannya dan semenjak itu tekun belajar.
B. Kehidupan Mengzi
Mengzi yang hidup pada zaman Peperangan Antar Tujuh Negara atau Zhan Guo itu. Di zamannya, beratus aliran yang menyimpang bermunculan tanpa terkendali.
Masyarakat menjadi bingung kehilangan pokok dalam menjalani kehidupan rohani. Beratus aliran tersebut saling berebut pengaruh satu dengan lainnya.
Mengzi mempelajari ajaran Nabi Kongzi di bawah bimbingan Zi Si cucu laki- laki Nabi Kongzi. Ia meyakini ajaran Nabi Kongzi sampai masuk ke dalam bainnya,
“Walau aku sendiri idak dapat menjadi murid Kongzi, sebenarnya aku telah berusaha mengolah watak dan mengenali orang-orang yang telah melakukannya.”
Mengzi bertekad melanjutkan ajaran Nabi Kongzi dan meluruskan beratus aliran yang menyimpang saat itu.