Hal Memberi Peringatan Laku Baki Xiao kepada Orang Tua

29 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri Nabi bersabda, ”Di dalam melayani ayah bunda boleh memperingatkan, tetapi hendaklah lemah lembut. Jika idak diturut, bersikaplah lebih hormat dan janganlah melanggar. Meskipun harus bercapai lelah, janganlah menggerutu.” Lunyu IV : 18 Jika laku baki telah dijalani dengan tepat, bukan saja sudah melakukan kebajikan untuk diri sendiri, tetapi juga berari menepai keselarasanharmonis sehingga bisa manunggal dengan Tian, Di, Ren Tuhan, Alam, Manusia. Nabi Kongzi bersabda, ”Sesungguhnya laku baki Hukum Suci Tuhan, kebenaran dari bumi, dan yang wajib menjadi perilaku rakyat. Hukum Suci Tuhan dan kebenaran bumi itulah yang menjadi suri teladan rakyat. Jika hal ini baki diturut semua orang di dunia, dalam pendidikan idak diperlukan kekerasan pun akan berhasil, dalam pemerintahan idak diperlukan kebengisan hukuman pun semuanya dapat terselenggara dengan baik.” Xiaojing VII : 2, 4 Akivitas Mandiri Tugas Ceritakan pengalamanmu dalam hal memberi peringatan kepada orang tua keika kamu merasa ada yang salah dari orang tua

5. Akhir Laku Baki

Mengzi berkata, ”Memelihara masa hidup orang tua itu belum cukup dinamai pekerjaan besar. Hanya segenap pengabdian untuk mengantar kewafatannya barulah dapat dinamai pekerjaan besar.” Mengzi IV B : 13. ”Menegakkan diri hidup menempuh jalan suci, meninggalkan nama baik di zaman kemudian sehingga memuliakan ayah dan bunda, itulah akhir dari laku baki.” Xiaojing I : 5 Menjadi jelas bahwa melakukan perawatan kepada orang tua bukanlah pekerjaan besar, segenap pengabdian yang kamu curahkan kepada orang tua sampai akhir hayatnya itu baru pekerjaan besar. Namun, laku baki tentu idak selesai setelah orang tua iada, tetapi terus berlanjut dengan semangat memuliakan nama orang tua, yaitu melalui usaha menegakkan diri yang terus-menerus. 30 Kelas XI SMASMK

6. Di Zi Gui Standar Perilaku Anak

Laku baki kepada orang tua benar-benar harus diwujudkan dalam indakan nyata. Dari yang sederhana yang kasat mata, yaitu melakukan perawatan, menjaga perilaku sehingga idak sampai berbuat onar yang akan memalukan orang tua, sampai pada usaha yang sungguh-sungguh untuk menggali potensi diri untuk mencapai prestasi yang gemilang sehingga memuliakan ayah bunda orang tua. Sekarang, marilah kita pelajari dan prakikkan dalam perilaku sehari-hari kita di rumah, tentang bagaimana seharusnya menjadi seorang anak yang berbaki. Sebagai mana ajaran Nabi Kongzi yang tercatat dalam Lunyu Bab I Pasal 6. Nabi Kongzi bersabda, ”Seorang muda di rumah hendaklah bersikap baki, di luar rumah hendaklah bersikap rendah hai, hai-hai sehingga dapat dipercaya, menaruh cinta kepada masyarakat dan berhubungan erat dengan orang-orang yang berpericinta kasih. Jika telah melakukan hal itu dan masih mempunyai kelebihan tenaga, gunakanlah untuk mempelajari kitab-kitab.” a. Cepat Tanggap Sebagai anak yang berbudi pekeri luhur, dalam hubungan dengan orang tua, rasa santun, hormat, patuh, dan berbaki harus diutamakan. Jika orang tua memanggil, harus segera dijawab. Jangan acuh tak acuh dan jangan mengabaikannya Jika orang tua menugaskan kita untuk melakukan sesuatu, segera dilaksanakan. Jangan mencari-cari alasan untuk menundanya. Jangan malas, apalagi menolak tugas itu. Cepat tanggap dalam hal ini berari segera merespons seiap panggilan dan melaksanakan perintah orang tua. b . Menerima Nasihat Jika orang tua memberi petunjuk dan nasihat, dengarkan dengan saksama dan ikui dengan perbuatan. Orang tua pasi akan mengajarkan kita ilmu dan adab yang luhur, bersih, dan lurus. Nasihat itu pasi akan menyelamatkan kita dalam bergaul di tengah masyarakat luas. Oleh karena itu, dengarkan nasihat itu dengan hormat, santun, dan penuh perhaian, untuk selanjutnya diprakikkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita terlanjur salah, khilaf, dan keliru lalu ditegur atau dimarahi orang tua, Sumber: Dokumen penulis Gambar 2.9. Sikap menerima nasihat dari orang tua.