Kebenaran berasal dari dalam diri Mengzi VI A:4

82 Kelas XI SMASMK 4.2. Mengzi berkata, “Bagaimanakah keterangannya bahwa Cinta Kasih itu dari dalam dan kebenaran itu dari luar diri?” “Kita hormat kepada orang yang lebih tua ialah karena dia lebih tua dari kita, bukan karena sudah ada rasa hormat atas usianya. Begitu pula seperi kalau kita melihat orang yang puih, ialah karena dia lebih puih dari kita; jadi menurui penglihatan dari luar yang menunjukkan puih. Itulah sebabnya kunamai dari luar” 4.3. “Benar kalau kita melihat kuda puih, kita namakan puih; begitupun kalau kita melihat orang puih, kita namakan puih. Tetapi idak dapatkah kita membedakan antara memandang tua seekor kuda yang tua dengan memandang tua seorang yang tua? Maka apakah makna Kebenaran di dalam hal ini? Karena kenyataan adanya usia inggi ataukah karena adanya rasa hormat kepada usia inggi?” 83 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri

2. Menjadi Raja Besar Mengzi IA:3

3.1. Raja Hui dari Negeri Liang berkata, “Di dalam mengatur negeri dengan sungguh-sungguh kuperhaikan. Bila di daerah He Nei menderita bahaya kelaparan, kupindahkan penduduknya ke daerah He Dong: dan kelebihan hasil bumi kukirimkan ke daerah He Nei. Demikian pula kulakukan bila daerah He Dong menderita bahaya kelaparan. Kalau kutelii, negeri-negeri tetangga dalam pemerintahannya ternyata idak sepenuh hai seperi aku; tetapi, mengapakah rakyat negeri-negeri tetangga itu idak menjadi lebih sedikit dan rakyatku idak bertambah banyak?” 84 Kelas XI SMASMK 3.2. Mengzi menjawab, “Baginda suka akan peperangan, aku pun hendak menggunakan hal peperangan sebagai perumpamaan:Jika tambur sudah dipukul dengan hebatnya, tetapi para prajurit baru saja mulai menggunakan senjata, mendadak mereka membuang perisainya lalu melarikan diri sambil menyeret senjatanya. Sebagian lari sampai seratus indak baru berheni, yang lain lari lima puluh indak sudah berheni. Kini bila yang lari lima puluh indak itu mentertawai yang lari seratus indak, layakkah?” 3.3. Dijawab, “Itu idak boleh. Meskipun mereka idak lari seratus indak, mereka pun sudah lari.” 3.4. “Jika dapat memahami hal ini, Baginda akan insaf pula idak meng- harapkan mempunyai penduduk lebih banyak dari negeri-negeri tetangga. Maka, janganlah mengganggu saat rakyat mengerjakan sawahnya sehingga hasil bumi idak kurang untuk dimakan: jangan diperkenankan penggunaan jala yang bermata rapat untuk menangkap ikan sehingga ikan dan kura-kura tidak kurang untuk dimakan;dan pemotongan kayu di hutan harus ditentukan waktunya sehingga kayu di hutan tidak kurang untuk dipergunakan. Jika hasil bumi, ikan dan kura- kura tidak kurang untuk dimakan;kayu di hutan tidak kurang untuk dipergunakan, niscaya rakyat dapat memelihara keluarganya yang hidup dan dapat mengurus baik-baik bila ada kematian sehingga mereka tidak menyesal. Dapat memelihara keluarga yang hidup dan dapat mengurus baik-baik jika ada kematian sehingga tidak ada yang menyesal, inilah tindakan pertama yang harus Baginda usahakan baik-baik.