Tanda-Tanda Gaib Gan Sheng

60 Kelas XI SMASMK muncul sumber air hangat yang jernih, dan kembali kering setelah sang bayi dimandikan. Pada tubuh sang bayi, tampak tanda-tanda gaib yang luar biasa, seakan-akan di dadanya terdapat untaian lima uruf kaligrai: Zhi Zhuo Deng Shi Hu yang bermakna: “Yang akan menetapkan hukum abadi dan membawakan damai bagi dunia.”

2. Penerimaan Firman Tian tentang Tugas Kenabian Nabi Kongzi Shou Ming

Seluruh kehidupan Nabi Kongzi dari muda hingga lanjut usia penuh dengan pernyataan yang menunjukkan bahwa Tuhan Yang Maha Esa telah memilih beliau sebagai Mu Duo -Nya, sebagai nabi yang mencanangkan Firman-Nya. Sebagai pengokohan penerimaan Firman Tian tentang tugas kenabian Nabi Kongzi Shou Ming terdapat iga bagian pernyataan yang menjadi acuan pokok. § Pernyataan nabi tentang misi suci yang diembannya. Nabi Kongzi bersabda, “Pada waktu berusia 15 tahun, sudah teguh semangat belajarku.” 2] “Usia 30 tahun, tegaklah pendirian.” 3] “Usia 40 tahun, iada lagi keraguan dalam pikiran.” 4] “Usia 50 tahun Aku telah mengeri akan Firman Tian.” 5] “Usia 60 tahun, pendengaran telah menjadi alat yang patuh untuk menerima kebenaran.” 6] “Dan usia 70 tahun, aku sudah dapat mengikui hai dengan idak melanggar garis kebenaran.” Lunyu IV: 5 1] “Tian telah menyalakan kebajikan di dalam diriku. Apakah yang dapat dilakukan Huan-tui atasku.” Lunyu VII: 23 Nabi terancam bahaya di Negeri Guang. 2] Beliau bersabda, “Sepeninggalan Raja Wen, bukankah ajaran-ajarannya aku yang mewarisi?” 3] “Bila Tian hendak memusnahkan ajaran itu, aku sebagai orang yang lebih kemudian idak akan memperolehnya. Bila Tian idak hendak memusnahkan ajaran itu, apa yang dapat dilakukan orang-orang Negeri Guang atas diriku?” Lunyu IX: 5 § Pernyataan murid dan cucu murid nabi serta pertapa suci. 1] Ada seorang berpangkat Thaicai bertanya kepada Zigong, “Seorang Nabikah guru tuan, mengapa begitu banyak kecakapannya?” 2] Zigong menjawab, “Memang Tian telah mengutusnya sebagai Nabi, banyaklah kecakapannya.” 3] Keika mendengar itu Nabi bersabda, “Tahukah pembesar itu akan diriku? Pada waktu muda, aku banyak menderita, maka banyaklah aku memperoleh kecakapan-kecakapan biasa. Haruskah seorang Junzi memiliki banyak kecakapan? Tidak, ia idak memerlukan banyak.” 61 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri Seorang murid bernama Luo berkata, “Dahulu guru pernah bersabda ‘Justru karena aku idak diperdulikan dunia, lebih banyaklah pengetahuan yang kuperoleh’.” Lunyu IX: 7 Nabi bersabda, “Adakah aku mempunyai banyak pengetahuan? Tidak banyak pengetahuanku Tetapi kalau datang seorang yang sederhana bertanya dengan kekosongan hainya; dengan berpegang kepada kedua ujung persoalan yang dikemukakannya, aku akan berusaha baik-baik memecahkan persoalannya.” Lunyu IX: 8 Yu Jiak berkata tentang gurunya Kongzi, “Bukankah Qilin itu yang terlebih di antara hewan, Feng-huang di antara burung, Dai San di antara bukit dan gunung, Begawan-lautan di antara selokan-selokan? Nabi dan rakyat jelata ialah umat sejenis tetapi dia memiliki kelebihan di antara jenisnya. Dialah yang terpilih dan terlebih mulia.” Mengzi II: 228 Mengzi berkata, “Bo Yu ialah Nabi Kesucian, Yi Yin ialah Nabi Kewajiban, Liu Xia Hui ialah Nabi Keharmonisan, dan Kongzi ialah Nabi Segala Masa.” Mengzi. IVB: 15 Pertapa suci yang menjadi penjaga tapal batas Negeri Yi menyatakan, “Sudah lama dunia ingkar dari jalan suci, kini Tian menjadikan guru sebagai Mu Duo. ” Lunyu III: 24 § Pernyataan dalam Literatur-literatur klasik. a. Dalam Kitab Zhongyong Bab XXX ayat 1–4, Nabi Kongzi dinyatakan sebagai Seorang Nabi yang sempurna. 1] “Hanya Nabi yang sempurna di dunia ini yang dapat terang pen- dengarnya, jelas penglihatan, cerdas pikiran, dan bijaksana; maka cukuplah ia menjadi pemimpin. Keluasan hainya dan kelemah- lembutannya cukup untuk melipui segala sesuatu. Semangatnya yang berkobar-kobar, keperkasaannya, kekerasan hainya, dan katahan-ujiannya cukup untuk mengemudikan pekerjaan besar. Kejujurannya, kemuliaannya, ketengahannya dan kelurusannya cukup untuk menunjukkan kesungguhannya. Keteribannya, keberesannya, keteliiannya, dan kewaspadaannya cukup untuk membedakan segala sesuatu.” 2] “Kebajikannya tersebar luas, dalam, tenang, dan mengalir iada heni- heninya, ibarat air keluar dari sumbernya.” 3] “Keluasannya sebagai langit, ketenangannya dalam bagai tanpa batas. Maka, rakyat yang melihatnya iada yang idak hormat. Rakyat yang mendengar kata-katanya iada yang idak menaruh percaya, dan rakyat yang mengetahui perbuatannya iada yang idak bergembira.”