50 Kelas XI SMASMK
Kitab Batu Kumala Yushu yang bertuliskan: ”Putra Sari Air Suci akan mengganikan Dinasi Zhou yang sudah lemah, dan menjadi raja tanpa mahkota.”
Ibu  Yan  Zhengzai    lalu  mengikatkan  pita  merah  pada  tanduk  hewan  itu,  dan penglihatan itu pun kemudian hilang. Keika suaminya diberi tahu, beliau berkata:
”Makhluk  itu  pasilah  Qilin, bersyukurlah kita karena biasanya Qilin  akan mucul keika orang-orang besar akan dilahirkan.”
Setelah dekat saat melahirkan, ibu Yan Zhengzai menanyakan kepada suaminya, adakah tempat yang bernama Kong Sang itu. Shu Liang He menjawab bahwa Kong
Sang  itu  adalah  sebuah  goa  kering  di  Bukit  Selatan  Nan  San.  Ibu  Yan  Zhengzai mengatakan bahwa ia akan pergi dan berdiam di sana menunggu saat melahirkan.
Selanjutnya, mereka mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menyambut kelahiran.
4. Malam Suci Penuh Damai
Suatu  hari  menjelang  malam,  ibu  Yan  Zhengzai  melahirkan  seorang  bayi  laki- laki, dan bersamaan dengan itu telah tampak tanda-tanda yang menakjubkan Gan
Sheng , yaitu seperi berikut.
1  Dua ekor naga datang dan menjaga di kanan kiri bukit, mengitari atap bangunan di Lembah Kong Sang.
2  Di angkasa terdengar suara musik yang merdu. 3
Dua orang bidadari menampakkan diri di udara menuangkan bau-bauan yang wangi  seolah-olah  memandikan  ibu  Yan  Zhengzai  dan  sang  bayi  yang  baru
dilahirkan.
4  Langit jernih, bumi terasa damai dan tenteram. 5  Angin beriup sepoi-sepoi dan matahari bersinar hangat.
6  Terdengar  suara  sabda  ”Tuhan  Yang  Maha  Esa  telah  berkenan  menurunkan
seorang putra yang nabi.” 7  Muncul sumber air yang jernih dan hangat dari lantai goa, dan kering kembali
setelah bayi itu dimandikan. 8  Pada tubuh sang bayi pun terdapat tanda-tanda yang luar biasa. Pada dadanya
terdapat  tulisan  lima  huruf:  Zhi Zhuo Deng Shi Hu,  yang  arinya:  ”Yang  akan membawakan damai dan terib bagi dunia.”
Demikian telah lahir Nabi Kongzi yang diberi nama kecil Qiu alias Zhongni, pada
tanggal 27 bulan delapan penanggalan Yin Yang Li tahun 551 SM di Negeri Lu, Kota Zou Yi, Desa Chang Ping, di Lembah Kong Sang sekarang Jazirah Shandong, Kota Qu
Fu. Pada saat itu, Lu Zhao Kong memerintah  Negeri Lu selama 22 tahun, dan Zhou Wang memerintah Dinasi Zhou selama 21 tahun.
51
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
D .  Kiprah Nabi Kongzi di Negeri Lu
Kegeiran  nasib  umat  manusia  dalam  kehidupan  masyarakat  Timur  masa  itu terjadi di mana-mana. Kondisi buruk yang terjadi seiap hari itu berdampak begitu
dalam pada diri Kong Qiu muda. Kong Qiu tumbuh sebagai seorang yang tegar dan selalu  berpikir  prakis  dalam  hidupnya.  Dengan  segera  Nabi  Kongzi  memahami
bahwa semua penderitaan yang terjadi itu hanya bisa dihenikan apabila seluruh pemikiran  masyarakat  Cina  diubah.  Ia  berkesimpulan  bahwa  tujuan  dari  suatu
masyarakat harus  diubah, tetapi masyarakat itu  sendiri tak perlu berubah.
“Para penguasa harus menjalankan pemerintahan dan para pegawai dalam pemerintahan  harus  melaksanakan  tugas-tugas  mereka,  seperi  halnya  seorang
ayah  harus  berindak  sebagaimana  layaknya  seorang  ayah  dan  anak  berindak sebagaimana layaknya seorang anak. Kita semua harus berjuang semulia mungkin
untuk memenuhi peran kita di atas dunia ini.”
Pada usia sembilan belas tahun, Nabi Kongzi menikah dan memiliki seorang anak laki-laki  yang diberi nama Li alias Bo Yu yang arinya Ikan Gurame Besar. Nabi Kongzi
menjalani kehidupannya yang sederhana. Di sela kesibukannya bekerja, Nabi Kongzi mempelajari sejarah, musik, dan tata upacara. Karena semangat dan cintanya akan
belajar, dengan segera Nabi Kongzi dikenal sebagai orang yang paling terpelajar di Negari Lu.
Nabi Kongzi adalah pribadi yang memiliki kemauan keras. Ia berharap pada suatu saat dia akan mendapatkan posisi yang inggi di pemerintahan sehingga ia dapat
menerapkan gagasan-gagasannya di dunia nyata. Tidaklah mengherankan, jika para penguasa  yang  senang  berpesta  pora  itu  sama  sekali  idak  ingin  mempekerjakan
Nabi Kongzi karena dianggap dapat mengganggu kesukaan mereka untuk bersenang-senang. Nabi Kongzi adalah  orang muda hebat yang begitu yakin bahwa
kemampuannya akan berguna sekali bagi kesejahteraan dan ketenteraman umat manusia.
Selanjutnya, seperi yang terjadi pada saat itu, orang yang tak dapat memperoleh pekerjaan pada bidang yang ia sukai akhirnya mengajarkan kepada orang lain.
Karena Nabi Kongzi memiliki kepribadian yang hangat dan banyak memberikan inspirasi, dengan segera ia mendapatkan sejumlah murid. Sekolah yang  didirikan
itu mirip dengan sekolah-sekolah yang didirikan oleh ilsuf Yunani pada abad-abad berikutnya.  Suasana  yang  diciptakan  tampak  informal.  Sang  guru  bercakap-cakap
dengan para muridnya. Kadang kala sang guru memberikan serangkaian ceramah, tetapi sebagian besar jam pelajarannya dihabiskan untuk sesi tanya jawab. Jawaban-
jawaban sang guru sering kali dalam bentuk wejangan.