87
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
“Taman kami hanya 40 Li luasnya. Mengapakah rakyat menganggapnya terlalu luas? Benar Raja Wen mempunyai taman seluas 70 Li
35 Km
2
, tetapi memperkenankan rakyatnya datang ke situ memotong rumput, kayu bakar, atau berburu kelinci dan ayam hutan. Jadi taman
itu dipergunakan bersama-sama rakyat. Kalau rakyat menganggapnya terlalu sempit, bukankah sudah layak?”
2.3. “Tatkala aku sampai di tapal batas negeri ini, aku bertanya-tanya apakah larangan-larangan keras yang ada, barulah berani masuk kemari.
Kudengar di negeri ini ada sebuah taman yang empat puluh Li 20 Km
2
luasnya;dan ada peraturan yang menyatakan bahwa barangsiapa berani membunuh kijang atau binatang lain yang ada di dalamnya akan
dihukum seperti membunuh manusia. Maka, tempat yang luas 40 Li 20 Km
2
ini, bukankah merupakan jebakan di dalam sebuah negeri? Kalau rakyat menganggapnya terlalu luas, bukankah sudah layak?”
88 Kelas XI SMASMK
4. Memecat Diri Sendiri Mengzi IB.6
6.1. Mengzi berkata kepada Raja Xuan dari Negeri Qi, “Bila di antara menteri Baginda ada yang terpaksa meniipkan anak-istrinya kepada salah seorang
kawan karena ia harus melakukan perjalanan ke Negeri Chu, keika ia kembali didapai anak-istrinya menderita kelaparan dan kedinginan,
apakah yang harus dilakukan?” Raja menjawab, “Putuskan hubungan”
6.2. “Jika pembesar penjara idak mengatur orang-orangnya, apakah yang akan Baginda lakukan?” Raja menjawab, “Kupecat dia”
89
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
6.3. “Di empat penjuru negara ini idak teratur pemerintahannya, apakah yang harus dilakukan?” Raja melihat ke kiri dan ke kanan, lalu berbicara hal
lain.
90 Kelas XI SMASMK
• Isilah lembar penilaian diri yang ditunjukkan dengan skala perilaku berikut ini
• Lembar penilaian diri ini bertujuan untuk:
– mengetahui penerapan perilaku semangat belajar. – sejauh mana penghayatan akan peningnya belajar.
No Intrumen Penilaian
Selalu Sering
Netral Jarang
Tidak Pernah
1 Seiap hari saya mengulang
pelajaran sekolah di rumah 2
Kalau saya idak mengeri, saya akan bertanya sampai mengeri.
3 Saya mempunyai semangat belajar
yang berkobar-kobar. 4
Saya belajar kapanpun, kepada siapapun dan di mana pun.
5 Saya menghindari kesalahan yang
idak perlu dengan belajar dari kesalahan orang lain.
6 Saya merasa dapat mengontrol
kehidupan saya. 7
Saya sering bertukar pikiran dengan kawan dalam belajar.
8 Keika ujian atau ulangan, saya
mengerjakannya sendiri tanpa menyontek.
9 Saya puas dengan nilai ulangan yang
saya peroleh. 10
Saya opimis dapat belajar lebih baik lagi dan yakin mendapatkan nilai
yang lebih baik.
11 Tuliskan di kertas selembar apa
yang perlu kamu pelajari dan laih lebih lanjut terkait materi pelajaran
agama Khonghucu yang telah kamu peroleh sampai saat ini?
…………………………………………………… ……………………………………………………
…………………………………………
Penilaian Diri
91
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
Evaluasi
Jawablah pertanyaan-petanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas 1. Apa pendapat Mengzi tentang sifat dasar kodrat manusia? Jelaskan
2. Sebutkan benih-benih kebajikan yang menjadi watak sejai manusia 3. Bila manusia memiliki sifat dasar kodrat yang baik, mengapa terdapat
begitu banyak kejahatan di dunia ini? 4. Jelaskan prinsip-prinsip pening yang disampaikan oleh Mengzi tentang
pemerintahanmemimpin negara 5. Sebutkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia berbuat jahat
idak sesuai dengan watak sejainya 6. Jelaskan prinsip moralitas yang disampaikan Mengzi
92 Kelas XI SMASMK
Sembahyang kepada Leluhur dan Para Suci
Bab 5
93
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
A. Sembahyang kepada Leluhur
1. Dasar Iman Sembahyang kepada Leluhur
Hidup manusia dalam berkesinambungan dari pra ke pasca kehidupan di dunia ini. Iman akan datang dan kembali kepada-Nya. Khalik Semesta Alam sebagai pencipta
dan perlindungan dari segalanya, menjadi panggilan ibadah paling mendasar bagi umat Khonghucu.
Dalam sejarah manusia di awal peradaban, pemujaan kepada leluhur memang lebih dulu dikenal sebelum para nabi memberi bimbingan kepada umat manusia
iman akan Tuhan sebagai Mahaleluhur manusia. Dalam agama Khonghucu, konsep memuliakan hubungan atau Xiao 孝
menjadi pokok ajaran agama. Sebagaimana iman Khonghucu adalah sebuah kelangsungan yang telah diuraikan pada pada Bab 2
bahwa laku baki itu pokok dari pengajaran agama, bahkan dijelaskan sebagai pokok kebajikan, dari sinilah agama berkembang.
Berbaki kepada orang tua adalah langkah awal untuk patuh dan taqwa kepada Tuhan, dan menjadi kewajiban manusia. Bersembahyang kepada Tuhan dan leluhur
adalah suatu rangkaian ibadah bagi umat Khonghucu. Hal ini menyangkut makna suci kehidupan dan kemaian, dunia akhirat serta menjadi pangkal dan ujung hidup
manusia. Dari hal itu, jelaslah bahwa kehidupan beragama sesungguhnya idak akan lepas dari masalah memuliakan hubungan dengan leluhur.
Salah satu keyakinan iman umat Khonghucu, yaitu tentang iman menyadari akan adanya nyawa dan roh Gui-Shen
, menyiratkan keyakinan bahwa kehidupan manusia di dunia ini dibangun oleh adanya daya hidup jasmani Gui
dan daya hidup rohani Shen
. Keduanya berpadu dalam kehidupan dan menjadi kewajiban manusia untuk mengharmoniskan keduanya sesuai dengan Firman Tuhan. Ibadah manusia
pada dasarnya adalah bagaimana menempuh jalan untuk ’kembali’ kepada Tuhan, dan inilah yang merupakan tujuan teringgi pengajaran agama di dunia bagi manusia,
yaitu: mengharmoniskanmenyelaraskan antara kehidupan rohani dan kehidupan duniawi, atau menyelaraskan antara roh dan nyawa.
Di dalam kitab Li Ji kitab kesusilaan Bab XXIV13, tersurat sebagai berikut:
“Semangat Qi itulah perwujudan tentang adanya roh, badan jasad Po itulah
perwujudan tentang adanya nyawa. Bersatu harmonisnya nyawa dan roh kehidupan lahir dan kehidupan bain itulah tujuan pengajaran agama.”
“Semua yang dilahirkan tumbuh, mesi mengalami kemaian; yang mai itu mesi kembali kepada tanah; inilah yang berkaitan dengan nyawa kehidupan lahir.
Semangat itu mengembang naik ke atas, memancar dihantar semerbaknya dupa, itulah sari kehidupan, itulah kenyataan daripada roh.”
94 Kelas XI SMASMK
Demikian konsep bangun kehidupan yang ada unsur rohaniahnya berpadu dengan unsur lahiriah menjalani hidup di dunia ini. Dua unsur nyawa dan roh Gui
Shen yang ada dalam manusia dan membangun kehidupan manusia itu, dapat
dipetakan sebagai berikut:
QIAN
乾
KUN
坤
REN 人
Shen Roh
神 Gui
Nyawa 鬼
+ +
Qi Semangat
气 + -
Ling Sukma
菱 - -
Po Jasad
魄 - +
Hun Arwah
魂
SHEN MING 神明
Gambar 5.1. Diagram Konsep Gui Shen.