Masa Awal Kehidupan Mengzi

74 Kelas XI SMASMK engkau merusak segalanya di tengah jalan, seperi ibu merusak apa yang telah ibu mulai dengan susah-payah terhadap kain tenun ini Ibu lebih menyayangkan masa depanmu dibandingkan kain tenun ini” Sumber: dokumen penulis Gambar 4.1. Kecewa dengan sikap anaknya, ibu Mengzi memotong hasil tenunannya. Mengzi menyadari kesalahannya, dan betapa besar pengorbanan ibundanya demi masa depannya kelak. Mengzi menginsyai bahwa belajar adalah pening untuk masa depannya dan semenjak itu tekun belajar.

B. Kehidupan Mengzi

Mengzi yang hidup pada zaman Peperangan Antar Tujuh Negara atau Zhan Guo itu. Di zamannya, beratus aliran yang menyimpang bermunculan tanpa terkendali. Masyarakat menjadi bingung kehilangan pokok dalam menjalani kehidupan rohani. Beratus aliran tersebut saling berebut pengaruh satu dengan lainnya. Mengzi mempelajari ajaran Nabi Kongzi di bawah bimbingan Zi Si cucu laki- laki Nabi Kongzi. Ia meyakini ajaran Nabi Kongzi sampai masuk ke dalam bainnya, “Walau aku sendiri idak dapat menjadi murid Kongzi, sebenarnya aku telah berusaha mengolah watak dan mengenali orang-orang yang telah melakukannya.” Mengzi bertekad melanjutkan ajaran Nabi Kongzi dan meluruskan beratus aliran yang menyimpang saat itu. 75 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri Ada dua aliran yang mempunyai pengaruh besar saat itu, yakni ajaran Yang Zhu dan Mo Zi. Aliran Yang Zhu hanya mengutamakan diri sendiri; idak mau mengakui adanya pemimpin. Mo Zi mengajarkan cinta yang menyeluruh sama, idak mengakui adanya orang tua sendiri Kitab Mengzi IIIB : 9.9. Yang idak mengakui orang tua dan idak mengakui pemimpin sesungguhnya hanya burung dan hewan saja. Kalau ajaran Yang Zhu dan Mo Zi idak dipadamkan, jalan suci Kongzi idak bersemi. Kata-kata jahat akan membodohkan rakyat, menimbuni cinta kasih dan kebenaran. Bila cinta kasih dan kebenaran terimbun, ini seperi menuntun binatang memakan manusia, bahkan mungkin manusia memakan manusia. Mengzi adalah pribadi yang lurus. Kita bersyukur kehadirat Tian, Mengzi dikaruniai kecerahan bain, semangat, dan kemampuan menegakkan dan meluruskan kembali ajaran yang benar dan lurus. Seperi halnya Nabi Kongzi, Mengzi juga adalah seorang guru. Ia berusaha agar pemerintah atau penguasa dapat menjalankan mandat yang diterima dengan sebaik-baiknya. Mengzi banyak berkeliling negeri menemui para pemimpin negeri atau penguasa yang menaruh minat terhadap ajarannya. Ia mencatat percakapannya dengan para pangeran dan raja-raja yang ia datangi. Banyak hal pening dapat digali dari percakapan antara Mengzi dengan para penguasa saat itu. Catatan ini merupakan inisari dari ajaran Mengzi yang dapat kita pelajari hingga saat ini. Catatan itu selanjutnya menjadi bagian dari kitab-kitab yang pokok dalam ajaran Khonghucu, yaitu Sishu kitab yang empat. Berbagai negeri yang pernah dikunjungi oleh Mengzi antara lain Negeri Liang, Negeri Qi, Negeri Zou, dan Negeri Teng. Mengzi pensiun dari perannya sebagai penasihat pemerintah dan hidup dengan tenang sampai usia 84 tahun. Ia mening- galkan teladan dan warisan yang berharga untuk menuntun kita memahami penerapan ajaran Nabi Kongzi dalam kehidupan sehari-hari. Lewat kitab Mengzi, kita bisa mempelajari bagaimana pembinaan diri dan penerapan Jalan Suci sesuai kedudukan kita khususnya sebagai seorang pemimpin. Sumber: dokumen penulis Gambar 4.2. Mengzi atau Mencius penegak ajaran Khonghucu.