18 Kelas XI SMASMK
Bab 2
Laku Baki Pokok Kebajikan
19
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
A. Pengerian Laku Baki Xiao
Xiao berdasarkan karakter huruf dapat di
deinisikan sebagai berikut: Xiao dibangun dari dua radikal hurufaksara, yaitu: Lao, yang arinya tua
orang tua atau yang dituakan, dan Zi yang berari
anak atau yang lebih muda. Sehingga Xiao seakan-
akan menggambarkan: Seorang anakyang lebih muda mendukung orang tuayang lebih tua, atau
dapat diarikan ”yang dijunjungdidukung anak dengan sepenuh hai.”
Secara bebas anak dapat diarikan sebagai hamba dalam mengabdi, sehingga secara umum, atau
berdasarkan pengerian imani, Xiao dapat diarikan memuliakan hubungan antara yang lebih muda
yang lebih ”rendah” kedudukan atau usianya dengan atau kepada yang lebih tua yang lebih ”inggi”
kedudukan atau usianya.
Dari pengerian imani tersebut dapatlah kita ketahui bahwa Xiao
yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai baki, bukan semata-mata
menyangkut hubungan antara anak dengan orang tuanya. Memuliakan hubungan yang dimaksud adalah:
• Memuliakan hubungan dengan Tuhan sebagai Khalik • Memuliakan hubungan dengan alam sebagai sarana hidup
• Memuliakan hubungan dengan manusia sebagai sesama
Sumber: dokumen penulis
Gambar 2.1. Seorang anakyang
lebih muda mendukung orang tuaorang yang lebih tua.
孝
子 老
Xiao berdasarkan karakter huruf mengandung
ari: “yang lebih mudaanak mendukung yang lebih tuaorang tua. Secara imani dapat
diarikan ”memuliakan hubungan.” Zi
arinya: Anakyang lebih muda Lao
arinya: Tuayang lebih tua
20 Kelas XI SMASMK
Memuliakan hubungan antara anak dengan orang tua hanyalah salah satu bagian dari yang dimaksud oleh Xiao. Maka, menjadi sempit bila Xiao
hanya diarikan sebagai baki atau hubungan anak dengan orang tuanya. Xiao sesungguhnya
merupakan sendi utama dari ajaran Khonghucu, sehingga ada yang menyimpulkan jika ajaran Khonghucu hanya menekankan perihal laku baki kepatuhan anak
terhadap orang tua. Pendapat ini mungkin idak menyimpang jauh, tetapi sangat disayangkan jika karena ini terjadi penyempitanpendangkalan akan makna Xiao
yang sesungguhnya.
Oleh sebab itulah, diperlukan pemahaman yang benar sehingga Xiao tetap sebagai sendi utama ajaran Khonghucu dan pokok kebajikan tanpa menyempitkan
makna terlebih lagi penyimpangan makna.
B. Laku Baki Xiao sebagai Pokok Kebajikan
Laku baki merupakan pokok dan akar dari semua kebajikan. Nabi Kongzi bersabda, ”Sesungguhnya laku baki itu pokok kebajikan, darinya lah ajaran agama
berkembang.” Xiaojing I.4 Kamu tentu setuju bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia di antara
mahluk ciptaan Tuhan yang lain Apa yang menjadikan manusia menjadi mahluk termulia? Tentu karena perilakunya, karena manusia mengeri kebenaran, bukan
hanya hidup, tumbuh dan berkembang seperi tumbuhan. Bukan hanya memiliki nyawa seperi hewan, tetapi karena manusia selain memiliki semua itu, manusia
juga mengeri akan kebenaran.
Selanjutnya, di antara perilaku manusia, perilaku yang manakah yang paling mulia? Nabi Kongzi bersabda, ”Di antara watak-watak yang terdapat di antara langit
dan bumi, sesungguhnya manusialah yang termulia. Di antara perilaku manusia iada yang lebih besar daripada laku baki memuliakan hubungan. Di dalam laku
baki iada yang lebih besar daripada penuh hormat dan memuliakan orang tua, dan hormat memuliakan orang tua itu iada yang lebih besar daripada selaras dan
harmonis kepada Tuhan.”
Yucu salah seorang murid Nabi Kongzi berkata, “Maka, seorang Junzi mengutamakan pokok; sebab setelah pokok itu tegak, Jalan Suci akan tumbuh. Laku
baki dan rendah hai itulah pokok pericinta kasih.” “Pada zaman dahulu, Zhao Gong melakukan sembahyang kepada Ho Chik
leluhur di hadapan altar di alun-alun selatan menyertai persujudan kepada Tian; dan melakukan sembahyang kepada Baginda Wen ayahnya di hadapan altar Ming
Tang ruang gemilang menyertai persujudan kepada Shang Di-Tuhan di tempat Yang