Berheni pada Puncak Kebaikan

6 Kelas XI SMASMK

B. Pembinaan Diri Kewajiban Pokok Seiap Orang

Kitab Daxue atau Kitab Ajaran Besar yang merupakan kitab pertama dari empat kitab Sishu yang berisi ajaran dan asas-asas pengetahuan moral yang inggi, untuk diterapkan dalam perilaku kehidupan kita. Secara sederhana, Daxue mengajarkan bahwa pembinaan diri dan pengembangan pribadi adalah hal pertama yang harus diperhaikan jika ingin mencapai damai di dunia. Langkah perantaranya adalah tercipta keteraturan-keteraturan dalam seiap pemerintahannegara, dan keteraturan sebuah negara itu idak bisa lepas dari keberesan seiap rumah tangga, dan keberesan seiap rumah tangga itu idak bisa terlepas dari pribadi-pribadi yang terbina di dalamnya. Target teringginya adalah dapat menggemilangkan kebajikan yang bercahaya pada seiap umat di dunia sehingga sampai pada satu kondisi damai di dunia, dan pembinaan diri adalah langkah dan fondasi dasar yang idak bisa dielakan. Ini adalah sebuah pemikiran sederhana tetapi sangat agung, bahwa pembinaan diri pengembangan pribadi merupakan akar dari semua kebaikan dan merupakan dasar dari suatu tujuan teringgi umat manusia di atas dunia ini. Daxue Bab utama ayat 4 - 5, menyebutkan: “Orang zaman dahulu yang hendak menggemilangkan kebajikan yang bercahaya itu pada seiap umat di dunia, ia lebih dahulu berusaha mengatur negerinya; untuk mengatur negerinya, ia lebih dahulu membereskan rumah tangganya; untuk membereskan rumah tangganya, ia lebih dahulu membina dirinya; untuk membina dirinya, ia lebih dahulu meluruskan hainya; untuk meluruskan hainya, ia lebih dahulu mengimankan tekadnya; untuk mengimankan tekadnya, ia lebih dahulu mencukupkan pengetahuannya; dan untuk mencukupkan pengetahuannya, ia menelii hakikat iap perkara.” “Dengan menelii hakikat iap perkara dapat cukuplah pengetahuannya; dengan cukup pengetahuannya akan dapatlah mengimankan tekadnya; dengan tekad yang beriman akan dapatlah meluruskan hainya; dengan hai yang lurus akan dapatlah membina dirinya; dengan diri yang terbina akan dapatlah membereskan rumah tangganya; dengan rumah tangga yang beres akan dapatlah mengatur negerinya; dan dengan negeri yang teratur akan dapat dicapai damai di dunia.” Akivitas Bersama Tugas Berikan komentar dan pandanganmu terkait pernyataan bahwa pembinaan diri adalah kewajiban pokok seiap manusia Apa yang dapat kamu simpulkan dari materi tersebut? 7 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri

1. Membina Diri Membereskan Rumah Tangga

Dalam Daxue Bab VIII ayat 1 – 3 dijelaskan bahwa untuk dapat membereskan rumah tangga itu berpangkal pada pembinaan diri. 1. Adapun yang dikatakan untuk membereskan rumah tangga harus lebih-dahulu membina diri itu ialah: di dalam mengasihi dan mencintai biasanya orang menyebelah; di dalam menghina dan membenci biasanya orang menyebelah; di dalam menjunjung dan menghormat biasanya orang menyebelah; di dalam menyedihi dan mengasihi biasanya orang menyebelah; dan di dalam merasa bangga dan agung pun biasanya orang menyebelah. Sesungguhnya orang yang dapat mengetahui keburukan pada apa-apa yang disukai dan dapat mengetahui kebaikan pada apa-apa yang dibenci, amat jaranglah kita jumpai di dalam dunia ini. 2. Maka, di dalam peribahasa dikatakan, “Orang tua idak tahu keburukan anaknya, seperi petani yang idak tahu kesuburan padinya.” 3. Inilah yang dikatakan, bahwa diri yang idak terbina itu takkan sanggup membereskan rumah tangganya.

2. Membereskan Rumah Tangga Mengatur Negara

Dalam Daxue Bab IX Pasal 1 – 3 dijelaskan, bahwa untuk dapat mengatur negara itu berpangkal pada keberesan rumah tangga. 1. Adapun yang dikatakan untuk mengatur negara harus lebih dahulu membereskan rumah tangga itu ialah: idak dapat mendidik keluarga sendiri tetapi dapat mendidik orang lain itulah hal yang takkan terjadi. Maka, seorang Junzi biar idak ke luar rumah, dapat menyempurnakan pendidikan di keluarganya. Dengan berbaki kepada ayah bunda, ia dapat turut mengabdi kepada raja; dengan bersikap rendah hai, ia turut mengabdi kepada atasannya; dan dengan bersikap kasih sayang, turut mengatur masyarakat. 2. Di dalam Kang-gao tertulis, “Berlakulah seumpama merawat bayi, bila dengan sebulat hai mengusahakannya, meski idak tepat benar, niscaya idak jauh dari yang seharusnya. Sesungguhnya iada yang harus lebih dahulu, belajar merawat bayi baru boleh menikah.” 3. Bila dalam keluarga saling mengasihi niscaya seluruh negara akan di dalam cinta kasih. Bila dalam iap keluarga saling mengalah, niscaya seluruh negara akan di dalam suasana saling mengalah. Tetapi bilamana orang tamak dan curang, niscaya seluruh negara akan terjerumus ke dalam kekalutan; demikianlah semuanya itu berperanan. Maka dikatakan, sepatah kata dapat merusak perkara dan satu orang dapat berperan menenteramkan negara.