Tabel 29 Daerah rawan bencana banjir bandang di sekitar Kali Garang
NO KECAMATAN
KELURAHAN RW
Krobokan I, IV, VI, IX
Cabean I
Bojong Salaman I, II, III, VI, VIII
Ngemplak Simongan II, VII, VIII
1 Semarang Barat
Manyaran I,VII
Bulu Lor II, III, VII, VIII, X
Panggung Kidul III
2 Semarang Utara
Panggung Lor XI
3 Semarang Tengah
Pendrikan Lor VI
Barusari IV, V
4 Semarang Selatan
Bulustalan III, IV
Sampangan I, IV, VII
5 Gajah Mungkur
Petompon III, V
6 Gunung Pati
Sukorejo III
Keterangan: kriteria rawan banjir bandang adalah yang berjarak 500 meter dari tanggul
Pada buku Pedoman Panduan Umum Penanggulangan Bencana dapat dibuat susunan organisasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat
dengan susunan organisasi utama adalah yang ada di pemerintahan. Dari buku panduan tersebut dapat dibuat susunan organisasi termasuk kelompok
masyarakat untuk Kali Garang.
KMPB = Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana
Gambar 78 Susunan SATLAK PBP Kota Semarang dan Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana untuk bencana banjir Kali Garang.
Gambar 79 adalah susunan organisasi SATLAK PBP Kota Semarang dan Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana
Kali Garang untuk daerah rawan bencana banjir
Kali Garang berdasarkan buku panduan umum penanggulangan Bencana.
6.6. Sistem Penanggulangan Bencana Banjir Kali Garang Berbasis
Masyarakat
Selama ini banyak yang beranggapan bahwa penanganan bencana merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah saja, tetapi sebenarnya
adalah tugas kita bersama, yakni pemerintah, swasta dan masyarakat sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing.
Salah satu cara untuk memperkuat kemampuan daerah dalam upaya penanggulangan bencana adalah meningkatkan pengetahuan melalui pendidikan
dan pelatihan, baik bagi aparatur pemerintah maupun masyarakat di daerah. Selama ini tindakan dalam usaha penanggulangan bencana dilakukan
oleh pemerintah yang pelaksanaannya kemudian dilakukan bersama antara pemerintah daerah dengan organisasi-organisasi yang terkait dan masyarakat
yang tertimpa bencana. Masyarakat baik sebagai individu maupun masyarakat secara keseluruhan dapat berperan secara signifikan dalam manajemen
bencana banjir. Peranan dan tanggung jawab masyarakat dapat dikategorikan dalam dua aspek yaitu aspek penyebab dan aspek partisipatif adalah sebagai
berikut: .
Aspek Penyebab, Jika beberapa peraturan yang sangat berpengaruh atas faktor-faktor penyebab banjir dilaksanakan atau dipatuhi akan secara
signifikan akan mengurangi besaran dampak bencana banjir. Tabel 30 menunjukkan faktor-faktor penyebab banjir di sekitar K Garang.
Aspek partisipatif, dalam hal ini partisipasi atau kontribusi dari
masyarakat dapat mengurangi dampak bencana banjir yang akan diderita oleh masyarakat sendiri. Tabel 31 menunjukkan contoh partisipatif
masyarakat terhadap pencegahan banjir di sekitar Kali Garang.
Tabel 30 Aspek penyebab banjir di sekitar Kali Garang
ASPEK PENYEBAB BANJIR PERMASALAHAN SEKITAR K
GARANG o
Membuang sampahlimbah padat ke sungai, saluran dan sistem drainase
o Membangun jembatan dan bangunan
yang menghalangi atau mempersempit palung aliran air
o Tinggal dalam bantaran sungai
o Menggunakan dataran retensi banjir
untuk pemukiman atau untuk hal-hal lain diluar rencana peruntukkannya
o Penggundulan
hutan di
daerah tangkapan air
o Praktek pertanian dan penggunaan
lahan yang
bertentangan dengan
kaidah-kaidah konservasi air dan tanah o
Ya; Seperti banyaknya sampah rumah tangga yang dibuang di
sungai
o Ya; seperti adanya penutupan
gorong gorong oleh masyarakat untuk toko tokowarung di
bantaran sungai
o Ya; ada 23 KK yang tinggal di
daerah bantaran sungai K. Garang
o Ya
o Ya
o Ya
Tabel 31 Aspek partisipasi masyarakat
ASPEK PARTISIPASI MASYARAKAT KETERLIBATAN MASYARAKAT
SEKITAR KALI GARANG o
Ikut serta dan aktif dalam latihan- latihan gladi upaya mitigasi bencana
banjir misalnya
kampanye peduli
bencana, latihan
kesiapan penanggulangan banjir dan evakuasi,
latihan peringatan dini banjir dsb. o
Ikut serta dalam pendidikan publik yang terkait dengan upaya mitigasi
bencana banjir .
o Ikut
serta dalam
setiap tahapan
konsultasi publik yang terkait dengan pembangunan
prasarana pengendalian
banjir dan
upaya mitigasi bencana banjir
o Mengadakan
gotong-royong pembersihan saluran drainase yang
ada di lingkungannya masing-masing o
Ya; seperti terlihat pada kegiatan penanggulangan
banjir yang
dilakukan oleh pihak Kesbanglinmas Kota Semarang.
o Ya; seperti terlihat dalam sosialisasii
sistem peringatan dini banjir Kali Garang.
o Ya; seperti terlihat pada laporan
rencana pembangunan
Waduk Jatibarang
dengan melakukan
kegiatan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL
o Ya;
dengan adanya
program Pemerintah Kota Semarang yaitu
Resik Resik Kutho setiap Jumat
Pada saat menghadapi bencana, masyarakat yang belum mampu untuk menanganinya sendiri harus menunggu bantuan yang ’kadang-kadang’ tidak
segera datang. Perlu disadari bahwa upayakegiatan yang dilaksanakan pada detik-detik pertama saat bencana terjadi, sangat menentukan dampak bencana
tersebut. Didasari
pemikiran tersebut,
dan sejalan
dengan program
pengembangan masyarakat yang mandiri, masyarakat sendiri perlu mengetahui secara menyeluruh semua upaya dan tindakan penanggulangan bencana
supaya bisa segera mengambil tindakan yang tepat pada waktu bencana terjadi. Pada tahun 2005 Pemerintah melalui BAKORNAS PBP mengeluarkan Panduan
Umum Penanggulangan
Bencana Berbasis
Masyrakat PBBM.
Secara keseluruhan, tujuan PBBM adalah:
1. Meningkatkan kesadaran dan kesiap-siagaan masyarakat, terutama pada daerah-daerah yang rawan bencana.
2. Memperkenalkan cara membuat peta bahaya setempat. 3. Memperkuat kemampuan mayarakat dalam menanggulangi bencana dengan
menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait. 4. Mengembangkan organisasi bencana di daerah.
5. Memperkaya pengetahuan masyarakat dengan pendidikan tentang bencana. 6. Mempertinggi kesadaran masyarakat akan lingkungan hidup.
7. Membina kemampuan masyarakat yang mandiri. KMPB Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana sebagai
kelompok masyarakat yang aktif dalam masalah penanggulangan bencana, terutama di kelurahan-kelurahan yang rawan bencana banjir kali Garang.
Kelompok Masyarakat iniliah yang pertama tama akitf dalam penanggulangan bencana. Dari survey di Kali Garang terdapat 14 kalurahan yang termasuk
daerah rawan bencana, yaitu Kelurahan Panggung Lor, Panggung Kidul, Bulu Lor, Pendrikan Lor, Bulustalan, Barusari, Petompon, Sampangan, Sukorejo,
Krobokan, Cabean, Bojong Salaman, Ngemplak Simongan, dan Manyaran. Idealnya kelurahan-kelurahan tersebut mempunyai
struktur organisasi KMPB seperti terlihat pada Gambar 79.