Pada saat menghadapi bencana, masyarakat yang belum mampu untuk menanganinya sendiri harus menunggu bantuan yang ’kadang-kadang’ tidak
segera datang. Perlu disadari bahwa upayakegiatan yang dilaksanakan pada detik-detik pertama saat bencana terjadi, sangat menentukan dampak bencana
tersebut. Didasari
pemikiran tersebut,
dan sejalan
dengan program
pengembangan masyarakat yang mandiri, masyarakat sendiri perlu mengetahui secara menyeluruh semua upaya dan tindakan penanggulangan bencana
supaya bisa segera mengambil tindakan yang tepat pada waktu bencana terjadi. Pada tahun 2005 Pemerintah melalui BAKORNAS PBP mengeluarkan Panduan
Umum Penanggulangan
Bencana Berbasis
Masyrakat PBBM.
Secara keseluruhan, tujuan PBBM adalah:
1. Meningkatkan kesadaran dan kesiap-siagaan masyarakat, terutama pada daerah-daerah yang rawan bencana.
2. Memperkenalkan cara membuat peta bahaya setempat. 3. Memperkuat kemampuan mayarakat dalam menanggulangi bencana dengan
menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait. 4. Mengembangkan organisasi bencana di daerah.
5. Memperkaya pengetahuan masyarakat dengan pendidikan tentang bencana. 6. Mempertinggi kesadaran masyarakat akan lingkungan hidup.
7. Membina kemampuan masyarakat yang mandiri. KMPB Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana sebagai
kelompok masyarakat yang aktif dalam masalah penanggulangan bencana, terutama di kelurahan-kelurahan yang rawan bencana banjir kali Garang.
Kelompok Masyarakat iniliah yang pertama tama akitf dalam penanggulangan bencana. Dari survey di Kali Garang terdapat 14 kalurahan yang termasuk
daerah rawan bencana, yaitu Kelurahan Panggung Lor, Panggung Kidul, Bulu Lor, Pendrikan Lor, Bulustalan, Barusari, Petompon, Sampangan, Sukorejo,
Krobokan, Cabean, Bojong Salaman, Ngemplak Simongan, dan Manyaran. Idealnya kelurahan-kelurahan tersebut mempunyai
struktur organisasi KMPB seperti terlihat pada Gambar 79.
Gambar 79 Usulan Struktur organisasi KMPB di sekitar Kali Garang berdasarkan panduan umum penanganan bencana berbasis masyarakat
Susunan KMPB ini terdiri dari empat bagian utama yaitu bagian penanggulangan, bagian operasional, bagian komunikasi masa dan bagian
kesejahteraan. Untuk bagian penanggulangan akan menangani masalah deteksi dini dan pemetaan. Kelompok inilah yang paling utama yang akan menerima
sistem informsai banjir jika suatu sistem informasi peringatan dini banjir diterapkan secara menyeluruh baik untuk petugas banjir dan di masyarakat.
6.7. Sosialisasi Sistem Peringatan Dini Banjir Berbasis SMS dan Web
Sosialisasi peralatan sistem peringatan dini banjir berbasis SMS dan Web ini sangat perlu dilakukan baik untuk masyarakat, petugas dan instansi terkait.
Hal ini disebabkan antara lain : a. Peralatan sistem peringatan dini banjir berbasis SMS dan internet ini
merupakan peralatan yang baru sehingga sangat perlu disosialisasikan ke masyarakat.
b. Peralatan sistem peringatan dini banjir menggunakan teknologi yang cukup baru sehingga belum dikenal oleh petugas banjir di lingkungan
Dinas PSDA Jawa TengahSub Din PU Pengairan Kota Semarang. c. Peralatan peringatan dini banjir ini walaupun bekerja secara otomatis,
tetapi tetap diperlukan petugas untuk melakukan operasi dan perawatan rutin sehingga perlu dilakukan sosialisasi sehingga petugas mengetahui
cara pengoperasian dan perawatan peralatan sistem peringatan dini banjir ini.
Dalam sosialisasi ini dilakukan peninjauan lapangan oleh petugas banjir dan
sosialisasi langsung
ke masyarakat
dan instansi
terkait seperti
Kesbanglinmas, BMG, kelurahan, kecamatan dan masyarakat sekitar Kali Garang RTRW sekaligus meresmikan peralatan sistem peringatan dini banjir
ini pada tanggal 31 Januari 2008. Beberapa kegiatan sosialisasi baik secara langsung atau tidak langsung melalui media masa dapat dilihat pada Lampiran
VI. Dari hasil sosialisasi peralatan sistem peringatan dini banjir ini, didapat masukan masukan dari peserta sosialisasi antara lain :
Sebaiknya sistem informasi banjir dengan SMS ini dapat dikirim sampai ke tingkat RTRW sehingga sistem informasi peringatan dini banjir ini
akan lebih cepat sampai ke masyarakat. Jika memungkinkan peralatan ini dilengkapi dengan display yang
terpasang di lokasi yang sangat strategis misal di perempatan jalansimpang
lima sehingga
informasi banjir
dapat dilihat
oleh masyarakat umum yang tidak mempunyai HP.
Untuk mengantisipasi tidak berfungsinya peralatan peringatan dini banjir akibat padamnya listrik, maka diharapkan adanya gensetUPS yang
dipasang di lokasi server komputer. Sebaiknya dilakukan pula program simulasi evakuasi bencana banjir.
Pemerintah Kota Semarang diharapkan dapat memasang pula sistem
peringatan dini banjir akibat rob. Pemerintah Kota Semarang diharapkan dapat menambah sistem
pompanisasi untuk mengurangi akibat banjir. Secara umum peralatan sistem peringatan dini banjir Kali Garang ini telah
mencatat kejadian banjir dan mengirim informasi banjir ke petugas sejak tanggal 31 Januari 2008 setelah dilakukan sosilasiasi.
6.7.1. Persepsi Petugas Banjir dan Staf Instansi Pemda Terhadap Peralatan Sistem Peringatan Dini Banjir Kali Garang
Pada bulan Juli 2008 dilakuan survey kepada wakil dari pemerintah dan petugas banjir serta masyarakat untuk dimintai pendapatnya tentang peralatan
sistem peringatan dini banjir ini. Survey dilakukan secara langsung satu persatu kepada wakil pemerintah atau petugas banjir dengan cara mengisi kuisioner
dengan empat pertanyaaan bentuk pertanyaan ada pada Lampiran V A.
Jumlah responden adalah 15 orang baik dari petugas dan staf instansi terkait dengan hasil seperti terlihat pada Tabel 32.
Tabel 32 Hasil survey persepsi petugas dan staf instansi terkait terhadap peralatan sistem peringatan dini banjir Kali Garang
No. Responden
P
1
P
2
P
3
P
4
1 mengetahui
diperlukan sangat membantu
tidak perlu 2
sangat mengetahui diperlukan
sangat membantu Perlu
3 sangat mengetahui
sangat diperlukan sangat membantu
tidak perlu 4
sangat mengetahui sangat diperlukan
sangat membantu Perlu
5 sangat mengetahui
sangat diperlukan membantu
Perlu 6
sangat mengetahui sangat diperlukan
membantu tidak perlu
7 sangat mengetahui
sangat diperlukan sangat membantu
tidak perlu 8
sangat mengetahui sangat diperlukan
sangat membantu tidak perlu
9 sangat mengetahui
sangat diperlukan membantu
tidak perlu 10
sangat mengetahui sangat diperlukan
sangat membantu tidak perlu
11 sangat mengetahui
sangat diperlukan sangat membantu
tidak perlu 12
mengetahui sangat diperlukan
sangat membantu tidak perlu
13 sangat mengetahui
sangat diperlukan sangat membantu
tidak perlu 14
sangat mengetahui sangat diperlukan
sangat membantu tidak perlu
15 sangat mengetahui
sangat diperlukan sangat membantu
tidak perlu Keterangan : P
1
= Pertanyaan 1 ; P
2
= Pertanyaan 2 ; P
3
= Pertanyaan 3 dan P
4
= Pertanyaan 4
Dari Tabel 32 dapat dibuat diagram lingkaran untuk setiap jenis
pertanyaan dari P
1
hingga P
4
. Dari Gambar 80 a terlihat bahwa untuk pertanyan P
1
yaitu apakah para petugas mengetahui peralatan peringatan dini banjir yang dipasang di Kali Garang, maka sebanyak 86,7 responden sangat
mengetahui dan sisanya 13,3 mengetahui peralatan tersebut. Sedangkan dari Gambar 80 b di bawah terlihat bahwa persepsi petugas terhadap keperluan