Pengaruh Perubahan Momentum Pengujian Sub Sistem Prediksi Banjir Kali Garang

memilih model yang terbaik, karena diperlukan langkah pengujian lebih dahulu untuk memilih model yang paling optimum.

6.3.7. Hasil Pengujian 5 Model JST

Proses pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar jaringan ini mengenali data yang dimasukkan setelah melewati tahap pelatihan. Selain itu, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keseimbangan jaringan dalam mengenali pola pelatihan secara benar dan memberikan tanggapan yang baik terhadap pola lain. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bobot JST hasil pelatihan sebelumnya. Bobot JST tersebut diperoleh dari proses pelatihan dengan konfigurasi JST dengan 5 variasi jumlah masukan data curah hujan. Dari hasil tahap pengujian dengan data tinggi air dan curah hujan selama jangka waktu tertentu tanggal 18 April sd 21 April 2008 didapat hasil pengujian seperti pada Tabel 26. Dari tabel di atas didapat bahwa masukan yang menghasilakn MSE terkecil adalah dengan menggunakan model 4 yaitu dengan masukan data curah hujan CH t sd CH t-96 jam . Dimana harga MSE terkecil pada model 4 jika dibandingkan dengan model 1, 2, 3 dan 5. Dari tabel di atas walaupun R untuk model 4 menunjukkan harga yang bukan terkecil karena dalam melihat hasil pemodelan yang terpenting adalah dengan melihat MSE dahulu baru dilihat Korelasi R. Jika hasil pemodelan menunjukkan harga MSE yang sama antara dua model, maka baru dilihat hasil korelasinya R yang terbesar yang menunjukkan hasil pemodelan yang terbaik. Untuk perhitungan lengkap pemodelan dengan MSE terkecil yaitu model 4 B dapat dilihat pada Lampiran IV Tabel 26 Hasil pengujian JST dengan masukan data curah hujan bervariasi 1 sd 5 hari sebelumnya; laju pembelajaran 0,9 dan 0,5; serta momentum 0,5 dan 0,3 MODEL PERLAKUAN NEURON LAJU PEMBELAJARAN MOMENTUM MSE PENGUJIAN R A 20 0,9 0,5 0,0191 0,88 B 20 0,9 0,3 0,0194 0,88 C 20 0,5 0,5 0,0194 0,87 D 20 0,5 0,3 0,0165 0,87 E 30 0,9 0,5 0,0178 0,89 F 30 0,9 0,3 0,0199 0,88 G 30 0,5 0,5 0,0198 0,87 1 H 30 0,5 0,3 0,0195 0,87 A 20 0,9 0,5 0,0140 0,89 B 20 0,9 0,3 0,0144 0,90 C 20 0,5 0,5 0,0150 0,89 D 20 0,5 0,3 0,0157 0,89 E 30 0,9 0,5 0,0129 0,90 F 30 0,9 0,3 0,0143 0,90 G 30 0,5 0,5 0,0143 0,90 2 H 30 0,5 0,3 0,0146 0,89 A 20 0,9 0,5 0,0095 0,88 B 20 0,9 0,3 0,0086 0,87 C 20 0,5 0,5 0,0085 0,87 D 20 0,5 0,3 0,0068 0,87 E 30 0,9 0,5 0,0097 0,87 F 30 0,9 0,3 0,0091 0,87 G 30 0,5 0,5 0,0085 0,86 3 H 30 0,5 0,3 0,0078 0,86 A 20 0,9 0,5 0,0049 0,89 B 20 0,9 0,3 0,0046 0,89 C 20 0,5 0,5 0,0055 0,87 D 20 0,5 0,3 0,0057 0,87 E 30 0,9 0,5 0,0051 0,88 F 30 0,9 0,3 0,0049 0,89 G 30 0,5 0,5 0,0048 0,88 4 H 30 0,5 0,3 0,0051 0,88 A 20 0,9 0,5 0,0075 0,88 B 20 0,9 0,3 0,0068 0,88 C 20 0,5 0,5 0,0074 0,87 D 20 0,5 0,3 0,0067 0,88 E 30 0,9 0,5 0,0073 0,88 F 30 0,9 0,3 0,0071 0,88 G 30 0,5 0,5 0,0078 0,87 5 H 30 0,5 0,3 0,0069 0,88 Keterangan: MSE = Mean Square Error dan R = Korelasi antara target dan prediksi MSE terkecil untuk setiap model . Hasil Grafik korelasi antar target dan prediksi untuk ke lima model dengan MSE terkecil tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.  Model 1D Neuron = 20 ; laju pembelajaran = 0,5 ; momentum = 0,3 y = 0,845x + 0,486 R² = 0,757 3,6 3,8 4 4,2 4,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 P re d ik si m Target m Grafik Model 1 D Gambar 60 Grafik hasil pengujian antara target dan prediksi untuk model 1D  Model 2E Neuron = 30 ; laju pembelajaran = 0,9 ; momentum = 0,5 y = 0,911x + 0,246 R² = 0,818 3,6 3,8 4 4,2 4,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 P re d ik si m Target m Grafik Model 2 E Gambar 61 Grafik hasil pengujian antara target dan prediksi untuk Model 2E  Model 3D Neuron = 20 ; laju pembelajaran = 0,5 ; momentum = 0,3 y = 0,825x + 0,632 R² = 0,755 3,6 3,8 4 4,2 4,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 Pr ed ik si m Target m Grafik Model 3D Gambar 62 Grafik hasil pengujian antara target dan prediksi untuk Model 3D