Pemantauan Curah Hujan Sistem Jaringan Hidrometri DAS Garang
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
4,5 5
200 400
600 800
1000 1200
1400
T in
g g
i a
ir d
a ri
p u
n ca
k b
e n
d u
n g
m
Q m
3
detik
Gambar 23 Grafik rating curve untuk Bendung Simongan Dari catatan kejadian banjir pada 25 Januari 1990 di Bendung Simongan
ketinggian muka air dari puncak bendung mencapai 4,25 m dengan debit mencapai 1053 m
3
detik seperti terlihat pada Tabel 8. Genangan pada saat banjir tahun 1990 dapat dilihat pada Lampiran II A serta Lampiran II B
menggambarkan kapasitas Kali Garang dilihat dari Bendung Simongan hingga muara Kali Garang.
Tabel 8 Kejadian penting banjir di Kali Garang Semarang
Tanggal Kejadian Banjir Tinggi Air dari Puncak
Bendung m Debit
m
3
detik 28 Maret 1922
4,1 997
10 Januari 1963 4,2
1.034 22 Januari 1976
4,05 979
25 Januari 1990 4,25
1.053 rating curve = 1,57 x 64,6 x h
1,5
+ 1,8 x10,4 x h
1,5
Sistem pencatatan tinggi muka air di Bendung Simongan masih secara manual yaitu dengan melihat papan duga. Data dicatat dan dilaporkan ke Sub
Dinas PU Pengairan Semarang setiap satu minggu sekali. Jika ada kejadian luar biasa yaitu waspada, siaga
dan awas maka pencatatan dilakukan setiap 1 Jam, 30 menit ataupun terus menerus. Sistem pelaporan dalam keadaan siaga
dengan menggunakan telepone umum wartel. Sistem monitoring secara manual memiliki kelemahan kelemahan antara lain sebagai berikut :
• Petugas harus selalu mengunjungi lokasi pengukuran.
• Pencatatan muka air secara manual sehingga akurasinya kurang.
• Sistem monitoring secara berkala dan belum real time.
• Pemberitahuan bahaya masih dilakukan manual dan satu persatu
sehingga waktu tanggap belum dapat ditingkatkan. •
Prosedur penyampaian pesan secara manual. Kecepatan, ketepatan dan prosedur tetap penyampaian pesan dan tindak
lanjut sangat tergantung kapabilitas operator. Waktu penyampaian pesan berpotensi terjadi keterlambatan sehingga berpotensi pula terjadi keterlambatan
dalam pencegahan bencana. Karena adanya beberapa keterbatasan di atas maka saat ini di Kali Garang tidak terdapat sistem monitoring secara on line dan
terintegrasi sehingga menyebabkan sulitnya dilakukan prediksi dan peringatan dini tentang bahaya banjir yang akan terjadi. Lebih jauh lagi tidak adanya
informasi dan data yang dapat mendukung pengambilan keputusan dan tindakan untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan.
Gambar 24 di bawah
adalah kondisi bendung Simongan jika dilihat dari sisi hilir
Gambar 24 Bendung Simongan dilihat dari sisi hilir